Jumat, Maret 29, 2024

Indonesia Sang Negara Boneka

Viddyf
Viddyf
Pemuda 19 tahun yang mendambakan perubahan. Twitter : @tubagusviddy Instagram: @tubagusviddy

“ Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan dirinya sendiri. “ – TAN MALAKA

            Kemerdekaan yang sesungguhnya ialah kemerdekaan yang dimana tiap-tiap makhluk yang merdeka tersebut bebas dari kehendak siapapun dan berhak menjalani hidupnya tanpa dihalang-halangi oleh siapapun. Namun tidak berhenti disitu, kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan yang saling menghargai kemerdekaan makhluk lainnya, yang diiringi dengan nafas dan semangat gotong royong yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

            Selama 72 tahun merdeka, apakah Indonesia telah sungguh-sungguh merdeka? Apakah Indonesia sudah menjadi bangsa yang mandiri? Apakah bangsa Indonesia telah disegani oleh Negara-negara lain? Atau masihkah bangsa Indonesia menjadi Negara boneka?

            Keterkaitan kekuatan ekonomi dan kekuatan politik adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, dan kedua hal tersebut itulah yang mempengaruhi sejauh mana bangsa kita merdeka, dan sejauh mana bangsa Indonesia memegang tongkat kemudi untuk menentukan arah kemana bangsa Indonesia melaju. Indonesia dengan kekayaan alam-nya yang luar biasa sampai hari ini belum mampu memiliki kekuatan ekonomi yang kuat, belum memiliki kekuatan ekonomi yang mampu berdiri diatas kaki-nya sendiri. Kaki-kaki ekonomi kita yang pincang tersebut akhirnya butuh topangan dari negara-negara asing.  Kekuatan ekonomi yang belum kuat itu akhirnya yang membuat kita tidak sepenuhnya berdaulat atas keputusan-keputusan yang ada di negri kita sendiri. Tidak bisa dipungkiri, kekuatan politik hanya bisa dijalankan melalui sokongan kekuatan ekonomi yang kuat. Para empunya kekuatan tersebut pastinya punya kepentingan mereka masing-masing untuk menjaga hegemoni ekonomi mereka tersebut, yang berarti topangan ekonomi dari asing untuk Indonesia  membuat kebijakan­­- kebijakan di Indonesia harus bercampur aduk dengan kepentingan asing.

            Gejolak politik yang terjadi di Indonesiapun banyak dipengaruhi oleh kepentingan asing, sebagaimana kita saksikan, bagaimana kubu-kubu yang bertarung di panggung politik, yang dimana kubu-kubu tersebut memiliki kehendak-kehendak politik berbeda, dimana kehendak politik tersebut menguntungkan kepentingan Negara lain di Indonesia, sehingga Negara tersebut menyokong salah satu kubu tersebut, bahkan mengintervensi pertarungan politik di Indonesia demi kepentingan Negara tersebut. Sebagaimana itu terjadi, rakyatpun menjadi korban, dengan  terbawa propaganda yang dibawa kedua belah kubu, yang dimana propaganda tersebut memecah belah rakyat Indonesia, demi tercapainya kemenangan politik salah satu kubu. Hal tersebut seakan-akan menjelaskan bahwa elit politik di Indonesia terkesan hanya mementingkan kepentingan sekelompok golongan, dan akan menggunakan cara apapun demi mencapai kemenangan politik tersebut. Indonesia membutuhkan elit politik yang mementingkan kemaslahatan bersama, mengayomi setiap golongan, dan tidak menjadikan panggung politik sebagai penghidupan mereka.

            Indonesia butuh berbenah dengan cepat, untuk membangun kekuatan ekonomi yang berdaulat dan terlepas dari pengaruh, dengan menguatkan sendi-sendi ekonomi kita agar mampu menghasilkan kaki-kaki ekonomi yang kuat sehingga Indonesia mampu berdiri diatas kakinya sendiri. Indonesia butuh pendidikan karakter yang kuat, yang menjadikan perbedaan sebagai anugerah dan mengesampingkan kepentingan golongan, agar tidak tercipta masyarakat yang sektarianisme, serta menonjolkan persamaan dari tiap-tiap individu di Indonesia demi terciptanya kemasalahatan bersama.

 Kita harus mencegah pendidikan kita menjadi pendidikan yang mementingkan materi, mencegah pemuda-pemudi kita menjadi pemuda-pemudi materialistis, kita butuh pemuda-pemudi kritis yang peduli dengan keadaan bangsa. Jangan sampai pendidikan kita menjadi pabrik bagi kaum kapitalis dan menjadikan pemuda-pemudi yang takut untuk bertindak, yang takut berbeda, yang takut untuk menonjolkan idealisme-nya. Kita butuh pendidikan yang menyokong bukan menakut-nakuti, pendidikan yang mengayomi bukan menindas. Kita harus yakinkan pemuda-pemudi Indonesia bahwa mereka mampu berdiri diatas kakinya sendiri, mampu membuka usaha-usaha nya sendiri, mampu menjadi pemimpin, bukan sekedar jongos-jongos kaum kapitalis!

            Para elit politik di negeri kita harus sadar, dan merelakan segala kepentingan pribadi dan golongan, merelakan segala kemewahannya, untuk bangsa Indonesia yang berdaulat di masa yang akan datang, Indonesia sudah terlalu lama menjadi negri boneka di atas negrinya sendiri, dan harus melepaskan segala cengkraman imperialisme asing dari badan-badan kita. Para pemuda-pemudi Indonesia harus berani susah, berani menangis, sebagai konsekuensi dari hilangnya sokongan ekonomi asing. Jikalau kita ingin merdeka 100% maka berjuanglah! Rela lah untuk kecewa! Inilah perang kemerdekaan melawan diri kita sendiri demi masa keemasan bangsa Indonesia! Bangkitlah wahai kawan-kawanku! Perlahan merangkaklah! Perlahan berjalanlah! Perlahan berlarilah! Perlahan kita rebut kedaulatan kita, demi masa emas Indonesia !

            Saya yakin, dengan keteguhan dan kesungguhan dari tiap-tiap putra-putri bangsa Indonesia, yang rela berkorban untuk negrinya maka masa keemasan Indonesia akan tiba sebentar lagi, maka dari itu ayo kalian para putra-putri bangsa Indonesia yang mencintai negrinya mulai berbenah, mengorientasikan segala tindakan kalian bagi kemaslahatan bersama, bagi kepentingan negri ini, meninggalkan sifat-sifat individualisme, borjuisme, apatisme dan mendorong diri kalian menjadi putra-putri bangsa Indonesia yang menjadi pelopor masa keemasan Indonesia!

Surakarta, 17 Agustus 2017

Viddy Firmandiaz

Viddyf
Viddyf
Pemuda 19 tahun yang mendambakan perubahan. Twitter : @tubagusviddy Instagram: @tubagusviddy
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.