Senin, Oktober 14, 2024

Kopi Jum'at Semangat

Widdy Apriandi
Widdy Apriandi
Mahasiswa Pasca Sarjana IPB University, Pegiat Kopi, Gemar Misuh

Kopi Jum’at Semangat

Oleh : Widdy Apriandi

(Penulis adalah Pegiat Kopi Tanah Air Sekaligus Founder Kedai Kopi “Bandit” – Purwakarta)

Eits, ngopi dulu kita! Biar ngga ngantuk dan riang gembira. Ini serius, lho. Kopi mengandung senyawa kimia bernama “kafein”. Senyawa ini berfaedah dalam meningkatkan kerja jantung. Efeknya, bukan hanya kantuk jadi hilang, tapi juga perasaan berubah senang.

Manfaat kopi yang luar biasa ini mestinya ‘ditularkan’ kemana-mana. Terserah, apakah kepada pribadi (-pribadi) atau barangkali instansi. Siapa tahu…meski terkesan ‘remeh’, kopi bisa menjadi solusi dan berdampak luas.

Ambil kata, kopi berdaya-guna meningkatkan produktifitas kerja. Tentu ini berarti besar. Tidak hanya untuk pribadi, tapi organisasi. Sebut “organisasi” itu perusahaan, maka aspek operasional bisnis akan makin top–yang berarti potensi profit tambah joss. Begitu juga dengan instansi pemerintah, tambah produktif berarti pelayanan makin mantap. Publik dijamin makin jatuh hati.

JUM’AT SEMANGAT

Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi, lagi getol memaknai hari. Belakangan, yang lagi happening adalah kemis welas asih. Berkasih-kasihan di hari kamis. Keren, sih, kalau kata saya mah. Bandingkan dengan budaya orang barat sono yang butuh seremoni setahun sekali demi mengekspresikan kasih sayang. Kasihan. Cuma sekali setahun. Lalu, bagaimana dengan lebih kurang 364 hari sisanya? Apakah berlalu tanpa sayang-sayangan?

Boleh dong kalau saya terinspirasi. Maka, yang kemudian muncul di benak saya adalah (1) hari, (2) ngopi, dan (3) narasi. Lebih konkrit, hari apa yang sedap untuk ngopi, sehingga kopi itu sendiri punya nilai lebih? “Nilai lebih” bukan semata secara ekonomis, melainkan juga filosofis.

Demi mendapatkan konsep yang lebih mantap, saya ngobrol dengan beberapa orang. Salah satunya ; Kang Purwanto yang kini diserahi amanah sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Dari beliau saya mendapatkan arah untuk lanskap gagasan saya. Menurutnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) seringkali dipandang ‘nyinyir’. “Kami ini sering dipandang ngga produktif,” katanya ‘curhat’.

Padahal, menurutnya, ngga semua PNS bertipikal begitu. Banyak juga yang berkinerja baik dan malah berprestasi. “Tapi, publik terlanjur menggeneralisir. Akhirnya, yang berpretasi juga kena getahnya,” imbuhnya.

Namun begitu, Ia tetap menerima persepsi publik itu dengan lapang dada. Sebab, di satu sisi, hal demikian justru menguatkan motivasi dirinya untuk melakukan perbaikan, lebih khusus di instansi yang dipimpinnya.

NGOPI ADALAH SINDIRAN HALUS

Salah satu ‘trik’ yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kinerja PNS yang menurutnya tidak produktif adalah ‘sindiran’ halus. “Siapa tahu mereka kurang ngopi?!” cetusnya. Pertanyaan sekaligus pernyataan yang sukses memantik finishing ide abstrak di benak saya.

“Bisa jadi, kang. Jadi, gimana kalau kita bikin kegiatan yang fungsinya begitu? Namanya “Jum’at semangat”, kang. Konsepnya ngider keliling dinas sambil buka stand kopi,” cerocos saya panik gegara ‘tonjokan’ perspektif beliau.

Ia mengangguk. Tanda setuju.

Waktu tak terasa bergulir cepat. Keseruan kami ngobrol akhirnya dipungkas beliau dengan cerita dibalik kopi cap kupu-kupu yang sangat digemarinya. “Saya dapat kopi ini dari teman yang habis main ke daerah baduy. Kopinya enak banget. Bikin badan segar dan tambah bersemangat,” jelasnya.

Tak puas sampai di situ, Ia buru-buru menambahkan penjelasannya. “Makanya ada lagu reggae yang liriknya /kopi hitam kupu-kupu/kopi hitam semangatku,” tambahnya. Lagu itu merujuk ke kopi cap kupu-kupu yang dimaksud beliau.

Hmmm…menarik. Tapi, untungnya Kang Pur cuma melapalkan lirik. Karena kalau nyanyi bakal lumayan geli, sih. *eeh*

Widdy Apriandi
Widdy Apriandi
Mahasiswa Pasca Sarjana IPB University, Pegiat Kopi, Gemar Misuh
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.