Pernyataan capres 01 Joko Widodo dalam debat kedua capres bikin heboh bangsa ini. Tanpa rasa takut sedikitpun, Jokowi membongkar penguasaan lahan oleh capres 02 Prabowo Subianto di Kalimantan Timur seluas 220 hektar dan di Aceh seluas 120 hektar. Prabowo dinilai telah mengkhianati pasal 33 UUD 1945. Generasi milenial kecewa berat dan kemungkinan besar mereka menolak Prabowo jadi presiden.
Kontestasi pilpres 2019 yang sebentar lagi jatuh tempo auranya semakin membara. Drama politik ‘saling sikut’ antara Jokowi dan Prabowo terus menuai polemik publik. Perlahan tetapi pasti, rakyat mulai hanyut terbawa arus ‘perang’ data dan fakta antardua paslon.
Salah satu paslon yang diduga kuat acapkali memainkan intrik dan siasat hoaks politik ialah capres nomor urut 02. Tampaknya, rakyat sudah tidak percaya lagi dengan semua pernyataan politik Prabowo Subianto yang selalu mengumbar jargon akan menjadikan rakyat dan bangsa ini adil dan makmur.
Sedikitnya ada empat cacat politik yang diprediksi akan berdampak kepada penolakan rakyat dan generasi milenial terhadap Prabowo Subianto dan caleg parpol oposisi. Adapun keempat cacat politik itu ialah :
Pertama, Prabowo Subianto diduga kuat telah mengkhianati pasal 33 UUD 1945 dengan cara menguasai lahan yang begitu luas di Kalimantan Timur sebesar 220 hektar dan di Aceh seluas 120 hektar.
Kedua, mantan Ketua Kadin Jawa Timur Ir. La Nyalla Mattalitti mengaku dimintai uang saksi sebesar Rp40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
Ketiga, Prabowo Subianto mendukung Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017. Dukungan Itu diunggah di akun Instagram Sandiaga Uno, @sandiuno (16/08/2016). Dalam video itu, Prabowo menyebut para kadernya antek asing bila tidak mendukung Sandiaga Uno.
Keempat, Prabowo tidak ikut upacara HUT ke 72 tahun RI di Istana. Dia malah merayakannya di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat. “Benar pak Prabowo hadir disini memenuhi undangan dari Universitas Bung Karno dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi,” kata Ferry Juliantono Wakil Ketua Umum DPP Gerindra.
Pernyataan Politik Ngawur Prabowo
Bukan hanya sejumlah oknum elit Gerindra yang diduga kuat ikut memainkan politik hoaks dalam kampanye pilpres 2019. Bahkan, Prabowo merupakan satu-satunya capres dalam sejarah kontestasi pilpres di Indonesia yang suka menebar pernyataan ngawur dengan data dan fakta yang minim. Berikut ini pernyataan politik Prabowo.
Pertama, Prabowo menyebut harga daging dan beras Indonesia termahal di dunia, padahal kenyataannya tidak. Selain itu Prabowo juga mengatakan ada kebocoran anggaran negara Rp500 triliun. Faktanya data itu tidak benar.
Kedua, Prabowo menyebut Indonesia akan bubar tahun 2030. Pernyataan ini dibuat hanya berdasarkan novel ‘Ghost Fleet: A Novel of the Next World War’, 2015, karya PW Singer and August Cole.
Ketiga, Prabowo ikut sebarkan hoaks Ratna Sarumpaet secara massif. Dia secara tegas mengutuk dugaan aksi penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Keempat, Prabowo menghina publik Boyolali. Menurutnya tampang Boyolali tidak cocok masuk hotel berbintang.
Kelima, Prabowo menyebut sistem ekonomi Indonesia adalah sistem bodoh dan lebih parah dari neoliberalisme. Pernyataan Prabowo digugat oleh sejumlah elit politik dan pengamat ekonomi kubu Jokowi.
Keenam, jika jadi presiden, Prabowo berjanji tidak akan ada impor. Menurut Prabowo, kebijakan impor tak akan memakmurkan rakyat Indonesia.
Ketujuh, Prabowo melecehkan profesi pengendara ojek online. Prabowo mengaku sedih, para pemuda harapan bangsa hanya berujung menjadi tukang ojek setelah menempuh pendidikan dari SD hingga SMA.
Kedelapan, Prabowo mengatakan air laut akan naik sampai bundaran Hotel Indonesia tahun 2025. Prabowo menyebut prediksinya berdasarkan data United Nations (UN) alias PBB.
Kesembilan, Prabowo mengecam media yang tidak mengekspos acara reuni 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Ahad, 2 Desember 2018 lalu. “Hampir semua media tidak mau meliput sebelas juta lebih orang yang kumpul,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.
Kesepuluh, Prabowo menganjurkan para pendukungnya menerima uang dan sembako dari para calon kepala daerah. Anjuran ini disampaikan menjelang pemilihan kepala daerah 2018, melalui video yang diunggah di Facebook Prabowo pada Kamis, 21 Juni lalu.
Nah sekarang Anda sudah tahu khan, sikap dan perilaku politik capres nomor urut 02. Wajar saja kalau rakyat dan generasi milenial menolak Prabowo Subianto dan para caleg pendukungnya? Yuk seruput kopi susunya bro…