Membahas tentang pikiran atau pola pikir tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Untuk memahami, memikirkan, dan mengelola suatu informasi, kita tidak pernah lepas dari proses kognitif. Ya, kognitif sangat terikat erat dengan pola berpikir yang pada kenyataannya terbentuk melalui komunikasi interaktif yang bertumbuh dan dibangun sejak kecil.
Proses pikiran kita terjadi secara kompleks dan luas, bukan hanya dalam konteks memecahkan masalah besar. Bahkan, pada hal-hal kecil pun kita akan mengalami proses berpikir. Proses berpikir ini dimulai dari informasi yang diperoleh melalui panca indra dan disimpan sebagai memori. Setelah itu, dilanjutkan ke otak dan diolah, yang pada akhirnya menghasilkan perilaku atau tindakan kita.
Dalam proses perjalanan usia pada kehidupan kita, pengalaman-pengalaman yang kita alami akan menjadi pembelajaran dan membantu bertumbuhnya pola pikir. Bagaimana sikap kita ketika merespon sesuatu, baik itu hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Bagaimana cara kita menerima atau menolak sesuatu, beranikah kita mengatakan “Ya” atau “Tidak”? Respon yang kita berikan ini menunjukkan bagaimana kita mencari solusi pada suatu hal yang sedang kita hadapi, dan bagaimana terbentuknya struktur berpikir kita.
Cara kita berpikir juga akan mempengaruhi bagaimana kita akan mengambil keputusan, dan untuk melakukannya dengan baik, kita memerlukan kedewasaan berpikir. Kedewasaan berpikir ini harus terus diasah, dimulai dengan melatih kemampuan membedakan keinginan dan kebutuhan.
Kedua hal ini sangat berbeda, terletak pada motivasinya. Kebutuhan adalah hal yang kita butuhkan untuk bertahan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Sedangkan keinginan adalah hal yang kita inginkan, bukan apa yang kita butuhkan. Perbedaan ini akan memengaruhi cara kita berperilaku dan mengambil keputusan.
Dengan mampu membedakan keduanya, secara tidak langsung kita akan mampu menentukan skala prioritas atau apa yang menjadi sesuatu yang benar-benar harus dipenuhi sebagai keputusan yang harus diambil. Karena seringkali, tanpa disadari kita lebih mengutamakan keinginan, yang sebenarnya bukanlah hal yang kita butuhkan.
Kebiasaan kita dalam berpikir secara dewasa akan menghasilkan pola pikir kritis, sehingga kita selalu berhati-hati dalam menerima informasi. Perlu kita ketahui, bahwa tak semua informasi yang kita peroleh dapat langsung dipercaya dan dianggap sebagai fakta. Dalam hal inilah, kita perlu berpikir kritis dengan selalu menganalisa dan mencari dari berbagai sumber sebelum mengambil kesimpulan tentang kebenaran sebuah informasi yang kita terima.
Proses bertumbuhnya pola pikir kita memperlihatkan pengaruh pola pikir terhadap sikap dan Keputusan yang kita ambil kini atau suatu saat nanti. Dengan terbiasa menerapkan kedewasaan berpikir, secara tidak langsung, karakter kita akan tercermin dari bagaimana kita bersikap dalam menghadapi suatu situasi dan kondisi.
Oleh karena itu, dalam membantu bertumbuhnya pola pikir, kita harus selalu memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk mengasah pola pikir kita.
Referensi:
Herdiani, R T., dkk. (2023). Psikologi Kognitif. Eureka Media Aksara.