Acara Entrepreneur Days AMIKOM menjadi hal yang sangat dinantikan kehadirannya. Terlebih untuk para pengusaha muda yang mulai siap unjuk gigi menampilkan kreatifitas produk mereka. Mulai dari fashion, pernak-pernik, kuliner, jasa, dan lain sebagainya; terhitung kurang lebih terdapat 25 stand yang berdiri di acara ini. Entrepreneur Days yang ke-62 ini berlangsung dari tanggal 3-5 Oktober 2017, dan akan diadakan kembali setiap bulannya dengan inovasi yang beragam.
Tujuan diadakannya Entrepreneur Days di AMIKOM ini sungguhlah sangat relevan dengan misi yang ingin dicapai yaitu mencetak pengusaha-pengusaha terbaik untuk Indonesia yang lebih maju. Acara ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mengembangkan usaha para mahasiswa dan alumni AMIKOM sehingga dengan terselenggaranya acara ini juga dapat menumbuhkan suasana wirausaha di Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Perlu digaris bawahi, hal menarik dari acara ini adalah adanya keikut sertaan Departemen Ekonomi PMII Rayon Civil Community dalam acara ini. Dengan adanya salah satu pengurus yang berstatus mahasiswa resmi AMIKOM, memudahkan Departemen Ekonomi PMII RCC ikut serta dalam Entrepreneur Days dengan tujuan untuk mengembangkan ekonomi PMII RCC.
Dalam acara Entrepreneur kali ini, sahabat Najmuddin sebagai Koordinator Departemen Ekonomi RCC memilih untuk berkontribusi di ranah fashion. Rencananya, untuk bulan yang akan datang Departemen Ekonomi RCC ini akan kembali bergelut dalam acara ini dengan menciptakan ide baru dibidang kuliner karena seperti yang kita ketahui, jajakan kuliner menjadi incaran manis konsumen.
Jika ditinjau ulang, partisipasi RCC dalam acara ini tidak lain bertujuan untuk mewadahi minat bakat kader PMII RCC Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga dalam bidang bisnis, sehingga diharapkan terbentuknya kader-kader yang progresif tidak hanya dalam bidang intelektual, seni, tetapi memiliki jiwa wirausaha bagi setiap individunya. Karena seorang aktivis pergerakan haruslah memiliki minat berwirausaha sebagai gairah yang menyertai perhatian terhadap suatu objek dengan menanamkan komitmen total, determinasi dan keuletan hati.
Disinilah dapat dilihat, bagaimana aktivis pergerakan dapat menyelaraskan arah gerakannya dengan membangun kreatifitas dan inovasi yang dapat tumbuh dari jiwa merdeka sebagai wujud bukti konkrit tonggak kemandirian organisasi dan personelnya.