Selasa, April 23, 2024

Meninjau Branding Iklan Politik di Instagram

Bella Sellvia
Bella Sellvia
saya memiliki hobby menonton drama korea dan membaca buku

Era globalisasi saat ini, aspek multimedia menjadi sarana yang paling strategis diaplikasikan termasuk internet yang berkembang menjadi sosial media. Sosial media saat ini bisa diaplikasikan sebagai bentuk penyampaian demokrasi politik yang dapat menyingkirkan media berbasis konvensional termasuk didalamnya adalah media sosial Instagram.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan branding iklan politik di sosial media dengan studi kasus sosial media instagram. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa media sosial Instagram sangat strategis dalam upaya memberikan branding iklan politik dikarenakan unsur fleksibelitas yang tidak dibatas oleh status politik, ekonomi, dan sosial di masyarakat.

Instagram akan memberikan kemampuan yang cepat dalam membranding suatu iklan kepada masyarakat dikarenakan teknologi informasi berbasis internet yang mutakhir sehingga bisa diandalkan dibandingkan media konvensional.

Kata Kunci: Branding, Iklan Politik, Sosial Media, Instagram

Latar Belakang

Era globalisasi saat ini, aspek multimedia menjadi sarana yang paling strategis diaplikasikan. Teknologi juga tida bisa dilepaskan dari bagaimanai berbagai aktor politik mengaplikasikan kelebihan tersebut menjadi suatu langkah strategis bentuk komunikasi politik. Digitalisasi sebagai bentuk perkembangan dari internet menjadikan berbagai informasi berjalan dengan cepat dan mudah ke berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut menjadikan internet sebagai media berpendapat secara bebas dan berkumpul secara daring yang dapat memberikan bonus politik.

Internet saat ini bisa diaplikasikan sebagai bentuk penyampaian demokrasi politik. Berbagai kalangan dengan berbagai cara memberikan brandingnya di internet untuk memberikan intensitas paham-paham politik yang mereka usung dapat diterima oleh masyarakat luas. Hal tersebut bisa seperti proses penyampaian visi politik. Kampanye, maupun branding politisi. Tabroni (2012) menyebutkan bahwa keefektifan internet tersebut  bisa dibilang sebagai salah satu organ penting pelebaran suatu kelompok politik.

Branding suatu kelompok politik tidak terlepas dari adanya iklan atau pesan kemasyarakatan. Pesan atau iklan politik menurut Mulyana (2012) merupakan aturan atau makna pada pembicaraan politik yang melahirkan berbagai aikabt, struktur, dan makna yang biasa mempunyai berbagai lambang ataupun simbol politik sebagai instrumen kelompok politik. Pesan tersebut biasanya berbentuk pesan-pesan politik, kampanye, maupun sindiran dan kritikan. Iklan dipandang sebagai media yang palung lumrah diaplikasikan pada suatu kelompok politik agar masyarakat bisa tertarik masuk dan mendukung kelompok politik tersebut. Iklan juga merupakan bagian dari komunikasi politik (Kustiawan et al., 2022).

Perkembangan sosial media saat ini sangatlah kuat dan dapat menyingkirkan media berbasis konvensional seperti surat kabar (Susanto, 2017). Lalu pada tinjauan Instagram sendiri, Instagram merupakan media sosial yang masuk tiga teratas saat ini berdampingan dengan Facebook dan Twitter sehingga sangat potensial dalam memberikan komunikasi politik suatu kelompok (Rismawati, 2021). Hal tersebut dikarenakan Instagram sangat digandrungi oleh semua kalangan terkhusus kalangan kaum muda. Berdasarkan pengantar diatas, penelitian ini berupaya untuk mengetahui tinjauan branding iklan politik di sosial media dengan studi kasus sosial media instagram.

Tinjauan Pustaka

Komunikasi politik menurut Almond merupakan fungsi yang selalu ada pada sistem politik. Adapun menurut Schudon (1997) mendefinisikan komunikasi politik sebagai transmisi pesan yang memberikan efek terdisribusi yang didapatkan dari suatu kelompok politik untuk kepentingan visi politik mereka. Schudon juga menyebutkan bahwa komunikasi politik terdiri dari dua bentuk berupa cara respon berbagai pesan politik terhadap strukturnya serta bentuk bebragai pesan politik yang diberikan kepada publik dari kelompok politik tersebut. Adapun menurut Almond (1960) komunikasi politik terdiri dari beberapa unsur berupa:

  • Komunikator politik, dalam hal ini merupakan pemberian informasi akan berbagai hal yang berhubungan dengan makna politik seperti masyarakat, berbagai kelompok politik, politisi, anggota DPR, menteri, bahkan presiden.
  • Pesan politik, dalam hal ini merupakan pennyataan yang disampaikan secara disadari maupun tidak disadari, terang-terangan maupun tersembunyi, verbal maupun nonverbal, ataupun tulis maupun tidak tertulis misalnya beria, brosur, buku, pernyataan politik, dan pidato politik
  • Media dan saluran politik, dalam hal ini merupakan saran dan alat yang diaplikasikan oleh para komunikator pada penyampaian berbagai pesan politiknya seperti komunikasi dengan masyarakat, sosialisasi, media darig, media elektronik, maupun media cetak
  • Target atau sasaran politik, dalam hal ini merupakan masyarakat umum yang diharapkan bisa memberukan dukungan berupa pemberian suara pada kandidat maupun partai.
  • Efek dan pengaruh komunikasi politik, dalam hal ini beripaya agar didapatkan pemahaman akan berbagai partai politik sistem pemerintahan dan relasinya dengan partisipasi masyarakat dengan politik semisal pemilihan umum

Metode

Metode penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur merupakan seperangkat kegiatan yang berhubungan dengan metode pengumoulan data berupa pengelolaan, pencatatan, penafsiran dan pengumpulan data pustaka bahan penelitian (Arikunto, 2021). Dalam jurnal ini, studi litaretur berhubungan dengan branding iklan politik di sosial media dengan studi kasus sosial media instagram.

Hasil dan pembahasan 

Media sosial berkembang dengan pesat selaras dengan kemudahan dan pertumbuhan teknologi, informasi, dan komunikasi. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan konsumsi media sosial terbesar menurut GMS (2016) dengan jumlah pengguna 79 juta. Sosial media sebagai salah satu media baru dapat memberikan kecenderungan pemberian berbagai informasi termasuk pemberitaan politik.

Masyarakat sebagai konsumen dapat menerima dengan bebas berbagai informasi polutik di sosial media. Media sosial sendiri memberikan kemampuan dalam mengendalian dan menawarkan informasi secara interaktif. Perkembangan sosial media saat ini sangatlah kuat dan dapat menyingkirkan media berbasis konvensional seperti surat kabar (Susanto, 2017).

Simpulan dan saran

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial instagram sangat strategis dalam upaya memberikan branding iklan politik dikarenakan fleksibilitas yang tidak dibatas oleh status politik, ekonomi, sosial, dan masyarakat

saran pada tulisan ini diharapkan bisa diaplikasikan pada penelitian lapangan agar di dapatan hasil yang faktual

Bella Sellvia
Bella Sellvia
saya memiliki hobby menonton drama korea dan membaca buku
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.