Rabu, Desember 4, 2024

Kenapa Sulit Merasa? Alexithymia dan Tantangan Mengenali Emosi

- Advertisement -

Bayangkan Anda mendengar teman curhat soal patah hati. Anda mencoba simpati, tapi yang keluar hanyalah respons kaku seperti, “Oh, ya? Trus gimana?” Teman Anda mungkin berpikir Anda dingin, padahal, sebenarnya Anda tidak tahu apa yang Anda rasakan, apalagi bagaimana mengekspresikannya.

Jika ini terasa familiar, Anda mungkin sedang berhadapan dengan sesuatu yang disebut alexithymia.

Alexithymia berasal dari bahasa Yunani, berarti “tidak ada kata untuk emosi.” Kondisi ini membuat seseorang sulit mengenali, memahami, dan mengungkapkan perasaan mereka.

Jadi, ini bukan soal “tidak peka” seperti yang sering dituduhkan orang. Ini lebih rumit dari itu.

Apa itu alexithymia? 

Secara sederhana, ini adalah ketidakmampuan untuk membaca peta emosi diri sendiri. Ibarat GPS rusak, Anda tersesat di lautan perasaan tanpa tahu arah.

Misalnya, Anda merasa gelisah, tapi bukannya menyadari itu kecemasan, Anda hanya merasa mual atau sakit kepala. Emosi Anda berubah menjadi gejala fisik karena otak Anda bingung mengartikannya.

Lalu, siapa yang mengalami alexithymia? 

Siapa saja bisa mengalaminya. Namun, kondisi ini lebih umum ditemukan pada orang dengan trauma masa kecil, gangguan spektrum autisme, atau mereka yang pernah mengalami depresi berat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10% populasi global memiliki tingkat alexithymia tertentu.

Kapan alexithymia biasanya muncul? 

Banyak orang tidak menyadari mereka memiliki kondisi ini hingga menghadapi situasi emosional yang intens, seperti kehilangan, konflik besar, atau bahkan jatuh cinta. Dalam situasi ini, mereka merasa “kosong” atau tidak tahu bagaimana merespons.

Dimana alexithymia memengaruhi kehidupan?

Jawabannya: di mana-mana. Dalam hubungan pribadi, misalnya, alexithymia sering dianggap sebagai “kurang empati.” Pasangan mungkin merasa tidak dipedulikan, meskipun si penderita sebenarnya peduli—mereka hanya tidak tahu cara menunjukkannya. Di tempat kerja, alexithymia bisa membuat seseorang terlihat kaku atau kurang bersemangat.

Kenapa alexithymia bisa terjadi? 

Ada banyak teori. Salah satunya adalah trauma masa kecil yang menghambat perkembangan emosional. Misalnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mengabaikan emosi mereka cenderung menekan perasaan sebagai mekanisme bertahan hidup. Hasilnya, saat dewasa, mereka tidak tahu bagaimana cara “merasakan.”

- Advertisement -

Faktor lain adalah neurologis. Studi menunjukkan bahwa orang dengan alexithymia memiliki aktivitas yang berbeda di area otak yang mengatur emosi, seperti amigdala.

Bagaimana cara menghadapi alexithymia? Langkah pertama adalah menyadari bahwa ini adalah kondisi yang nyata, bukan sifat bawaan atau “cacat kepribadian.”

Terapi bisa menjadi solusi, terutama terapi yang berfokus pada pengembangan kesadaran diri. Selain itu, latihan sederhana seperti journaling atau meditasi bisa membantu mengenali dan mengolah emosi. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa kesulitan.

Sekarang, mari bicara soal opini. Alexithymia sering disalahpahami sebagai “tidak peduli” atau “dingin.” Masyarakat cenderung menghakimi berdasarkan ekspresi, tanpa mencoba memahami apa yang terjadi di dalam.

Ini adalah bentuk bias emosional yang perlu kita ubah. Tidak semua orang yang diam berarti tidak peduli. Kadang, mereka hanya belum menemukan kata-kata untuk perasaan mereka.

Ajakan saya sederhana, mari berhenti menilai orang hanya dari cara mereka mengekspresikan emosi. Dunia ini sudah cukup rumit tanpa kita harus memaksakan standar empati yang seragam. Dan bagi Anda yang merasa mungkin memiliki alexithymia, ingatlah bahwa ini bukan akhir dunia.

Dengan usaha dan dukungan, Anda bisa belajar menemukan kata-kata untuk perasaan yang selama ini tersembunyi. Karena pada akhirnya, setiap emosi layak dirasakan dan diungkapkan, meskipun butuh waktu untuk memahaminya.

Jadi, lain kali jika Anda merasa kosong atau bingung, ingatlah, itu bukan kegagalan Anda. Itu hanya otak Anda yang butuh sedikit lebih banyak waktu untuk memahami. Dan itu sepenuhnya tidak apa-apa.

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.