Transformasi peradaban manusia dari tradisional menjadi peradaban berbasis digital membawa banyak kemudahan dalam melakukan berbagai pekerjaan sekaligus. Hadirnya teknologi membuat manusia menjadi ketergantungan dengan jaringan dan internet agar selalu bisa terhubung dengan dunia maya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mendapatkan pendataan survei susenas 2021 menyatakan bahwa 62,10 persen warga Indonesia telah mengakses internet pada tahun 2021. Hal ini menyebabkan adanya iklim keterbukaan informasi dan penerimaan masyarakat atas kemajuan ini akan membawa perubahan menuju masyarakat informasi.
Keberadaan internet sangat mengubah perilaku manusia khususnya dalam pencarian informasi. Dewasa ini, setiap sendi kehidupan manusia akan selalu berdampingan dengan teknologi dan jaringan internet. Perabotan rumah berbasis digital yang akan memudahkan pekerjaan rumah.
Keberadaan internet membuat siapapun dapat bekerja dimana saja dan kapan saja. Media sosial merupakan hasil perkembangan teknologi informasi berbasis online. Hadirnya media sosial dalam kehidupan manusia membuat bisa berinteraksi secara online. Dalam pengertiannya, media sosial adalah media online yang dapat digunakan untuk kemudahan dalam berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, menciptakan isi berupa blog, forum dalam dunia virtual.
Adanya perkembangan teknologi informasi menuntut adanya perubahan lembaga penyedia informasi seperti perpustakaan. Luas dan jangkauan jejaring sosial dan media sosial dapat dimanfaatkan oleh para pustakawan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat. Serta dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan publikasi keberadaan perpustakaan dengan menyebarluaskan informasi terkait program dan kegiatan yang diadakan oleh perpustakaan sehingga para pengguna perpustakaan (pemustaka) dapat mengetahuinya secara utuh secara online.
Semakin maraknya penggunaan media sosial, maka orang-orang juga akan mendapatkan informasi secara cepat melalui media sosial. Mulai dari informasi kesehatan, berita sosial, informasi tentang ekonomi, akses pembelajaran yang lebih luas dengan hadirnya media sosial. Oleh karena itu, berbagai lembaga produksi ataupun informasi mulai memperluas jangkauan mereka melalui media sosial. Salah satu lembaga informasi di Indonesia yang sudah menerapkan media sosial dalam perkembangannya adalah Perpustakaan Nasiona Republik Indonesia.
Dewasa ini, kita dapat mengetahui layanan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional melalui media sosial. Kita juga dapat mengetahui berbagai kegiatan seperti seminar, pameran, dan lomba-lomba yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional melalui promosinya di media sosial. Berdasarkan hasil observasi penulis menyatakan bahwa kegunaan beberapa jenis media sosial dalam memberikan layanan kepada para pengguna Perpustakaan nasional adalah berikut:
Pertama, Proyek kolaborasi yaitu sebuah website yang memberikan akses kepada penggunanya untuk dapat mengubah, menambah ataupun merubah atau menghapus konten-konten yang ada di website tersebut. Salah satu penerapan jenis media sosial ini dalam Perpustakaan Nasional adalah adanya website www.perpusnas.go.id yang menyediakan layanan secara online antara lain:
1. ISBN (International Standard Book Number) yaitu layanan memberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku yang diterbitkan oleh penerbit. Identifikasi unik ini berupa pemberian nomor khusus untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit sehingga memungkinkan pemasaran buku akan lebih efisien bagi took buku, perpustakaan, universitas ataupun distributor.
2. K-OL (Keanggotaan online perpustakaan) yaitu layanan pembuatan member anggota Perpustakaan Nasional sehingga para pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas layanan jasa dan informasi perpustakaan berupa, sarana penelusuran (kartu katalog ataupun OPAC), sarana ruang baca (buku, majalah, audio visual dan koleksi langka), pemesanan koleksi lebih dari 3 untuk setiap satu kali permintaan, dan lain sebagainya
3. BintangPusnas Edu, yaitu platform aplikasi yang terintegrasi dengan super app Perpustakaan Nasional RI dalam rangka peningkatan akses dan konten digital perpustakaan madrasah, sekolah atau perguruan tinggi dengan menyajikan koleksi buku digital dan koleksi digital seperti, buku audio, buku video, tutorial edukasi, jurnal ilmiah yang bisa diakses melalui smartphone dalam rangka mendukung program merdeka belajar dan kampus merdeka.
4. OPAC (Open public access catalog) yaitu sistem katalog yang dapat diakses secara online dan umum yang dapat digunakan pengguna Perpustakaan nasional untuk menelusuri data katalog untuk memastikan apakah katalog tersebut tersedia di perpustakaan atau tidak.
5. IPusnas, yaitu aplikasi Perpustakaan Nasional yang dapat di pasang di smartphone yang dapat digunakan pengguna Perpustakaan Nasional untuk menelusuri buku-buku yang ada di Perpustakaan Nasional secara online dan dapat meminjamnya.
6. Radio Perpustakaan Nasional, yaitu layanan berupa platform radio Perpustakaan Nasional yang bernama Widya Bahana Swara yang menyediakan layanan konten audio dengan pilihan podcast seperti cerita buku, pesona nusantara dan webinar.
7. IOS (Indonesian one search by Perpusnas) yaitu Satu pintu pencarian untuk semua koleksi publik dari perpustakaan, museum, arsip, dan sumber elektronik di Indonesia.
Kedua adalah Jejaring sosial, yaitu aplikasi yang memberikan akses pada penggunanya untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi secara pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.
Perpustakaan Nasional dalam memberikan layanan secara online telah dibuktikan dengan adanya jejaring sosial dengan para pengguna Perpustakaan Nasional seperti adanya akun resmi Perpustakaan Nasional di Facebook dan Instagram. Dengan adanya akun resmi tersebut Perpustakaan Nasional dapat memberikan layanan terkait webinar, pameran, perlombaan, ataupun informasi terkait perpustakaan melalui konten di media sosial.
Berdasarkan observasi dan kajian teori diatas dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi dan informasi tidak membuat lembaga penyedia informasi seperti Perpustakaan Nasional tertinggal jauh oleh zaman.
Adanya kemajuan ini membuat eksistensi Perpustakaan Nasional semakin dikenal oleh warga Indonesia sehingga visi dan misi yang dikandung oleh perpustakaan akan mudah tercapai. Adanya media sosial dan website online Perpustakaan Nasional membuat layanan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional semakin berkualitas dan prima dalam melayani kebutuhan para penggunanya kapan saja dan dimana saja.