Sabtu, April 20, 2024

Menuju bonus demografi Indonesia

TangdoS
TangdoS
Mahasiswa Bina Nusantara Jurusan Business law

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di bumi dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia dengan limpahan kekayaan alam yang tersimpan di dalamnya dengan keberagaman suku , adat , dan budaya pada masyarakatnya.

Dari sekitar 251 juta jiwa populasi penduduk yang ada dan dengan sekian banyak kekayaan sumber daya yang melimpah sampai saat umur ke-72 tahun ini Indonesia dinilai masih belom bisa mengoptimalkan segala potensi dalam bidang pembangunan.

Indonesia diramalkan bahwa pada tahun 2020-2030 akan mengalami suatu berkah yaitu bonus demografi. Bonus demografi yaitu angka usia produktif mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen lainnya usia yang tidak produktif. Dan perhatian pemerintah pun cukup serius dengan menyiapkan perencanaan untuk menghadapi fenomena itu sendiri mulai dari peningkatan taraf pendidikan hingga menaikkan pengalokasian dana beasiswa LPDP. Fenomena ini dianggap serius karena banyak dari Negara yang menjadi maju setelah mengalami fenomena bonus demografi ini seperti keberhasilan Negara Tiongkok dan juga Korea Selatan.

Dan dengan segala upaya pemerintah itu juga harus diimbangi dengan kesadaran generasi saat ini yang mana nantinya akan menjadi aktor utama pada fenomena itu sendiri. Dan dengan keseimbangan itu Indonesia nantinya diharapkan bisa menjadi salah satu kekuatan besar di dunia dalam sektor ekonomi dan lain sebagainya.

Sejarah menginsafi bahwa perjuangan pendahulu kita tak lepas dari peran para kaum pemuda bangsa ini. Salah satu kejadian yang sangat memorial adalah ketika para kaum muda mendesak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia hingga berujung aksi penculik bung Karno, dan yang pada akhirnya setelah aksi itu terjadilah hari dimana bung Karno dan bung Hatta memproklamasikan kemerdekan Indonesia kepada rakyatnya sendiri dan juga dunia. Dan tidak hanya itu masih banyak lagi pergerakan dan pembangunan bangsa ini yang lahir dari pemikiran para pemuda bangsa ini.

Hingga saat ini jika diperhatikan tidak sedikit prestasi yang ditorehkan untuk bangsa ini oleh anak – anak muda negeri ini, namun juga masih sangat banyak dari generasi ini yang justru “salah sibuk” dengan berbagai faktor, mulai dari faktor pergaulan, pengaruh globalisasi dan lain sebagainya. 

Faktor mendasar yang menjadi permasalahan dari pada “salah sibuk” itu ialah faktor kesadaran. Banyak dari generasi saat ini yang dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi saat ini justru tidak terlalu menyadari persoalan pembangunan bangsa ini. Yang mana kemudahan dan kecanggihan teknologi justru digunakan hanya untuk kesibukan pribadi, yang sebenarnya jika kemudahan dan kecanggihan teknologi dapat dioptimalkan fungsi dalam partisipasi mereka terhadap pembangunan negeri. 

Generasi saat ini cenderung menjadi seorang yang individualis dengan memikirkan kepentingan perseorangan yang mana itu tidak mencerminkan identitas bangsa ini sebagai bangsa yang gotong royong. Bahkan pada kasus lain generasi sekarang banyak yang peduli hanya pada dunia maya tanpa ada tindakan yang membangun dan memajukan bangsa ini.

Di kalangan mahasiswa pun kesadaran itu sangatlah minim saat ini, karena anggapannya bahwa pembahasan soal k-pop dan trend fashion terbaru lebih menarik untuk di bahas, karena bagi mereka banyak yang menganggap bahwa pembahasan mengenai itu terlalu kolot. Dan juga tidak sedikit kampus – kampus yang ada secara tidak langsung menjadikan mahasiswanya menjadi seorang individualis dengan embel – embel world class university yang mana seharusnya hal itu adalah sebagai salah satu tanggung jawab dari kampus itu sendiri sebagai lembaga pendidikan tinggi.

Lalu, dari fakta bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan permasalahan minimnya kesadaran yang ada pada generasi saat ini apakah yang harus diperbuat ? Adalah adanya upaya yang nyata dari elemen – elemen yang bertanggung jawab akan hal ini yang termasuk di dalamnya orang tua, pemerintah, lembaga pendidikan, dan juga media. 

Dan tentu sangat diharapkan bahwa seluruh generasi muda Indonesia mau sadar bahwa sesungguhnya fenomena demografi sangatlah penting dan berharga untuk kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri di kemudian hari. Karena tidak ada lagi yang lebih pantas mempersiapkan itu semua kalau bukan generasi muda saat ini yang menginsafi akan persoalaan itu dengan bercermin dengan kesemrawutan bangsa Indonesia saat ini.

Dan kesadaran itu juga harus dibarengi dengan mempersiapkan modal dari masing – masing generasi penerus saat ini dengan tidak hanya mengasah hard skill mereka saja tapi juga soft skill yang tidak kalah pentingnya, karena tidak ada gunanya jika seseorang tidak dapat mengaplikasikan skillnya ke dalam masyarakat luas. seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka bahwa “tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus persaan”.

Yang mana bila kesadaran dan juga modal itu semua dapat dimiliki oleh seluruh generasi muda yang ada atau dengan kata lain mereka yang termasuk kedalam penduduk usia angkatan kerja di Indonesia nantinya akan dapat membangun bangsa ini menjadi lebih maju dari masa yang sebelumnya dengan bonus demografi itu sendiri bisa dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

TangdoS
TangdoS
Mahasiswa Bina Nusantara Jurusan Business law
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.