Sabtu, Juli 27, 2024

Implementasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sosial Budaya

Faiz Daffa
Faiz Daffa
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bisnis

Pancasila sebagai dasar negara dalam mengatur dan penyelenggaran negara, yang diharapkan mampu menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai bagian pertahanan bangsa dan negara. Nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan kepribadian seseorang dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam hal ekonomi, politik, maupun sosial dan budaya.

Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Implementasi nilai-nilai Pancasila tidak hanya penting dalam ranah pemerintahan dan politik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari warga negara.

Tetapi dengan adanya perkembangan zaman yang cepat dan pertukaran budaya yang semakin cepat. Menyebabkan  nilai yang terkandung dalam pancasila sudah mulai lentur dari kehidupan masyarakat Indonesia, yang dimana seharusnya nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila yang ada di pancasila harus diimplementasikan melalui penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia.

  1. Ketuhanan yang Maha Esa

Nilai pertama Pancasila mengajarkan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Implementasinya dalam kehidupan sosial budaya terlihat melalui toleransi antarumat beragama. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam agama dan kepercayaan diharapkan untuk hidup rukun, saling menghormati, dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Ritual keagamaan yang beragam di setiap daerah menjadi cerminan konkret dari nilai ini, yang diiringi dengan sikap saling menghargai di antara penganut agama yang berbeda.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Nilai kedua ini menekankan pentingnya memperlakukan sesama manusia dengan adil dan beradab. Dalam konteks sosial budaya, ini dapat diimplementasikan melalui sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik dalam suku, budaya, maupun adat istiadat. Tradisi gotong royong dan budaya musyawarah untuk mencapai mufakat adalah contoh konkret dari implementasi nilai ini, di mana setiap orang dihargai dan diperlakukan setara tanpa diskriminasi.

3. Persatuan Indonesia

Nilai persatuan adalah fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Implementasi nilai ini dapat dilihat dalam berbagai kegiatan kebudayaan yang mengedepankan kebhinekaan, seperti festival budaya, pameran seni, dan kegiatan adat yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Di sini, masyarakat diajak untuk menyadari bahwa meskipun berbeda-beda, kita tetap satu Indonesia. Kesatuan dalam keberagaman ini menjadikan bangsa Indonesia kuat dan harmonis.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 

Nilai keempat ini menekankan pentingnya proses demokrasi dalam pengambilan keputusan. Dalam kehidupan sosial budaya, ini tercermin dalam praktik musyawarah untuk mufakat yang sering dilakukan dalam komunitas-komunitas adat dan masyarakat desa. Di sinilah setiap anggota masyarakat memiliki hak suara dan dapat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai terakhir Pancasila ini menekankan pentingnya keadilan sosial bagi semua warga negara. Implementasi nilai ini dapat dilihat dari upaya masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan yang merata. Program-program sosial seperti bantuan untuk masyarakat miskin, pembangunan fasilitas umum yang merata, serta upaya pemberdayaan masyarakat, contohnya  Budaya berbagi dan solidaritas sosial dalam kehidupan sehari-hari juga mencerminkan nilai keadilan sosial.

Penerapan pancasila bukan hanya sebagai tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga tanggung jawab semua elemen masyarakat. Peran Pancasila dalam lingkungan masyarakat sangat penting, tanpa adanya pancasila dalam kehidupan sekitar maka masyarakat tidak mempunyai pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kita ketahui bahwa indonesia memiliki beraneka ragam budaya, dengan banyaknya keberagaman ini maka dapat menyebabkan perpecahan persatuan yang ada di Indonesia, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap akan pentingnya menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila.

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ada berbagai aspek salah satunya merupakan dalam aspek sosial dan budaya. Sosial dan budaya merupakan suatu unsur yang sangat berkaitan dengan masyarakat, sosial yang mempunyai arti interaksi sosial yang terjadi sekitar masyarakat umum, sedangkan untuk budaya merupakan suatu kebudayaan yang ada dimasyarakat mengandung segala daya dari budi yakni cipta, rasa dan karsa dan budaya juga merupakan suatu cara hidup dari suatu kelompok yang dimana setiap kelompok memiliki ciri khas nya masing-masing. Dalam sosial budaya meliputi sikap, etika, dan karakter kewarnegaraan, tetapi ketiga perilaku tersebut sudah mulai hilang dari masyarakat Indonesia. Dinamika sosial budaya dalam pancasila terus mengalami perubahan dengan perkembang zaman yang cepet saat ini, ada beberapa perubahan perkembangan sosial budaya sebagai berikut:

  1. Cara berkomunikasi 

Perkembangan zaman yang cepat saat ini juga mempengaruhi cara berkomunikasi masyarakat, dengan teknologi yang sudah semakin canggih cara komunikasi masyarakat juga berubah. Contohnya dulu masyarakat berkomunikasi  dengan merpati pengangkut surat tetapi pada saat ini seseoraang berkomunikasi bisa lewat rumah saja dengan menggunakan handphone saja.

2. Westernisasi

Proses dimana masyarakat mulai mengadopsi budaya bangsa barat di berbagai sektor, dalam hal ini ada beberapa perubahan yang dapat membuat lunturnya norma-norma yang ada di Pancasila khususnya dalam hal sosial dan budaya. Contohnya adalah dalam hal berpakaian, perilaku dan juga hilangnya rasa nasionalisme dan jati diri bangsa.

3. Erosi Nilai-Nilai Tradisional

Erosi nilai-nilai tradisional adalah fenomena di mana nilai-nilai, norma, dan adat istiadat yang telah lama menjadi bagian integral dari budaya suatu masyarakat mulai melemah atau hilang seiring dengan perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi.

4. Krisis Etika dan Moral

Kompetisi dan Ambisi: Tekanan untuk bersaing dalam dunia kerja dan bisnis sering kali menyebabkan masyarakat mengesampingkan etika dan moral. Contoh nya Konsumerisme:Gaya hidup konsumtif yang didorong oleh iklan dan media mengaburkan nilai-nilai kesederhanaan dan kejujuran.

5. Revitalisasi Nilai Lokal

Kebangkitan Budaya Lokal: Ada upaya untuk menghidupkan kembali budaya lokal sebagai identitas bangsa melalui festival budaya, pendidikan, dan media.

Sebagai warga negara Indonesia kita harus mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalam pancasila dikehidupann sehari-hari, salah satunya dalam kehidupan sosial dan budaya. Generasi muda saat ini harus mempertahan jati diri bangsa agar tidak luntur, dan bisa menyaring budaya bangsa asing. Pancasila bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus menjadi panduan dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.

Faiz Daffa
Faiz Daffa
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bisnis
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.