Sabtu, April 27, 2024

Generasi Milenial Menghadapi Era Distruptif

Lia Ananda Haenida
Lia Ananda Haenida
saya seorang mahasiswi di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan jurusan Pendidikan Agama Islam.

Generasi Milenial yang saat ini diketahui sedang sibuk berburu mencari lowongan pekerjaan yang tidak kunjung menghampiri dan adapun yang sibuk membangun bisnis karena sadar bahwa era saat ini sudah berubah.

Namun adapula yang baru melakukan inovasi dan kreasi dalam dunia bisnis karena terdesak oleh kegalauan yang tidak kunjung henti karena belum juga mendapat pekerjaan. Itulah kondisi saat ini yang sedang dialami generasi Milenial.

Mereka harus disadarkan bahwa era saat ini segalanya sudah berubah secara cepat dan tiba-tiba (Sudden Shift) era itu dikenal dengan Istilah Era Distruptif.

Istilah Era Distruptif, baru saya ketahui dari beberapa ulasan buku Prof Rhenald Kasali “Self Distruption” dan beliau juga tidak sedikit membahas tentang Era Distrupsi pada beberapa media massa.

Rupanya konsep Distruptif ini sudah dikemukakan sejak lama oleh Clayton M. Christensen yang merupakan salah satu professor di Harvard Business School, dari teori Clayton tersebut Prof Rhenald Kasali mencoba membedah dan mengkaji teori itu agar lebih mudah dipahami.

Distruptif menurut Prof Rhenald Kasali bukan hanya selalu tentang Teknologi dan IT,tetapi Distrupsi ini terjadi pada segala aspek ekonomi, budaya dan bahkan Ideologi Industri. Misal di Era Distruptif  dalam dunia bisnis, beberapa star up yang masih menggunakan cara lama tanpa melakukan kolaborasi terhadap kondisi yang terjadi saat ini mereka akan punah.

Namun bagi generasi Milenial yang mampu melihat dan mendengar secara tajam apa yang sedang dialami oleh dunia saat ini, menjadikan ladang bagi mereka untuk mencapai pendapatan yang lebih.

Pada Era Distruptif saat ini sangat berpengaruh khususnya dalam dunia Bisnis. Generasi Milenial menyadari bahwa saat ini segala sesuatu mudah didapatkan, contoh memesan makanan tanpa perlu datang ke tempat makan, hanya dengan membuka aplikasi dan menunggu di rumah dengan santai, tidak lama makanan yang dipesan datang. Itu salah satu bahwa saat ini kita berada di Era Distruptif yang segalanya sudah berubah.

Namun bagi mereka Generasi Milenial yang paham bahwa segala sesuatu telah terdistrupsi mereka mencari peluang, contoh mahasiswa yang mempunyai keahlian membuat kue, ia tidak akan kebingungan mencari tempat dimana ia harus membuka usaha kue tersebut, dengan membuatnya di Kost berbekal dapur ia sudah mampu menjualnya dengan membuka lapak di aplikasi online, secara sekejap ia mampu menjualnya hanya bermodal internet. Tidak sulit bagi mereka generasi Milenial yang bisa menelaah kondisi saat ini.

Maka Era Distruptif saat ini, mengajak para pemuda khususnya untuk melakukan perubahan, perubahan bukan berarti harus membuat sesuatu yang baru, tetapi ia bergerak dan kreatif, secara tidak langsung hal tersebut akan membuatnya bertahan.

Tetapi bagi mereka yang terdiam dan masih mempercayai cara lama, mereka tidak akan mampu bertahan tetapi secara perlahan akan punah.

Dimanakah posisi kita sebagai generasi Milenial? Yang bergerak atau yang terdiam sampai punah?.

Lia Ananda Haenida
Lia Ananda Haenida
saya seorang mahasiswi di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan jurusan Pendidikan Agama Islam.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.