Pada era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dagang perlu mengelola informasi dengan cermat untuk mempertahankan daya saing perusahaan. Di tingkat manajerial, karakteristik informasi menjadi krusial dalam proses pengambilan keputusan yang efektif.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana informasi dikumpulkan, diolah, dan disajikan kepada para manajer guna mendukung perencanaan, pengawasan, dan evaluasi kinerja perusahaan. Dengan begitu, pemahaman mendalam terhadap karakteristik informasi tersebut menjadi sangat penting agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat dan berdasarkan data yang handal (Situmorang, 2020).
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dagangan dengan maksud untuk dijual kembali tanpa mengadakan perubahaan bentuk atau memprosesnya terlebih dahulu. Karakteristik Perusahaan dagang yang tidak terdapat pada perusahaan jasa yaitu aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dan penjualan barang dagangan. Kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan pembelian, pembayaran, penjualan, dan penerimaan uang (Kesuma et al., 2020).
Dalam karakteristik informasi mengacu pada atribut-atribut atau kualitas yang mempengaruhi nilai dan utilitas informasi. Beberapa karakteristik informasi yang umumnya diakui meliputi keakuratan, keandalan, relevansi, kelengkapan, dan ketepatan waktu. Informasi yang memiliki karakteristik-karakteristik ini akan lebih bernilai dan bermanfaat dalam konteks pengambilan keputusan dan komunikasi (Riyanto et al., 2020).
Tingkatan manajerial dalam merujuk berbagai posisi manajemen perusahaan dagang, mulai dari manajer puncak hingga manajer tingkat operasional. Secara umum tingkatan manajerial dibedakan dalam tiga strata, yaitu Manajemen Puncak, Manajemen Menengah, dan Manajemen Rendah. Semakin keatas, semakin sedikit jumlah manajer dan tentunya semakin besar tanggung jawabnya dan semakin luas kewenangannya.
Tingkatan manajemen di perusahaan dagang sering kali mengacu pada kerangka kerja yang dikenal sebagai “Tiga Tingkatan Manajemen” (Anisa, 2021). Hal Ini mencakup :
1. Manajemen Puncak
Manajemen Puncak terdiri dari kepala perusahaan atau direktur yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis, penetapan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, Manajemen Puncak bertanggung jawab atas kinerja organisasi secara keseluruhan. Keputusan yang diambil oleh manajemen puncak memiliki dampak jangka panjang dan bersifat strategis, serta harus mempertimbangkan tren pasar, peluang, ancaman, serta faktor internal dan eskternal dalam pengambilan keputusan di perusahaan dagang yang dijalankan. Manajemen puncak juga sering menjadi wajah publik perusahaan dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan eksternal seperti investor, regulator dan mitra bisnis.
2. Manajemen Menengah
Manajemen Menengah biasanya terdiri dari manajer departemen atau divisi yang bertugas mengawasi operasional sehari-hari dan berfungsi sebagai penghubung antara tingkatan atas dan rendah. Manajemen Menengah bertanggung jawab atas penentuan sesuai dengan tujuan Manajemen Puncak, merencanakan dan menetapkan strategi sub unit untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, bertugas menerjemahkan strategi perusahaan menjadi tindakan yang lebih konkret dan terukur di berbagai unit atau departemen. Manajemen Menengah juga berperan dalam mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kerja berbagai unit bisnis atau departemen, serta memastikan bahwa sumber daya dan upaya diarahkan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Peran lain Manajemen Menengah yaitu mengambil keputusan taktis yang berdampak pada kinerja harian dan operasional dengan cara mengatasi masalah dalam sehari-hari dan memastikan efisiensi dan efeketifitas didalam perusahaan dagang yang dijalankan.
3. Manajemen Rendah
Manajemen Rendah terdiri dari supervisor atau kepala bagian yang langsung mengawasi pekerjaan karyawan. Manajemen Rendah bertugas mengelola tugas-tugas harian, memberikan arahan, dan memastikan pekerjaan berjalan lancar. Manajemen Rendah selain memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan harapan, karyawan juga harus mematuhi aturan perusahaan dan mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Tiga Tingkatan Manajemen memberikan struktur organisasi dan mengatur alur komunikasi serta tanggung jawab di dalam perusahaan dagang. Namun, perlu diingat bahwa istilah dan pembagian ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis perusahaan dagang yang dijalankan.
Setiap tingkatan manajemen, memiliki peran dan tanggung jawabnya sendiri dalam mencapai tujuan perusahaan dagang yang dijalankan secara keseluruhan. Ketiga tingkatan tersebut saling berkaitan dan harus bekerja sama untuk memastikan kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Namun, perlu diingat bahwa istilah dan pembagian ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis perusahaan dagang yang dijalankan (Adrianti, 2020).
Karakteristik informasi memainkan peran krusial dalam pengambilan keputusan efektif dan efisien di tingkat manajerial perusahaan dagang. Atribut-atribut seperti keakuratan, keandalan, relevansi, kelengkapan, dan ketepatan waktu menjadi penting untuk mendukung perencanaan, pengawasan, dan evaluasi kinerja perusahaan.
Tiga Tingkatan Manajemen, yang terdiri dari Manajemen Puncak, Manajemen Menengah, dan Manajemen Rendah memberikan struktur organisasi dan alur komunikasi yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Harapannya dengan pemahaman mendalam tentang keakuratan, relevansi, dan keandalan informasi, manajer di semua tingkatan dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan berdasarkan data.
Selain itu, diharapkan bahwa tingkat manajerial diterapkan di perusahaan dagang dapat terus berfungsi sebagai kerangka kerja yang efisien dalam mengelola tanggung jawab dan komunikasi di perusahaan dagang, sehingga dapat mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih baik.
