Jumat, Oktober 11, 2024

Kepatuhan Minum Obat: Faktor Penting dalam Pengelolaan Diabetes

Agil Bredly Musa
Agil Bredly Musa
Seorang apoteker yang ingin berbagi melalui tulisan

Internasional Diabetes Foundation menempatkan Indonesia sebagai urutan ke-7 terbanyak dalam hal jumlah penyandang diabetes dewasa dengan total penderita mencapai 10,7 juta jiwa. Angka ini diperkirakan meningkat hingga 13,7 juta jiwa di tahun 2030.

Berdasarkan Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 Dewasa di Indonesia tahun 2019, setidaknya ada 4 tata laksana khusus dalam pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2, meliputi edukasi, terapi nutrisi medis, latihan fisik dan terapi farmakologis (obat-obatan).

Setelah dilakukan penilaian menyeluruh oleh dokter, pasien yang memenuhi kriteria DM akan diberikan terapi farmakologis bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan/atau bentuk suntikan.

Selain meningkatkan kadar gula darah, komplikasi diabetes mellitus dapat menyebabkan kerusakan saraf, infeksi kulit, glaukoma, kaki diabetes, penyakit ginjal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke.  Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah dengan kontrol gula darah yang optimal. Sayangnya, berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, masih terdapat 9% penderita Diabetes Mellitus yang belum patuh minum obat dengan proporsi alasan terbesar adalah pasien merasa sudah sehat.

Merasa sudah sehat vs Diabetes Mellitus yang terkendali

Meski tidak dijelaskan dalam Riskesdas 2018, istilah merasa sudah sehat kemungkinan besar merujuk pada kondisi tanpa gejala atau tidak mengenali tanda dan gejala diabetes (sering haus, sering buang air kecil, atau sering lapar) ataupun komplikasinya.

Berbeda dengan merasa sudah sehat, Diabetes Mellitus yang terkendali didefinisikan sebagai kadar gula darah, kadar lipid dan HbA1c mencapai kadar yang diharapkan, serta status gizi maupun tekanan darah sesuai target yang ditentukan. Kepatuhan pasien dalam menjalani program pengobatan menjadi faktor utama dalam mencapai target terapi yang diharapkan.

Kepatuhan minum obat

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat bersifat multifaktorial seperti usia, ras, persepsi dan kepercayaan terkait kesehatan, pembayaran atau biaya pengobatan, efek samping obat dan jenis pengobatan (oral atau injeksi). Pasien usia < 65 tahun cenderung lebih tidak patuh dibandingkan dengan pasien usia 65-74 tahun.

Pasien yang skeptis (kurang percaya, ragu-ragu) akan pengobatan cenderung kurang patuh. Fatalisme diabetes didefinisikan sebagai “siklus psikologis yang kompleks yang ditandai dengan persepsi tentang “hilang harapan, keputusasaan, dan ketidakberdayaan”. Kondisi ini dikaitkan dengan kepatuhan yang buruk. Ada banyak literatur untuk membuktikan dampak negatif dari depresi dan keyakinan skeptis pada kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes.

Efek samping obat-obat antidiabetes oral seperti mual, gangguan pencernaan, penurunan nafsu makan, nyeri otot dan kram juga dapat meningkatkan resitensi pasien untuk mengkonsumsi obat secara rutin. Selain itu, cara penggunaan insulin yang lebih sulit dan tidak nyaman dibandingkan dengan konsumsi obat oral menjadi barrier yang perlu diperhatikan.

Faktor tambahan yang juga mempengaruhi kepatuhan adalah perubahan jadwal harian dan status pekerjaan. Berhenti bekerja atau pensiun dapat menurunkan kepatuhan pengobatan. Selain itu, perubahan rutinitas sehari-hari (misalnya akhir pekan dan hari libur) dapat berdampak negatif pada kepatuhan, akibat salah waktu minum obat atau bahkan lupa minum obat.

Meningkatkan kepatuhan minum obat

Belum ada strategi yang diketahui memberikan hasil 100% pasien patuh pada terapi diabetes. Oleh karena itu, intervensi spesifik terhadap barrier (hambatan) setiap pasien menjadi faktor yang penting dalam meningkatkan kepatuhan minum obat yang berkelanjutan.

Misalnya, persepsi dan kepercayaan “merasa sudah sehat” perlu diperjelas menjadi objek yang terukur: Diabetes Mellitus yang terkendali. Keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan terapi yang didukung dengan pengetahuan yang memadai mengenai perjalanan penyakit, komplikasi, pentingnya menjaga pola hidup serta konsumsi obat secara teratur dapat meningkatkan kepatuhan dan komitmen pasien dalam terapi.

Dukungan penuh dari keluarga dan caregiver juga memiliki peranan penting dalam mendukung keberhasilan terapi. Bila ada anggota keluarga yang tidak supportif, pasien cenderung menjadi tidak patuh.

Kendala biaya pengobatan, efek samping obat atau jenis pengobatan perlu dikomunikasikan dengan dokter, edukator diabetes, perawat ataupun apoteker melalui kunjungan rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan atau media komunikasi yang lain. Penggunaan media telepon secara periodik untuk mengedukasi pasien dinilai signifikan dalam meningkatkan kepatuhan.

Penggunaan teknologi atau aplikasi pengingat obat juga dinilai dapat menolong pasien mematuhi jadwal pengobatan yang diberikan, meski terdapat perubahan rutinitas (seperti akhir pekan, hari libur atau berhenti bekerja).

Dampak kepatuhan minum obat

Berdasarkan penelitian, kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Mellitus dapat menurunkan biaya pengobatan, komplikasi diabetes, angka masuk rumah sakit, serta hasil HbA1c (parameter kendali terapi Diabetes Mellitus).  Pada pengguna insulin yang patuh, terdapat penurunan HbA1c yang cukup signifikan dibandingkan dengan pasien yang kurang patuh.

Selain itu, pasien yang rutin meminum obat anti diabetes cenderung tidak mengalami komplikasi penyakit mata, penyakit jantung, penyakit saraf atau amputasi akibat kaki diabetes. Penurunan kunjungan ke instalasi gawat darurat, angka masuk rumah sakit serta total biaya kesehatan per pasien merupakan dampak positif dari kepatuhan minum obat. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pasien, dokter dan tenaga kesehatan lain dalam mendukung pengobatan Diabetes Mellitus yang optimal.

Sumber

Agil Bredly Musa
Agil Bredly Musa
Seorang apoteker yang ingin berbagi melalui tulisan
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.