Siapa sih yang nggak pernah galau? Apalagi setelah patah hati, biasanya kita langsung buka playlist yang isinya lagu-lagu sedih pernah nggak sih terlintas di pikiran kalian: keseringan dengerin lagu galau bisa bikin kita makin terpuruk atau bahkan depresi?
Apa Sih Lagu Galau Itu?
Bagi sebagian orang, lagu galau justru menjadi obat mujarab saat sedang mengalami patah hati atau rasa sedih. Lagu galau jadi salah satu genre musik yang digandrungi sebagian besar kalangan muda. Melodi melankolis, dibumbui dengan lirik yang menyentuh hati, menjadi daya tarik bagi mereka yang sedang mengalami patah hati atau kesedihan. Lagu galau bahkan menjadi sahabat bagi sebagian orang. Lagu galau identik dengan tempo yang cenderung lambat dan bernuansa emosional sebagai luapan ekspresi dari perasaan sedih, kecewa, patah hati, atau bahkan kehilangan. Lagu galau biasanya memiliki arti mendalam dan relate dengan perasaan pendengarnya saat itu.
Beberapa lagu galau yang akhir-akhir ini sering banget diputar sama anak muda Indonesia, contohnya:
- “Mundur Perlahan” oleh Nyoman Paul
- “Muak” oleh Aruma
- “Kau Rumahku”oleh raisa
- “Mati-matian” oleh Mahalini
- “Tak Ingin Usai” oleh Keisya Levronka
- “Belum Ada Satu Bulan” oleh Bernadya.
Galau Bikin Lega atau Tambah Nestapa?
Lagu dapat digunakan sebagai media perantara dalam melepaskan emosi agar seseorang merasa lebih baik, menjadi sarana pengelolaan rasa dalam segala situasi. Peneliti dari Universitas Missouri mengatakan musik dapat mempengaruhi suasana hati pendengarnya dengan merangsang produksi hormon dan zat kimia di otak yang memengaruhi perasaan seseorang.Ketika seseorang dalam keadaan sedih atau patah hati biasanya cenderung akan mendengarkan lagu galau yang sesuai dengan perasaan, sehingga membantu meluapkan emosi orang tersebut.
Di lain sisi, Mendengarkan Lagu galau atau musik melankolis secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif, karena dapat memperkuat perasaan sedih dan semakin membelenggu seseorang dalam emosi negatif. Peristiwa tersebut dapat meningkatkan kadar hormon kortisol yang berkaitan erat dengan tingkat stres seseorang. Berbanding terbalik dengan lagu yang memiliki beat cepat atau terdengar ceria cenderung meningkatkan dopamin dan serotonin yang meningkatkan perasaan bahagia.
Efek Lagu Galau: Tergantung Perspektif Dirimu Sendiri
Lagu galau bikin depresi? Gak juga, semua itu tergantung cara pandangmu sendiri. Sebagai contoh lagu “Someone Like You” dari Adele memiliki makna mendalam yang dapat digunakan sebagai pacuan semangat dalam membantu seseorang agar dapat bangkit. Namun, persepsi orang lain lagu ini mungkin dapat membuat mereka semakin terbelenggu dalam kesedihan.
Tips Dengerin Lagu Saat Galau Biar Gak Kebablasan
Beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika mendengarkan musik agar tidak terdoktrin dalam emosi negatif, di antaranya adalah:
- Mix playlist-mu, isinya harus beragam, jangan cuma genre sedih tapi juga diselipin lagu dengan nuansa ceria dan penuh semangat.
- Boleh mendengarkan lagu sedih, tapi jangan terlalu lama atau dibatasi durasinya.
- Tanamkan mindset: Lagu itu ekspresi diri bukan pelarian.
Jadi, lagu galau itu seperti pisau bermata dua. Bisa jadi sahabat atau bahkan jebakan bagi diri kita sendiri, semua itu tergantung gimana kita menyikapinya. Nggak ada yang salah nangis sambil dengerin lagu sedih, tapi tahu batasnya dan nggak berlaur-larut dalam kesedihan sampai hilang kontrol atas diri kita sendiri.
Ingat: musik itu alat untuk berekspresi, bukan tempat pelarian yang bikin kita terbelenggu semakin dalam.