Menjadi Presiden di Indonesia itu enak. Tidak perlu banyak gelar sebab siapapun bisa menjadi Presiden. Syaratnya hanya satu, punya modal. Modal apa saja. Mulai dari modal uang, modal tampang dan tentu modal pencitraan.
Jangan lupa pula harus berani berbohong, sebab tanpa berbohong maka rakyat tidak akan memilih. Rakyat sudah sering dibohongi jadi akan menjadi hal yang aneh dan tidak wajar jika ada calon Presiden yang tidak berbohong saat kampanye.
Menjadi Presiden Indonesia itu memang enak. Banyak masyrakat yang berada di kelas bawah memiliki kesabaran dan rasa legowo yang luar biasa hebat.
Tak peduli sepahit dan sesulit apapun kehidupan mereka, masih banyak yang menganut paham bahwa nasib mereka hanya bisa diubah oleh dirinya sendiri, bukan oleh Presiden. Mereka tak peduli dengan amanat Undang-Undang yang mengatakan “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.”
Mereka tak mau dianggap fakir miskin sehingga tak mau pula mengemis ke pemerintah. Bukankah hal tersebut bukti bahwa mereka sangat legowo dan bersabar? Digusur pun hanya bisa sedikit marah dan menangis.
Saat ada yang demo meminta harga-harga diturunkan, masih saja ada yang beranggapan bahwa demo itu percuma. Harga mahal harus disikapi dengan kerja yang lebih keras lagi. Kalau perlu darah pun diperas demi hidup yang harus dipertahankan.
Presiden di Indonesia tidak perlu pusing untuk memilih liburan di mana bersama keluarga. Cukup dengan embel-embel tugas negara, istri, anak, menantu hingga cucu bisa ikut jalan-jalan ke luar negeri. Tidak perlu mengeluarkan uang sebab namanya tugas negara seluruh akomodasi dibiayai oleh negara.
Tidak perlu khawatir tidak bisa menjawab pertanyaan para wartawan, cukup bilang, “Tanyakan kepada Menteri saya!”
Tidak juga perlu bingung di saat keuangan negara perlahan mulai hancur, cukup ambil dana haji, zakat dan tentu mengajukan hutang luar negeri. Tidak perlu takut tidak mampu membayar hutang dan bunganya, toh kalau sudah ganti Presiden, maka Presiden baru yang menanggungnya.
Percayalah, menjadi Presiden di Indonesia itu sangat enak. Hanya satu yang harus dikhawatirkan, Reformasi. Tapi tenang saja sebab Reformasi hanya akan terjadi jika Presiden punya malu. Jika tidak punya malu, ya teruskan saja menjabat meski rakyat tak henti-henti menghujat. Apakah Anda ingin menjadi Presiden di Indonesia?