Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional. Salah satu strategi yang banyak diadopsi oleh perusahaan di berbagai sector adalah Lean Manufacturing yang merupakan strategi suatu perusahaan yang berfokus pada meminimalkan pemborosan dalam sistem manufaktur sekaligus memaksimalkan produktivitas. Selain menjadi metode untuk efisiensi jangka pendek, saat ini Lean Manufacturing sudah berkembang menjadi strategi berkelanjutan yang mendukung kelangsungan dan daya saing perusahan dalam jangka panjang.
Apa itu Lean Manufacturing?
Lean Manufacturing merupakan strategi atau metode yang dirancang untuk mempersingkat siklus produksi manufaktur dengan meminimalkan persediaan yang tidak diperlukan (waste), sehingga menghindari terjadinya produk yang terbuang atau tidak terpakai. Tujuannya ialah agar efisiensi meningkat, meminimalisirkan biaya, mempersingkat waktu produksi dan kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi dengan lebih baik. Rancangan ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Toyota melalui Toyota Production System(TPS)
Prinsip Utama Lean Manufacturing
- Menentukan Value:
- Memahami secara baik apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan
- Memetakan aliran nilai (value stream):
- Mengidentifikasi semua langkah dalam proses dan menghapus langkah yang tidak bernilai tambah atau yang tidak perlu.
- Aliran (Flow):
- Memastikan proses produksi berjalan lancer tanpa hambatan. Dengan alur yang stabil, produksi bisa berjalan dengan sesuai.
- Sistem Tarik (Pull System):
- Produksi yang dilakukan sesuai permintaan, bukan perkiraan. Yang memastikan hasil produksi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
- Kesempurnaan (Perfection):
- Proses perbaikan berkelanjutan (Continous Improvement) untuk mencapai hasil produksi yang mendekati kondisi sempurna.
Lean manufacturing berfokus pada penghapusan segala bentuk pemborosan (waste) dalam proses produksi. Terdapat lima jenis pemborosan yang umum diidentifikasi: overproduction, waiting, transport, extra processing, dan defects. Dengan mengurangi pemborosan ini, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya.
Lean Manufacturing sebagai strategi berkelanjutan
Lean Manufacturing tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam dunia bisnis seperti efesiensi biaya dan peningkatan produksi, namun juga memengaruhi keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Dengan penerapan prinsip-prinsip yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola bahan produksi dengan lebih bijaksana.
Salah satu kontribusi Lean Manufacturing dalam strategi berkelanjutan ialah mampu mengurangi pemborosan bahan produksi melalui eliminasi aktifitas yang tidak diperlukan, yang membuat dampak negatif terhadap lingkungan berkurang. Fleksibilitas tinggi dalam dinamika pasar juga merupakan keunggulan keberlanjutan dari sistem Lean Manufacturing. Memungkinkan perusahaan untuk menanggapi perubahan permintaan lebih efisien dan lebih cepat sehingg dapat menghindari risiko produksi yang berlebih mapun yang tidak diperlukan.
Lean Manufacturing juga melibatkan keaktifan para karyawan dalam berproses. Yang dimana karyawan juga memberikan kontribusi nyata terhadap eifisiensi dan inovasi. Dengan partisipasi karyawan yang tinggi sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan meningkatkan keberlangsungan organisasi dalam jangka panjang.
Penerapan Lean Manufacturing dalam indutstri
Industri otomotif terutama Toyota. Melalui Toyota Production System. Mereka menggunakan metode just in time yang memastikan aspek hanya diproduksi dan dipesan sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu di industri elektronik seperti Dell juga menerapkan metode Lean Manufacturing agar mempermudah rantai pasok lebih cepat masuk ke pasar dan meningkatkan efisiensi.
Dalam industri pakaian dan olahraga, Nike menerapkan Lean Manufacturing untuk mengoptimalkan rantai pasok dan mengurangi limbah dalam proses produksinya. Dengan filosofi “make today better,” perusahaan ini melibatkan karyawan dalam upaya perbaikan yang berkelanjutan, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas produk dan mempercepat waktu siklus produksi.
Dan dalam sektor rumah sakit pun mereka mengadopsi Lean Healthcare yang lebih cepat memproses kinerja mereka dalam memberikan layanan kesehatan seperti alur pasien, mengurangi waktu tunggu hingga meningkatkan kepuasan pasien.
Tantangan Lean Manufacturing
Dalam pengimplementasiannya strategi Lean Manufacturing juga dihadapi dengan tantangannya yang bisa saja menghambat kinerja sistemnya, beberapa tantangan dalam menjalani Lean Manufacturing:
- Ketidak konsistenan pemimpin
Daya tarik inisiatif Lean bisa pudar jika kepemimpinannya tidak konsisten. Dukungan yang berkelanjutan dari pemimpin sangat penting untuk memberdayakan para operator di lapangan. Tanpa dukungan tersebut, ada kemungkinan tim akan kembali ke cara kerja lama mereka, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya keunggulan kompetitif.
Mengabaikan Kepentingan Pelanggan dalam Pengambilan Keputusan Lean.
Walaupun Lean Manufacturing berfokus utama pada pengurangan pemborosan, ada perusahaan/industri yang keliru hanya memfokuskan pada pemotongan biaya dan perbaikan proses internal tanpa memikirkan dampaknya terhadap pengalaman pelanggan. Akibatnya, pelanggan bisa jadi tidak puas dan pangsa pasar perusahaan menurun.
- Keterbatasan sumber daya
Strategi Lean Manufacturing akan sulit diterapkan apabila sumber daya dalam proses produksi terbatas baik SD manusia, waktu, maupun material, yang dikhawatirkan akan tidak sesuai dengan harapan dan kepuasan permintaan produksi.
Dengan menggunakan kerangka kerja Lean Manufacturing di era yang semakin kompleks ini dengan tantangan lingkungan dan sosial, sektor manufaktur perlu bertransformasi dari sekedar mengutamakan efisiensi menjadi suatu staregi yang mengedepankan keberlanjutan. Dengan menerapkan prinsip lean dan menempatkan keberlanjutan sebagai fokus utama, perusahaan tidak hanya mampu memangkas biaya dan meningkatkan kualitas produknya, tapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, metode Lean Manufacturing secara terus menerus bisa menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.