Jumat, Maret 29, 2024

Jangan Menghakimi? Bolehkah Orang Kristen Melakukannya? (1)

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known

Jangan Menghakimi! Jurus Andalan Orang Kristen “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Mat 7:1-2)

“Kita tidak berhak menghakimi, yang berhak menghakimi hanya Tuhan Yesus.”“Dia kan hamba Tuhan besar, jangan sembarangan menghakimi hamba Tuhan, nanti kamu bisa celaka.”“Jangan menghakimi hamba Tuhan, kalau hamba Tuhan itu salah, biar Tuhan sendiri nanti yang akan menegur dia.”

“Memangnya kamu siapa, merasa berhak menghakimi! Jangan melihat selumbar dimata saudaramu, tapi balok di mata kamu sendiri tidak kelihatan.”Itulah kira-kira beberapa perkataan yang sering saya dengar ketika seseorang sedang “mengingatkan” untuk “tidak menghakimi”. Masih banyak perkataan lainnya yang bahkan cenderung lebih kasar perkataan di atas yang diucapkan oleh seorang Kristen agar tidak menghakimi.

Kata “jangan menghakimi” bukan hal asing di telinga kita. Saya yakin kebanyakan orang kristen pasti pernah mendengarnya, bahkan banyak yang hafal ayatnya. Berdasarkan ayat Matius 7:1-2 ini, maka banyak orang Kristen yang hanya bisa bungkam ketika melihat suatu kesalahan diantara saudara seimannya apalagi kalau yang salah itu adalah seorang “hamba Tuhan” ditambah seorang “hamba Tuhan yang diurapi” atau “hamba Tuhan yang punya kuasa” atau “hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dengan luar biasa”.

Matius 7:1-2 merupakan sebuah senjata ampuh bagi kebanyakan orang Kristen untuk membungkam orang Kristen lainnya yang lebih kritis. Ini juga menjadi senjata andalan bagi para Pendeta atau hamba Tuhan untuk membungkam pengikutnya agar tidak mempertanyakan ajarannya. Itu sebabnya saya menyebut ayat Mat:1-2 ini adalah jurus andalan orang Kristen.

Apakah sebenarnya yang dikatakan Alkitab tentang hal ini. Saya akan masukkan seluruh pasal 7 yang diberi judul perikop “Hal Menghakimi”.“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

”Kebanyakan orang kristen yang menggunakan ayat ini hanya mengandalkan ayat 1 dan 2 dan kebanyakan lagi hanya mengandalkan ayat 1 saja.

Itu sebabnya mereka mengambil kesimpulan bahwa orang kristen “TIDAK boleh menghakimi”. Meskipun banyak juga yang sering mengucapkan ayat berikutnya, tapi pikiran mereka sudah di setting untuk hanya mengandalkan ayat 1 dan 2.

Mungkin itu juga yang diajarkan oleh para Pendeta yang “tidak ingin dihakimi”.Bacalah secara keseluruhan ayat ini, saya yakin anda akan menemukan hal yang berbeda. Apanya yang berbeda? Bukankah ayat berikutnya justru lebih memojokkan orang kristen yang suka menghakimi? Di ayat berikutnya justru dikatakan bahwa orang kristen yang suka menghakimi adalah orang MUNAFIK! Bukankah begitu?

Itu memang benar, maksud saya orang kristen yang suka menghakimi atau dalam hal ini yang ingin mengeluarkan selumbar dimata saudaranya dengan balok masih ada dimatanya sendiri disebut Yesus sebagai orang munafik. Orang seperti ini adalah orang yang ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu menunjukkan kesalahan saudaranya, sementara kesalahannya sendiri ia tidak ketahui.

Bagian ayat ini juga yang banyak digunakan oleh orang kristen untuk mengatakan “Kamu sendiri saja imannya belum beres sudah mau sok pahlawan membereskan iman orang lain!”Perhatikan baik-baik. Bukankah masih ada kelanjutan dari ayat ini? Saya tuliskan kembali Mat 7:5“Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Yesus menyebut orang munafik adalah orang yang ingin mengeluarkan selumbar dari mata saudaranya dengan balok ada dimatanya sendiri. TAPI, Yesus juga mengatakan untuk mengeluarkan balok dari mata kita dahulu baru kemudian kita bisa melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudara kita. Bukankah ini yang dikatakan oleh Yesus.

Yesus sama sekali tidak melarang untuk menghakimi, hanya saja untuk menghakimi itu tidak sembarangan. Sejak ayat pertama dari pasal ini, Yesus memberi peringatan untuk tidak menghakimi agar kita tidak dihakimi. Ini menunjukkan kalau kita tidak siap untuk dihakimi, maka sebaiknya kita jangan menghakimi. Ayat berikutnya memberikan penjelasan yang lebih detail yaitu penghakiman dan ukuran yang kita gunakan untuk menghakimi juga akan diarahkan ke kita.

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.