Jumat, April 26, 2024

Identitas Mahasiswa

Anna Zakiyyah Derajat
Anna Zakiyyah Derajat
Pegiat komunitas penulis Coretan Pena, teater EKSA, PMII RCC, debater Al Motoyat Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Yogyakarta.

Mahasiswa adalah orang yang belajar di suatu Universitas, Institute, ataupun Akademi. Sedangkan menurut KBBI mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Beberapa ahli mendeskripsikan makna dari mahasiswa itu sendiri.

Mahasiswa menurut Knopfemacher [dalam Suwono,[ 1978]  adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam  keterlibatannya dengan perguruan tinggi, dididik dan diharapkan menjadi calon- calon  intelektual.

Sedangkan mahasiswa menurut Sarwono [1978] adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan di dalamnya untuk menspesifikkan kemampuan yang ada pada dirinya. Beberapa peran mahasiswa dapat dijadikan identitas yang nyata, dengan adanya ungkapan bahwa mahasiswa itu sendiri sering bahkan dinobatkan sebagai Direct Of Change, Agent Of Change, Iron Stock, Moral Force, dan Social Control. Oke, bisa kita ketahui penobatan-penobatan itu terkadang menjadi problem besar yang tidak bisa dipertanggung jawabkan oleh para mahasiswa. Buktinya, saat ini kebanyakan dari mahasiswa malah asyik berleha-leha tanpa memikirkan bagaimana harus memperoleh hasil akademik yang baik dan turut berkecimpung dalam ranah kemasyarakatan, seperti apa yang telah dinobatkan kepadanya. Romantisme sejarah mencatat, konon mereka menjelma sivitas akademika yang merepresentasikan kelompok intelektual, dengan berbagai petuah aktualisasi yang dipersembahkan melalui sebuah gerakan. Dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia, telah dicatat bahwasanya ada beberapa peristiwa yang bisa kita pandang sebagai awal pergerakan mahasiswa. Salah satunya yaitu, lembaga pendidikan Stovia yang mendirikan wadah pergerakan mahasiswa pertama kali di Indonesia yang bernama Boedi Oetomo.

Wadah pergerakan ini ada sebagai bentuk sikap kritis mahasiswa terhadap kolonialisme Belanda yang dianggap sewenang-wenang terhadap bentuk penguasaan sumber daya alam pada masa penjajahan selama itu, maka para pencetus wadah pergerakan ini menganggap bahwasanya hal itu adalah perbuatan yang selayaknya dilawan dan rakyat-rakyat yang tertindas harus dengan cepat dibebaskan. Organisasi ini berawal dari kegiatan akademis, berupa diskusi rutin di perpustakaan Stovia yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Indonesia yang belajar di Stovia seperti, Soetomo, Goembrek, Goenawan Mangoenkoesoemo, Saleh, dan Soeleman. Dapat dipastikan, sejak saat itu pergerakan mahasiswa Indonesia semakin berkembang dari masa ke masa.

Namun perlu digaris bawahi tadi, bahwasanya mahasiswa saat ini seperti singa yang tertidur. Banyak diantaranya yang mempasifkan diri dan hanya bergeliut dengan kemewahan yang dimiliki. Diskusi yang dulu sangat digemari saat ini sudah berganti dengan tongkrongan-tongkrongan yang menurut mereka lebih membawa happy, buku yang sejak dulu didewakan namun saat ini sungguh sangat terkucilkan dan berganti alih dengan adanya sahabat setia bagi para mahasiswa seperti gadget dan segala akun media sosialnya. Lalu bagaimana dengan penobatan yang tadi saya ungkapkan? Justru itu, segelumit pertanyaan berada dalam benak saya. Dengan banyaknya tragedi dan keadaan mahasiswa saat ini yang saya amati, apakah masih pantas ketika mahasiswa saat ini masih dinobatkan sebagai agent of change, direct of change dan sejenisnya. Walaupun memang, masih ada organisasi-organisasi yang mewadahi mereka untuk melakukan pergerakan.

Anna Zakiyyah Derajat
Anna Zakiyyah Derajat
Pegiat komunitas penulis Coretan Pena, teater EKSA, PMII RCC, debater Al Motoyat Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Yogyakarta.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.