Minggu, Oktober 6, 2024

Liverpool Tak Terkalahkan, Strategi Jitu Jurgen Klopp?

Samtri Dortua Gultom
Samtri Dortua Gultom
Mahasiswa Tugas Belajar DIV PKN STAN 2019

“This year is gonna be our year”, rasa rasanya hampir semua fans Liverpool sudah mulai percaya dengan kata kata tersebut.

Tercatat pada minggu ke lima belas pertandingan Liga Inggris, Liverpool nyaman berada dipuncak klasemen dengan total perolehan poin sebesar 43, yang berarti dari lima belas laga yang dilalui, klub asal Merseyside London tersebut menang sebanyak empat belas kali dan harus mengakui kegigihan rival abadinya, Manchester United, yang berhasil menanahan imbang Liverpool saat menjamu “the Reds“ di Old Traford pada laga ke sembilan Liga Inggris 2019 .

Liverpool di musim ini memang sangat menakutkan. Kombinasi dari taktik jitu sang pelatih, Jurgen Klopp dan kegigihan para pemain Liverpool mengantarkan “The Reds “mencatatkan rekor tidak terkalahkan selama 32 pertandingan berturut turut, rekor tertinggi bagi klub.

Dengan kondisi pemain Liverpool saat ini, kans Liverpool untuk memenangkan Liga Primer Inggris untuk musim ini memang sangat besar. Jarak poin terpaut sebelas poin dengan rivalnya yaitu Manchester City semakin meyakinkan bahwa kemungkinan besar Liverpool lah yang akan mengangkat tropi musim ini untuk memuaskan dahaga para pendukungnya.

Hampur 30 tahun Liverpool tidak pernah menjuarai salah satu liga paling bergengsi di dunia tersebut. Sebenarnya, musim lalu Liverpool juga punya kans juara, akan tetapi di beberapa sisa laga, Manchester City berhasil menyalip dan menjadi juara dengan selisih poin hanya satu. Selisih yang sangat menyesakkan untuk seluruh pendukung Liverpool.

Lantas mengapa Liverpool di dua musim terakhir ini hampir tidak terkalahkan? Tak lain dan tak bukan adalah strategi dan tangan dingin sang pelatih yaitu Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman tersebut terkenal dengan taktik “Gegenpressing” nya dimana taktik ini menekan dan merebut bola secepat mungkin dan membangun serangan balik.

Permainan bola lambung Liverpool yang hampir sempurna pada musim ini juga sangat apik, umpan bola silang, dan umpan dari belakang ke depan mampu menyumbang gol untuk kemenangan Liverpool.

Mentalitas para pemain Liverpool juga sangat kuat di era Klopp, yang sangat gigih untuk berjuang dan memenagkan pertandingan bahkan untuk menit menit terakhir. Tercata pada musim ini beberapa gol kemenangan Liverpool didapatkan 10 menit menjelang laga berkahir, seperti gol  kemenangan atas Leicester City, Aston Villa, Tottenham Hotspurs dan gol untuk mengimbangi laga melawan Manchester United di Old Trafford juga dicetak Liverpool pada menit menit terakhir.

Berbicara tentang keberhasilan Jurgen Klopp dalam mengasuh Liverpool, memang tidak hanya semata mata berbicara soal taktik di lapangan. Jurgen Klopp tidak hanya jitu dalam taktik di lapangan, tetapi juga membangun sebuah sistem kekeluargaan yang erat di tubuh Liverpool yang berpengaruh ke kualitas permainan.

Bahkan, para pemain Liverpool tidak segan segan mengakui bahwa Klopp sudah seperti seorang figur ayah bagi mereka. Mereka hormat pada nya dan segan akan tetapi disisi lain mereka akan meminta pendapat Klopp bahkan untuk berbagai hal bahkan untuk masalah pribadi.

Jurgen Klopp sukses membangun Liverpool menjadi klub yang ditakuti seperti saat ini. Sejak kedatangan nya ke Liverpool pada 2015 silam, pelan-pelan, Klopp mulai mengembalikan jati diri Liverpool yang sempat hilang.

Setelah 14 tahun lamanya menanti, pada Juni 2019, klub yang memiliki julukan “The Reds” tersebut kembali menjuarai salah satu kompetisi paling bergengsi untuk klub-klub di Eropa yaitu Liga Champions.

Kemenangan ini semakin mengokohkan posisi Liverpool sebagai klub asal Inggris yang memenangkan piala ini paling banyak yaitu enam kali. Namun yang menjadi sorotan utama adalah “comeback” Liverpool atas Barcelona pada putaran kedua semi-final Liga Champions yang mencengangkan seluruh penikmat bola.

Bagaimana tidak, Liverpool yang telah defisit tiga gol dari putaran pertama di stadion Camp Nou, Spanyol berhasil membalikkan keadaan menjadi 4-3 secara agregat dan lolos ke final Liga Champions Madrid 2019.

Untuk melengkapi ketakjuban atas pertandingan tersebut, laga kontra Barcelona tersebut harus dilakoni oleh Liverpool tanpa penyerang terbaik mereka yang kala itu sedang cidera yaitu Mohammed Salah dan Roberto Firmino akan tetapi tetap bermain impresif dan berhasil mencetak empat gol yang berhasil memulangkan Messi dkk.

Jurgen Klopp juga jeli dalam menilai sebuah kualitas pemain yang akan sangat berpotensi di masa mendatang. Saat Klopp memutuskan untuk mendatangkan bek belakang, Virgil Van Dijk untuk memperkuat pertahanan dan Alisson Becker untuk menggantikan Loris Karius sebagai kiper, hampir seluruh dunia menertawai kebodohan Klopp karna harga untuk mendatangkan pemain tersebut dinilai sangat fantastis dan terlalu berlebihan.

Akan tetapi seiring berjalan waktu, seluruh dunia juga bungkam menyaksikan kehebatan Virgil Van Dijk selaku Defender Liverpool dan juga Alisson Becker yang menjelma menjadi kipper berkelas dunia. Dua pemain tersebut menjadi bagian dari kunci utama permainan elit Liverpool di level pertandingan yang sangat tinggi.

Puncaknya, Vigil Van Dijk dinobatkan sebagai Player of The Year oleh UEFA untuk tahun 2019, Alisson Becker sebagai Goal Keeper of the Year. Jurgen Klopp sendiri dinobatkan sebagai Manager of The Year oleh UEFA setelah keberhasilan nya mengantarkan Liverpool juara setelah bermusim musim paceklik gelar.

Tidak sampai disitu, Virgil Van Dijk juga menjadi rival utama Lionel Messi untuk memperebutkan piala individual Balon D’Or 2019 yang dihelat di Paris pekan silam. Meskipun pada akhirnya Piala tersebut jatuh ketangan Messi dengan selisih voting yang sangat tipis, akan tetapi, nominasi tersebut menandakan standar tinggi untuk seorang defender yang dibuat oleh Virgil Van Dijk.

Bahkan Virgil Van Dijk mengungguli pemain bintang asal Portugal  Cristiano Ronaldo pada tiga besar hasil akhir untuk voting pemenang piala Balon D’or 2019. Sedangkan untuk Goal Keeper, Alisson Becker berhasil memenangkan Yachine Trophy yaitu piala sejenis Balon D’or khusus goal keeper.

Untuk memberikan gambaran bagaimana pesatnya kualitas pemain Liverpool di era Klopp, Liverpool merupakan klub terbanyak yang pemainnya masuk nominasi Balon D’or 2019 yaitu sebanyak 7 orang dan empat diantara nya masuk sepuluh besar.

Kini, semua penikmat bola baik pendukung Liverpool maupun yang tidak, menunggu apakah pada musim ini, Liverpool akhirnya akan mengangkat tropi yang sudah sangat lama lama diidam idamkan yaitu Tropi Liga Inggris. Akankah Jurgen Klopp akan menjadi manajer pertama selama kurang lebih dari 30 tahun yang akan mempersembahkan piala tersebut bagi klub yang terkenal dengan nyanyian “ You’ll Never Walk Alone” ini? Mari sama-sama menunggu.

Samtri Dortua Gultom
Samtri Dortua Gultom
Mahasiswa Tugas Belajar DIV PKN STAN 2019
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.