Senin, Mei 6, 2024

Menyambut Bulan Ramadhan dengan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila

Marcokem
Marcokem
Hakim Achmad Rifan D3K PLN B '16 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Bulan suci ramadhan tinggal menghitung hari. Pemerintah akan segera menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 1440 H. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menyambut dengan sangat antusias.

Puasa merupakan kewajiban bagi pemeluk agama Islam yang mana adalah sebagai salah satu penerapan sila pertama pancasila yaitu  “ketuhanan yang  maha esa” yang mana seluruh perintah-perintah Tuhan dilaksanakan dengan ikhlas.

Dalam beberapa tahun terakhir, penetapan baik awal puasa dan 1 Syawal berlangsung berbarengan yang disepakati pada sidang isbat. Yang mana kita tahu terdapat dua ormas terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki metode dalam penentuan awal bulan yang berbeda. Penerapan sila ketiga pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dapat menyatukan perbedaan tersebut walaupun dengan ciri khas masing-masing.

Saat memasuki bulan ramadan selama satu bulan umat islam akan menahan haus dan lapar selama terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari yang mana warung-warung makanan akan tutup ketika siang hari ataupun jika tidak tutup maka korden-korden akan menutupi setengah warung mereka. Ini juga sebagai bentuk penerapan nilai pancasila sila ke-3. Orang-orang yang tidak berpuasa akan menghormati mereka-mereka yang berpuasa.

Tidak hanya itu, banyak masyarakat khususnya para pedagang makanan jalanan yang menantikan bulan suci ini yang mana mereka akan berkumpul pada suatu tempat seperti alun-alun atau area depan kompleks menjajakan makanannya.

Sambil menunggu berbuka puasa, banyak orang yang akan membeli atau mempersiapkan makanan untuk dimakan saat waktu berbuka telah tiba atau istilah kerennya ngabuburit. Disini akan banyak pedagang-pedagang yang tertolong finansialnya karena ramainya pembeli yang berbondong-bondong.

Bagi mereka-mereka yang tak sempat mampir atau sedang dalam perjalanan pulang akan disuguhi kehangatan bulan suci ini. Dimana semua akan berlomba-lomba dalam kebaikan, banyak para dermawan yang akan membagikan takjil dijalan-jalan teruntuk mereka yang masih dalam perjalanan pulang atau yang sedang kebetulan lewat saja. Banyak juga masjid-masjid yang membagikan makanan dan minuman saat waktu berbuka telah tiba.

Seluruh instansi pendidikan pemerintah pun juga ikut ambil bagian dalam perayaan bulan suci ini. Jam pelajaran akan dikurangi yang mungkin normalnya satu jam pelajaran sekitar 40 – 50 menit, tapi saat bulan ramadhan dikurangi sekitar 10 menit per satu jam pelajaran. Ini juga yang disukai para pelajar maupun pengajar karena mereka akan terasa lebih ringan dalam proses belajar mengajar. Mereka akan memiliki waktu berkumpul teman-teman ataupun keluarga lebih lama dari biasanya.

Puasa mengajarkan orang-orang untuk menghargai apa yang telah mereka dapat. Puasa adalah alat untuk memahami rasanya ketika kita tidak memiliki makanan, menahan lapar seperti yang diderita pada sebagian saudara kita. Ikut merasakan yang dialami oleh sebagian saudara kita termasuk penerapan nilai pancasila sila ke-5, begitu pula dengan mensejahterakan para pedagang jajanan yang terbantu pendapatan mereka.

Saat berpuasa orang-orang akan lebih terlihat kalem ketimbang dari hari-hari lainnya, itu karena selain menahan haus dan lapar mereka juga menahan hawa nafsu mereka. Puasa ramadhan merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan akan secara tidak langsung diikuti hubungan antara manusia dan manusia karena orang-orang akan berusaha beramal dan berbuat baik bagi sesamanya untuk mendapatkan pundi-pundi pahala yang berkalilipat.

Istimewanya pada Ramadhan kali ini adalah pengumuman terpilihnya presiden kita untuk periode 2019 – 2024 oleh KPU. Sekarang bahwa kita tahu pemilu tahun ini adalah pemilu yang terpanas dari tahun-tahun sebelumnya, dimana KPU akan menjadi penentu dari pertarungan kedua kubu yang memang sudah pernah bertemu istilahnya rematch.

Semoga dengan berita pengumuman presiden terpilih yang bertepatan pada bulan Ramadhan dapat meredam amarah atau emosi dari kubu yang kalah. Karena kita tahu bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, bulan yang penuh berkah, bulan yang menyatukan baik umat islam itu sendiri maupun yang tidak merayakannya akan ikut terkena dampak hangatnya bulan Ramadhan.

Kita tahu bahwa setiap akhir Ramadhan umat islam mengeluarkan zakat yang mana zakat tersebut berupa uang ataupun beras yang diperuntukkan bagi orang-orang yang membutuhkan. Zakat sesungguhnya telah melaksanakan nilai-nilai pancasila yang mana bertujuan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Di sini orang-orang yang membutuhkan akan merasa dihargai, merasakan keadilan negeri ini yang telah membantu mereka dalam kesusahan.

Saat 1 Syawal kita semua akan ikut merasakan hangatnya kebersamaan, spanduk-spanduk yang mengucapkan selamat Idul Fitri pun berjejer, saling maaf memaafkan, bercengkrama dengan sanak keluarga, berkeliling ke rumah-rumah tetangga itu juga bagian dari perwujudan nilai-nilai pancasila. Yang dulunya saling bermusuhan maka mereka akan saling menurunkan ego masing-masing untuk meminta maaf dan memaafkan.

Semua perilaku dan sikap baik kita semua yang ada pada bulan suci itulah yang diharapkan diterapkan pada bulan-bulan yang lain. Sungguh akan indah Indonesia kita ketika melihat semua saling membantu, saling toleransi, saling menghargai dan dapat menerapkan nilai nilai pancasila sepanjang waktu. Dan teruntuk pengumuman presiden terpilih semoga dapat menyatukan kita bukan malah membuat kita terpecah belah.

Marcokem
Marcokem
Hakim Achmad Rifan D3K PLN B '16 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.