Pada masa kini, banyak perempuan memilih melahirkan secara Caesar. Sebuah cara melahirkan tanpa sakit berkepanjangan. Dengan cara membuat sayatan pada perut untuk membuka jalan bagi lahirnya sang bayi di dunia.
Praktis, cukup 2 jam masa persiapan operasi (pre-operasi), lalu masuk kamar OK, lalu Wuupss!!! dalam tempo 2 jam kemudian, bayi telah lahir.
Bahkan melahirkan dengan cara caesar, bila bayi cukup umur, dokter dan orang tua bisa rembugan untuk mengatur tanggal kelahiran.
Melahirkan secara normal dianggap sangat merepotkan. Menunggu mulut rahim mengalami pembukaan lengkap. Menahan sakit kontraksi berjam-jam (4-12 jam), bahkan ada yang sampai 2 hari. Mengerang, mengejan, bernafas urut berurut, memeras peluh berbulir-bulir.
Sampai dapat sang ibu mendengar teriakan tangis pertama sang buah hati. Tapi, tahukah anda wahai perempuan di seluruh dunia, ada begitu banyak kebahagiaan yang diberikan alam semesta kepada wanita yang melahirkan secara normal, yang tiada pernah dirasakan oleh wanita yang melahirkan secara Caesar.
Saat rahim ibu berkontraksi dan perut sakit terperas, saat itu pula sang bayi merasakan betapa perjuangan sang ibu mendorong untuk mengambil nafas pertamanya di dunia.
Kekuatan kesakitan sang ibu menjadi pendorong semangat bayi untuk ikut berjuang mengambil nyawanya. Sang bayi mungilpun ikut berjuang bersama. Mendorong, menerobos dan merangsek lorong rahim menuju dunia terang.
Bersama, ibu dan bayi berjuang bersama membuka jalan bagi sebuah kehidupan baru, membentuk ikatan cinta kasih kekal tiada berujung…
Saat terdengar teriakan tangis pertama, semua sakit perjuangan sekejap sirna. Berganti senyum bahagia tiada terhingga…
Senyum bahagia dalam siraman kasih semesta…
Adakah itu terganti, wahai sang ibu???
Siraman yang tiada didapat pada saat melahirkan dengan cara Caesar. Karena akal pikir dan hati terampas oleh suntikan bius aenesthesia….
Pernyataan kitab suci tentang melahirkan, “dengan kesakitanlah kaummu akan melahirkan (kepada Hawa) untuk menyebarkan keturunanmu di seluruh muka bumi…
Bukan dengan operasi dan aenesthesi atau obat bius, dimana kesakitan itu hilang…
TAHUKAH ANDA…
Saat menit-menit terakhit terjadinya kontraksi, perut akan terasa seperti terperas, sakitnya bukan main, sejuta kali sakit haid bulanan….
Seribu kali lebih sakit dari sayatan sembilu. Perut mulas luar biasa, jiwa seperti terbang menahan sakit yang luar biasa ini. Pada saat yang bersamaan, kita juga harus mengeluarkan tenaga ekstra mendorong, mengejan, menahan nafas, menghembus dan menekan jalan lahir.
Tepat pada saat detik-detik terakhir, tak terasa, begitu kepala bayi keluar, clooooss… Semua rasa sakit itu hilang!!!
Ada perasaan nikmat yang luar biasa, nikmat yang menggantikan kesakitan yang luar biasa. Kenikmatan yang tiada pernah dibayangkan…
Tiada nikmat yang dapat menggantikan kenikmatan pada saat bayi meluncur keluar secara ajaib. Lebih nikmat sejuta kali dari orgasme dari hubungan seks yang paling hebat. Extase ini tiada pernah didapat oleh perempuan yang memilih melahirkan dengan cara Caesar…
Kenikmatan anugrah semesta hanya buat wanita. Ditambah lagi keindahan saat mendengar teriakan tangis bayi mungil itu…
Melahirkan secara Caesar, kenikmatan tangis bayi tiada terdengar sempurna, karena tangis pertama, pengaruh obat bius itu masih merasuki sukma…
Catatan, 08 Desember 2011
Catatan buat anak perempuanku…