Satu tahun sudah perjuangan bersama melawan pandemi yang tak kunjung reda. Tentu menjadi bagian kisah hidup paling penuh perjuangan dan kejutan. Covid-19, pandemi yang tiba-tiba hadir di tengah hiruk pikuk peradaban dunia dengan berbagai macam dampaknya. Kebijakkan Pemerintah, kebijakkan kampus bahkan kebijakkan keagamaan mengharuskan segala bentuk aktivitas di Rumahkan.
Pembatasan berskala besar dalam kehidupan bersosial yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 belakangan ini membuat kita harus mematuhi peraturan dan protokoler yang ada. Banyak terjadi perubahan sistem dan tatanan kehidupan. Pekerjaan dan pendidikan misalnya, work from home dan sekolah online atau kuliah online menjadi alternatif yang dianggap baik dalam membantu memutuskan rantai penyebaran virus corona. Menyikapi peluang penularan virus corona yang akan lebih mudah terjadi pada orang yang berkumpul menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar pihak.
Pembelajaran online menjadi sesuatu yang butuh penyesuaian bahkan hingga sekarang. Penggunaan media virtual meet dan internet menjadi jalan keluar agar produktivitas tak berkurang dan perkuliahan tetap berjalan lancar. Dalam pelaksanaannya tetap ada hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, yaitu etika.
James J. Spillane SJ mengatakan bahwa etika merupakan sikap dalam mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. sedangkan dalam buku Etika Komunikasi di Era Siber karangan Fajar Junaedi (2018) menyatakan bahwa terkait salah satu jenis etika yaitu etika deontologi. Etika deontologi dapat dimaknai sebagai kewajiban manusia untuk bertindak dengan baik.
Tidak berbeda jauh antara kuliah tatap muka dan tatap maya, ada empat etika penting yang wajib diterapkan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara online. Pertama adalah etika dalam berpakaian. Tentu saja hal ini penting karena akan menjadi sesuatu yang mendasar agar kita tampil secara rapi dan sopan walaupun hanya melalui virtual class.
Kedua, etika dalam mengikuti kuliah online sudah semestinya mahasiswa mengaktifkan kamera video agar Dosen dapat melihat dan memantau apa yang mahasiswanya lakukan, apakah mahasiswa menyimak penjelasan dengan baik, mencatat materi perkuliahan atau sekedar hadir tapi tidak fokus ke perkuliahan.
Ketiga yaitu responsif, mahasiswa wajib untuk menerapkan etika ini, karena sebagai manusia kita harus saling menghargai satu sama lain, maka dari itu sudah semestinya mahasiswa memberikan feedback terhadap sapaan, penjelasan bahkan pertanyaan yang diberikan oleh Dosen yang sedang mengajar.
Keempat adalah etika sopan santun, dalam hal ini mahasiswa harus bisa menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi dengan Dosen ketika bertanya, menaggapi dan juga tidak lupa untuk selalu izin atau memberi kabar kepada Dosen yang bersangkutan apabila terjadi permasalahan jaringan atau sekedar izin untuk meninggalkan forum.
Dalam mempermudah perkuliahan secara online, pemberian materi dan pendataan presensi kehadiran mahasiswanya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah selangkah lebih unggul dibandingkan kampus lainnya dengan adanya aplikasi My Class yang sangat memudahkan mahasiswa dalam mengakses keperluan perkuliahan dan Dosen dalam memberikan materi dan tugas perkuliahan.
Tidak hanya menjadi aplikasi yang menyediakan forum, My Class juga menjadi wadah bagi mahasiswa dalam berdiskusi. Selain menyediakan materi secara tertulis, aplikasi ini juga mewadahi para Dosen dalam memberikan materi secara audio dan video bahkan virtual meet, sungguh luar biasa sekali bukan. Ingin punya kampus yang memberikan fasilitas terbaik disetiap saat? Kami tunggu bergabung bersama keluarga besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
