Jumat, April 19, 2024

Membawa Ketakwaan Puasa Ramadhan di Luar Bulan Ramadhan

Hamli Syaifullah
Hamli Syaifullah
Dosen dan Penulis Buku

Baru saja umat Islam melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Di mana, tingkat ketakwaan seseorang ketika beribadah puasa cukup tinggi. Berbagai macam ibadah dilaksanakan, seperti bersedekah, membaca al-quran, sholat tahajjud, dan lain sebagainya.
Hanya saja, selepas pelaksanaan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, terkadang kita membiarkan diri kita masing-masing kembali kepada habitat sebelumnya. Dalam artian, kita tak mau membawa ketakwaan puasa di Bulan Ramadhan untuk diterapkan di luar Bulan Ramadhan.

Padahal, esensi dari puasa di bulan Ramadhan ialah, sebagai media latihan bagi umat manusia, agar manusia mau membawa ketakwaan puasa tersebut untuk diterapkan di luar Bulan Ramadhan.

Untuk membawa ketakwaan Puasa Ramadhan di luar Bulan Ramadhan, setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan oleh umat Islam. Sehingga setiap kedatangan Bulan Suci Ramadhan, akan mampu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.

Memahami Esensi Ramadhan
Salah satu esensi dari datangnya Bulan Suci Ramadhan ialah, Ramadhan bulan pendidikan bagi umat Muslim di dunia. Harapannya, selepas mengikuti pendidikan, seluruh peserta didik yang terdiri dari orang-orang bertakwa yang menjalankan puasa, mampu membawa nilai-nilai kebaikan selama mengikuti proses pendidikan di luar Bulan Suci Ramadhan.

Misalnya, ketika di Bulan Suci Ramadhan kita benar-benar mau menjaga lisan kita dari berdusta, berbohong, menggunjing dan lain sebagainya, maka di luar Bulan Suci Ramadhan harusnya juga bisa dilakukan.

Contoh lain, ketika di Bulan Suci Ramadhan kita rajin bersedekah, maka selepas puasa kebiasaan rajin bersedekah harus tetap dijalankan. Malahan, kita harus meningkatkannya.
Jika kita mampu memahami esensi dari kedatangan Bulan Suci Ramadhan, maka tentunya kita akan berusaha sekuat tenaga, untuk membawa ketakwaan yang telah kita perbuat di Bulan Suci Ramadhan untuk diterapkan di luar Bulan Suci Ramadhan.

Menjaga Nilai-Nilai Ramadhan
Setelah kita memahami bahwa esensi Bulan Suci Ramadhan ialah sebagai bulan pendidikan, maka selepas Bulan Suci Ramadhan tentunya kita akan berusaha menjaga nilai-nilai kebaikan di bulan suci Ramadhan di sepanjang hidup kita.

Dalam artian, kita harus mampu memaksakan diri untuk tetap menjaga kontinuitas ibadah kita di luar bulan Ramadhan. Kemudian, setiap ibadah yang dikerjakan berusaha diaktualisasikan ke dalam kehidupan sehari-hari di sepanjang hidup kita di luar Bulan Suci Ramadhan.

Sebagai contoh, semasa Bulan Suci Ramadhan kita telah menjalankan ibadah puasa dari pagi sore hari. Hal yang dirasakan ketika berpuasa lapar dan dahaga. Maka selepas bulan puasa kita harus lebih memiliki sifat dermawan terhadap orang-orang yang tak mampu (fakir dan miskin).

Karena, orang fakir dan miskin akan identik dengan lapar dan dahaga. Sedangkan kita selama berpuasa sudah merasakan bagaimana perihnya lapar dan dahaga. Maka dari itu, sudah sepantasnya bagi kita untuk mau mengeluarkan sebagian harta kita membantu mereka yang lapar dan dahaga.

Penutup
Demikianlah dua hal yang dapat kita lakukan, untuk membawa ketakwaan puasa di Bulan Suci Ramadhan agar diterapkan di luar Bulan Suci Ramadhan. Sehingga, keberadaan puasa setiap tahunnya, mampu berdampak signifikan terhadap peningkatan ketakwaan umat Islam kepada Allah Swt.

Hamli Syaifullah
Hamli Syaifullah
Dosen dan Penulis Buku
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.