Jumat, November 8, 2024

Melacak Kesalehan Kultural dan Ikhtiar Keberagaman

Ryan Ryanardiansyah
Ryan Ryanardiansyah
Penulis Lepas
- Advertisement -

“Agama tetap bersifat kemanusiaan, karena bertujuan menuntun manusia mencapai kebahagiaan. Tetapi ia bukanlah kemanusiaan yang berdiri sendiri, melainkan kemanusiaan yang memancar dari Ketuhanan”

-Nurcholis Madjid, Islam dan Doktrin Peradaban

Sebagaimana yang diketahui bahwa Islam merupakan gerakan spiritual yang membawa sebuah perubahan didalam bidang kehidupan baik moral, politik, budaya, dan ekonomi. Dalam panggung sejarah bangsa Indonesia Islam mengalami perkembang pesat dalam mencapai sistem pemerintahan yang lebih majemuk dan demokratis. Jadi yang menjadi pondasi dari corak Islam di Indonesia untuk nilai-nilai kemanusian yaitu iman dan keberagaman.

Meminjam istilah Nurcholis Madjid tiga aspek yang menjadi kesadaran mutlak dalam berketuhanan adalah taqwa, tawakal dan ikhlas. Sehingga mampu membentuk simpul-simpul spiritual yang merupakan wujud nyata dalam berpasrah semata-mata mengabdikan dirinya kepada kehadirat Allah SWT.

Apa yang dikatakan Nurcholis Madjid pada dasarnya konsep kesadaran manusia atas kehadiran Tuhan dalam proses penyejarahan umat manusia, sehingga dengan konsep kesadaran atas kesadaran akan adanya Tuhan maka menimbulkan semangat Tauhid untuk mencari kebaikan, kebenaran, dan keindahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Sikap keimanan akan menciptakan suatu simpul kepribadian yang shaleh berdasarkan corak budaya. Pada dasarnya iman itu yang tidak berubah tapi islam itu berubah, karena islam sendiri mengintegrasi dengan zaman. Aspek ini akan menghatarkan pada sikap menerima keberagaman.

Islam merupakan agama dinamis, tentu tidak terlepas dari apa yang melekat di dalamnya yaitu Rahmatan lil alamin. Jika Islam menjadi kaku, maka tidak adanya bentu pengejewantahan dari kalimat tersebut. Dalam buku “Islamku Islam Anda Islam Kita” Gus Dur pernah memberikan suatu kritik dan pandangan terkait “Arabisasi” di Indonesia yang terjadi pada tahun 1980-an yang terjadi gejala dimana aktivitas ke-agamaan umat Islam selalu dikaitakan dengan budaya Arab. Sehingga Gus Dur memunculkan sebuah pandangan dan meminta bahwa ajaran wahyu Allah SWT harus disesuaikan dengan faktor-faktor kontekstual tanpa menghilangkan nilai hukum tersebut.

Namun yang menjadi penentu hal tersebut adalah sikap keterbuakaan dari umat sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang terbuka terutama dalam hikmah. Ini yang menjadi hal yang mendasar, seorang pemuda yang tumbuh dan besar bersama dengan wahyu yaitu Ali bin Abi Thalib, menyebarkan ajaran apa yang telah ia pelajari dari Guru dan Sahabatnya Muhammad Saw “Hikmah itu barang berharga yang hilang dari mukmin, karena dimanapun orang mukmin menemukannya maka akan memunggutnya.

Ambilah hikmah itu, walaupun dari orang munafik”. Pesan ini membawa satu konsep ajaran di kemudian hari setelah Nabi Muhammad Saw wafat, konsep tersebut ia lah keterbukaan terhadap lokal wisdom agar dapat mewujudkan sifat dari Islam yakni Rahmatan lil alamin.

Secara global perubahan telah membawa perkembang yang sangat pesat, zaman kita sudah memasuki Revolusi 4.0 ini membuat keterbukaan informasi yang sangat transparan. Dalam konteks Indonesia, menarik jika melihat proses kaum muslim dalam membentuk dinamika yang pada era digital ini. Jika dibandingkan dengan negara lain yang cenderung lebih kepada istilah puritanisme.

- Advertisement -

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kaum muslimin Indonesia berupaya membuat sintesis yang pas dalam membuat gerakan-gerakan sosial dan gagasan pembaharuan dengan menyesuaikan lokalitas setempat, tanpa menghilangkan nilai dasar dari keimanan itu sendiri. Umat Islam Indonesia yang sudah memasuki separuh badan era digital, seyogyanya kita kembali merenungkan kembali atas ajaran-ajaran moral, teologis, doktrin sosial, politik serta ekonomi, agar kedepannya kita tidak gugup mengahadapi sebuah realitas.

Ryan Ryanardiansyah
Ryan Ryanardiansyah
Penulis Lepas
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.