Pasangan gaek Mathias Boe/Carsten Mogensen adalah penyebab Kevin/Gideon susah tersenyum. Perasaan enek, dongkol, penasaran, tampak jelas di wajah duo minions ini. Semua dimulai April lalu saat Kev/Gid kalah di semifinal Singapura Open. Hari-hari itu Kev/Gid lagi happening banget karena habis nyetak hattrick juara Super Series beruntun.
“Tak ada yang bisa menghentikan mereka!” ujar para fans.
Ucapan itu sepertinya akan terbukti saat Kev/Gid membantai Boe/Moge di set pertama 21-11. Tapi di set kedua, musim segera berubah. Boe/Moge mulai ketemu cara menghentikan Kev/Gid. Mereka paksa Kevin ada di baseline dan bola terus mereka angkat ke belakang. Kevin/Gideon mulai gak enak main sebab Gideon kalah mulu maen di depan.
Smash keduanya juga tak tembus-tembus sampai mati sendiri. Lalu seperti seorang master kungfu yang sudah tahu anti jurus, Boe/Mogensen enak saja melibas Kev/Gid. Kemenangan itu bikin heboh jagat bulutangkis dunia. Kevin/Gideon punya antinya, dan itu dimiliki pasangan gaek berusia 37 dan 34 tahun itu.
Itu jugalah yang terjadi di final Korea SS. Masuk lapangan, air muka Boe/Moge seperti ngomong. “Gw bisa atasi ini orang.” Muka kev/Gid sebaliknya, gentar. Betul saja, Boe/Moge menghandel partai itu dengan sempurna. Kadang gak tega liat muka kev/gid yang bingung, serba salah, dongkol walau mereka paksa juga tuh engkong main rubber. Kev/gid sulit dapat poin terutama saat megang servis. Boe yang maen di depan juga bikin Kevin seperti seorang penendang penalti yang menghadapi 3 kiper sekaligus. Gak nemu-nemu celah…
Saat ini pasangan Cina lah yang paling tau cara ngatasin Boe/Moge semisal Li/Liu yang punya rekor 3-2 atas mereka. Di kejuaraan dunia lalu pasangan Cina juga yang bikin keok mereka di perempat final, Zhang Nan/Liu Cheng. Kalo pasangan kita, Ahsan/Hendra lah yang selalu bisa bikin keki Boe/Moge. Rekor mereka 4-1. Satu lagi, Lee Yong Dae/ Yoo Yeon Seong yang bahkan tak bisa ditaklukkan sekali pun oleh mereka, 6-0. Sayang dua pasangan ini sudah pensiun.
Boe pernah bilang, di usianya sekarang, dia masih seperti Puma. Kuat dan tetap cepat. Tapi buat Kev/Gid dia Genderuwo, Hantu! Fans Kev/Gid masih menunggu dan yakin balas dendam akan tercipta di kemudian hari.
Saya pun begitu. Tapi kadang saya juga berfikir mungkin lebih baik tak ketemu duo engkong ini di pertandingan-pertandingan lain ke depan. Atau, biar saja mereka tersingkir oleh pasangan lain. Lah hantu….mending “dibacain” biar jauh kan? Hehehe…