Sabtu, November 23, 2024

Hajjaj Bin Yusuf Sang Penguasa Cerdas yang Kejam

Muhammad Sulaiman Hasyim
Muhammad Sulaiman Hasyim
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadits Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
- Advertisement -

Nama lengkapmya adalah Hajjaj bin Yusuf bin Hakam bin Abu Aqil bin Mas’ud bin Amir bin Muthalib bin Malik bin Ka’ab bin Amr bin Sa’ad bin Auf bin Tsaqif bin Munabbih bin Bakr bin Hawazin bin Manshur bin Ikrimah bin Hafshah bin Qais bin Ailan bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan ats-Tsaqafi.

Beliau lahir pada tahun 41 H / 661 M di Thaif dan meninggal pada tahun 95 H / 714 M di Wasith, Irak. Beliau dibesarkan di keluarga yang terhormat dari kalangan Bani Tsaqif. Ayahnya, yaitu Yusuf bin Hakam, merupakan seorang yang taat dan berilmu serta banyak menghabiskan waktunya untuk mengajarkan Al Qur’an.

Hajjaj bin Yusuf tumbuh menjadi seorang penghafal Al Qur’an melalui didikan dari ayahnya, Yusuf  bin Hakam. Bahkan sebagian riwayat menyebutkan beliau mengkhatamkan Al Qur’an 3 hari sekali, mengimami sholat berjamaah, dan berkhutbah. Beliau kemudian diberikan tanggung jawab untuk mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak disana. Beliau juga merupakan seorang yang cerdik, pemberani, fasih dalam bahasa arab, dan sangat mencintai Al Qur’an.

Jasa Besarnya Terhadap Al Qur’an

Hajjaj bin Yusuf adalah termasuk golongan orang yang berjasa dalam penulisan Al-Qur’an dan memiliki sumbangan dalam meletakkan baris bacaan Al Qur’an. Hajjaj bin Yusuf lah yang pertama kali memberikan tanda baca yakni dhammah, fathah, kasrah, sukun, dan tasydid dalam Mushaf Al Qur’an. Bahkan menurut sebagian ulama, pembagian Mushaf Al Qur’an menjadi 30 juz adalah merupakan hasil ijtihad dari Hajjaj bin Yusuf sesuai dengan perintah dari Khalifah Bani Umayyah saat itu, Khalifah Abdul Malik bin Marwan bin Hakam.

Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan bin Hakam, wilayah kekuasaan Islam menjadi semakin luas hingga sampai ke benua Eropa. Karena adanya kekhawatiran bagi umat Islam yang bukan berbahasa Arab dalam membaca Al Qur’an, diperintahkanlah Hajjaj bin Yusuf untuk menuliskan Al Qur’an dengan tambahan tanda baca tersebut. Tujuannya adalah agar adanya keseragaman bacaan Al Qur’an baik bagi umat Islam yang dari keturunan Arab ataupun dari orang ‘Ajam (selain keturunan Arab).

Kekejaman Hajjaj bin Yusuf Terhadap Penduduk Iraq

Hajjaj bin Yusuf merupakan seorang Gubernur di Baghdad dan di Kufah di bawah pemerintahan Khalifah Bani Umayyah saat itu, Khalifah Abdul Malik bin Marwan bin Hakam. Kekuasaan Hajjaj bin Yusuf meliputi Irak dan seluruh Masyriq serta negeri di seberangnya. Beliau dikenal sebagai penguasa yang zhalim, gemar membunuh, dan fasiq.

Diceritakan, Hajjaj bin Yusuf adalah seorang penguasa yang memegang kedudukan dan kekuasaannya dengan penuh kesombongan. Beliau tercatat telah membunuh Abdullah bin Zubair, menumpas gerakannya, merebut dan menundukkan Irak di bawah kekuasaan Bani Umayyah serta memadamkan api pemberontakan di mana-mana.

Kekejaman Hajjaj bin Yusuf tak hanya terhenti setelah berhasil menghancurkan gerakan Abdullah bin Zubair. Sebagai seorang pejabat negara, beliau juga terus menebarkan teror. Hajjaj bin Yusuf dengan mudah membunuh kelompok-kelompok yang beroposisi dengan Dinasti Umayyah. Beliau bahkan terus memburu para pendukung keluarga Ali bin Thalib. Hingga sampai 20 tahun lebih beliau lalui dengan berbagai macam pembunuhan dan pembantaian.

Penguasa yang Pernah Merusak Ka’bah

Ketika Dinasti Umayah di bawah pimpinan Khalifah Abdul Malik bin Marwan bin Hakam mulai terguncang karena saat itu muncul rongrongan dari Abdullah bin Zubair, Hajaj bin Yusuf muncul dengan segala kekejamannya. Beliau diberikan kepercayaan untuk menumpas gerakan Abdullah bin Zubair.

Pada saat itu, benteng pertahanan Abdullah bin Zubair berada di kota Makkah. Namun Hajjaj bin Yusuf dengan tanpa segan dan tanpa mempedulikan kesucian tanah Makkah menyerang dan melakukan pengepungan terhadap kota Makkah selama 6 bulan. Akibatnya, ribuan nyawa melayang dan darah tertumpah dimana-mana dalam penyerangan ini,. Beliau bahkan menyerang kota Makkah dengan menggunakan Manjaniq (ketapel tempur) sehingga sebagian dari bangunan Ka’bah roboh.

- Advertisement -

Kotroversi Kematian

Hajjaj bin Yusuf meninggal pada tanggal 13 Ramadan tahun 95 Hijriah. Sejarah mencatat kematian salah orang yang sangat kontroversial di era Bani Umayyah tersebut. Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata : “Andaikata setiap kaum datang dengan membawa dosa-dosanya masing-masing, maka kaum kami (Bani Umayyah) akan mengungguli mereka akibat dari dosa yang dibawa oleh Hajjaj bin Yusuf.”

Ulama-ulama besar, seperti Imam adz Dzahabi, Jalaluddin as Suyuthi dan Ibnu Katsir juga mencatat nama Hajjaj bin Yusuf dengan tinta kelam. Imam adz Dzahabi menyebutkan dengan kata-kata yang cukup jelas dalam kitab ensiklopedi tentang Sejarah dan biografi dari tokoh-tokoh yang berperan di dalam Sejarah Islam. “Allah SWT memusnahkannya (Hajjaj bin Yusuf) di bulan Ramadhan tahun ke 95 Hijrah dalam keadaan tua.”

Ada yang menyebutkan, di akhir usianya, Hajjaj bin Yusuf mengalami gangguan jiwa. Jenazahnya dikuburkan secara diam-diam agar terhindar dari kemarahan rakyat banyak. Walaupun penuh dengan kekejaman, beliau juga turut memiliki jasa dan kebaikan, dan juga termasuk banyak membantu usaha untuk meluaskan kerajaan Bani Umayyah pada saat itu.

Muhammad Sulaiman Hasyim
Muhammad Sulaiman Hasyim
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadits Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.