Rabu, November 20, 2024

“Literation Cycle” dan Anti Sentimen dalam Al-Qur’an (1)

Rahmat Zuhair
Rahmat Zuhair
Penulis Buku "Catatan Anak Rantang"
- Advertisement -

Al-Qur’an merupakan pedoman ajaran agama Islam. Al-Qur’an berisikan pesan, tuntunan dan jalan terbaik dari Allah SWT. yang tiada hentinya dilakukan proses telaah oleh umat Islam. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an sangat inklusif, tidak hanya membahas masalah ibadah, hukum, aqidah, sosial, maupun sejarah atau kisah-kisah. Akan tetapi, nilai-nilai tentang pendidikan juga ada didalam Al Quran.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah pemuda, berarti 25% dari penduduk indonesia merupakan pemimpin masa depan. Pemuda merupakan harapan bagi bangsa Indonesia dalam merangkai gagasan dan aksi dalam membawa indonesia menjadi lima besar dunia.

Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diestimasikan meningkat menjadi 305,6 juta jiwa pada tahun 2035. Dalam proyeksi tersebut, jumlah penduduk Indonesia 24 tahun mendatang diasumsikan meningkat 28,14 % dari perhitungan tahun 2010 (Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 : 24). Untuk itu, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam membangun negara. Pendidikan yang baik dapat diukur dengan tingkat literasi yang inklusif dalam masyarakatnya.

Menurut UU Sikdiknas Nomor 20 tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Selain dari pada itu, pendidikan juga menjadi hal yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia menuju terbentuknya manusia yang sempurna. Al Quran sudah memuat segala hal terebut dan menunjukkan kode agar kita berproses menuju manusia yang sempurna, salah satunya dengan menerapkan Q.S Al Alaq ayat 1-5 yang memerintahkan kita untuk membudayakan literasi menuju masyarakat islami yang berkualitas tinggi.

Al Quran dan Kelembutan Hati

Literasi akan membawa kita pada capaian manusia yang luas pandangannya dan banyak paradigmanya. Al Quran sudah memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu dan melakukan banyak perjalanan dan terus berkarya setelah menyelesaikan sebuah karya. QS Al Imron ayat 159 yang artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”.

Al Quran dapat menjadi pedoman kita untuk menjadi manusia yang cinta kedamaian dan cinta kelembutan. Dalam program “LiteraTour”, kita akan berfokus pada penciptaan komunitas yang membedayakan anggota menuju insan kami dan juga membuat keberlanjutan komunitas persisten.

Program Komunitas “LiteraTour”

Program yang dilaksanakan oleh Komunitas ini akan berfokus pada investasi nilai nilai yang dapat dinamakan “Literation Cycle” karena siklus literasi ini akan melahirkan manusia yang lembut hatinya dan cinta perdamaian seperti yang dikabarkan oleh Al Quran. Pertikaian yang hari ini terjadi di Indonesia timbul karena masyarakat tidak diajarkan budaya literasi dan penggunaan helicopter view.

Program “Leader Is Reader

- Advertisement -

Dalam program ini anggota komunitas akan diajak untuk membaca minimal 1 buku dalam 1 bulan karena syarat keanggotaannya adalah tekun membaca buku. Dalam hal ini sistem pengontrolannya dikorelasikan dengan program yang lain. Penulis sadar ketika budaya membaca sudah ditanamkan maka benih benih perdamaian dan kelembutan hati sudah ditanam dalam diri setiap insan.

Dasar dari program ini adalah surah Al Alaq ayat Pertama yang berbunyi “Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq” yang artinya “Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta.” (Ayat 1). Buya Hamka menafsirkan ayat ini dengan satu makna penting, bahwa dengan membaca, telah terbuka kepentingan pertama di dalam perkembangan agama ini selanjutny dan ditegaskan diayat kedua maksud membaca disini bukan hanya membaca buku tapi membaca hakikat penciptaan secara luas.

Program “Fund Writing”

Ayat keempat dari surah Al- Alaq, yaitu “Alladzi ‘Allama bil Qalam”, yang artinya “Yang Mengajarkan Manusia dengan Pena” (Ayat 4). Bahwa dalam keberjalanan komunitas ini tidak hanya membaca tetapi realisasikan bahan bacaan tadi untuk diaktualisasikan dengan salah satu Instrumennya adalah pena (Al-Qalam). Ayat ini, secara tidak langsung, sebetulnya mendorong kita untuk menulis.

Maka dari itu untuk melihat seberapa jauh pemahaman dan kepintaran dalam mengolah bacaan 1 buku dalam 1 bulan dalam program sebelumnya, anggota komunitas diajarkan untuk menulis agar bahan bahan yang dibaca dapat disampaikan dalam bentuk keterkaitannya dengan realitas yang ada.

Fund Writing juga merupakan konsep komunitas ini agar keberlanjutan komunitas dari sisi ekonomi dapat terjamin. Karena itulah bagian yang sangat penting untuk diperhatikan dalam membuat sebuah komunitas. FundWriting merupakan bentuk donasi yang diterima komuitas ini lewat tulisan. Hasil tulisan dari anggota komunitas dapat kita bukukan dan diterbitkan menjadi sebuah antologi tulisan dan akan dijual.

Program “Elite Literatus

Menurut Moh Uzer Usman (2005), Diskusi adalah suatu proses yang teratur yang sudah melibatkan sekelompok orang untuk saling berinteraksi, bisa berasal dengan pengalaman, informasi, kesimpulan, serta solusi untuk sebuah masalah yang didiskusikan.

Maka pada program ini metode yang dilakukan adalah diskusi, karena dengan adanya diskusi maka permasalahan permasalahan yang ada dapat diperjelas dan diketahui oleh orang banyak. Sehingga ketika orang orang sudah mengetahui sebuah hal akan kecil kemungkinan faktor faktor yang memicu terjadinya konflik. Dalam Ayat kelima surah Al- Alaqyang berbunyi, “ ‘Allamal Insaana Maa Lam Ya’lam ” yang artinya “Mengajarkan manusia apa-apa yang tak diketahuinya” (Ayat 5). Ayat ini berarti mentradisikan ‘pengajaran’, atau dengan kata lain ‘diskusi’ sebagai pelengkap membaca dan menulis.

Program “LiteraTour”

Program yang merupakan manifestasi daripada program program sebelumnya. Menjadikan komunitas ini menjadi komunitas yang penuh dengan aksi implementasi hasil pembelajaran didalam kehidupan sehari hari. Program ini lebih kepada mengimplementasikan apa yang sudah dihasilkan dalam proses membaca, menulis dan diskusi. Bentuknya dapat berupa sociotravelling, pendirian taman baca, beasiswa pembinaan, promosi kebudayaan dan pariwisata sebuah daerah maupun aksi sosial lainnya.

Seperti ucapan Kiai H. Ahmad Dahlan dalam buku yang berjudul H. Ahmad Dahlan: Amal dan Perjuangannya (2009) “Kalian sudah hafal surat al-Maun, tapi bukan itu yang saya maksud. Amalkan! Diamalkan, artinya dipraktekkan, dikerjakan! Rupanya, saudara-saudara belum mengamalkannya,”. Maka dari itu program LiteraTour ini dihadirkan untuk mengimplementasikan hasil dari perintah perintah Allah dalam Al Quran diprogram sebelumnya dalam wilayah sosial kemasyarakatan secara masif dan menyeluruh.

Rahmat Zuhair
Rahmat Zuhair
Penulis Buku "Catatan Anak Rantang"
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.