Tanpa di sadari yang namanya perilaku negatif terus bermunculan, yang mana perilaku tersebut tidak di imbangi dengan perilaku positif. Dari waktu ke waktu pola prilaku manusia sudah pasti berubah.
Hal–hal kecil yang mengganggu kaum hawa terus-terusan di anggap “remeh”. Seperti hal nya sendau gurau yang dilakukan para lelaki mengakibatkan sesuatu yang fatal bagi perempuan. Makin hari, makin berjalan nya waktu, makin berkembangnya pula manusia yang tanpa batas. Tidak heran jika setiap harinya akan selalu ada kasus tentang pelecehan seksual terhadap wanita dimana–mana.
Apa itu pelecehan seksual? Pelecehan seksual adalah perilaku yang berhubungan dengan seks tak diinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan seks secara paksa, dan perilaku lainnya yang secara fisik ataupun non-fisik melecehkan wanita.
Hal seperti apa yang dikatakan sebagai pelecehan seksual? Berbagai kata hingga kalimat seperti “mau kemana neng?”, “neng cantik banget”. Berbagai bentuk fisik seperti halnya ketika ada perempuan yang berjalan, lalu laki – laki *bersiul* dan melakukan *kedipan mata*, kemudian ada laki – laki yang merangkul tangannya di pundak perempuan, yang mana perilaku tersebut tidak diinginkan oleh pihak perempuan. Nah! Hal semacam itu lah yang bisa dikatakan sebagai pelecehan seksual.
Sudah sekian banyak perempuan yang, di tindas, di permalukan hingga di lecehkan dengan kata – kata dan perilaku seperti itu. Mungkin hal itu sudah dianggap biasa oleh laki – laki “atau” mungkin hal tersebut memang sudah mendarah daging, hingga di lakukan laki – laki pada wanita tanpa rasa bersalah. Banyak diantara perempuan, baik dari kalangan remaja sampai tokoh publik, atau dari anak di bawah umurpun juga mengalami hal yang seharusnya tidak dialami.
Tidak sedikit juga diantara tokoh publik yang kita kenal membahas mengenai sexual harassment ini. Kasus seperti ini tidak lagi menjadi kasus yang dipandang sebelah mata. Sexual harassment juga sudah banyak tersebar melalui media sosial atau media online yang kita ketahui. Seperti hal nya kabar yang sempat di beritakan terhadap salah satu tokoh penyanyi Indonesia yang berinisial VV, dimana ia mengalami kasus pelecehan seksual melalui direct message sebuah media sosial.
Media sosial yang kita ketahui ini seharusnya tidak dijadikan sebagai alat untuk pelecehan. Adanya media sosial ciptakan itu untuk mempermudah aktivitas kita dalam hal positif bukan negatif. Kasus seperti ini bukan lagi kasus yang dianggap “rawan”, dimana para wanita hanya dihimbau untuk sekedar berhati – hati, tapi kasus seperti ini adalah kasus yang “urgent” bagi Indonesia dimana wanita itu sudah seharusnya di lindungi sesuai dengan kodratnya.
Lalu bagaimana tindakan kita (para wanita) akan peristiwa dan kejadian seperti itu ? berpikir dan bersikap kritis terhadap lingkungan serta media yang ada di sekitar kita, lalu jika kita merasa di lecehkan orang atau seseorang melakukan candaan seksual terhadap kita maka SPEAK UP!, karena perilaku dan perbuatan mereka tidak seharusnya dilakukan kepada wanita. Jangan buat yang namanya sexual harassment menjadi rape culture, dan jangan pula bersikap diam, karena bersikap diam berarti sama saja menganggap bahwa yang namanya pelecehan seksual itu lazim dan normal di kehidupan kita. .