Jumat, April 26, 2024

Elektabilitas PAN Anjlok, Saatnya Amien Rais Mundur?

Wawan Kuswandi
Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa

Sejarah kejayaan politik Amien Rais lenyap sudah bersama segudang pernyataannya yang nyeleneh dan kontroversial. Dulu, Amien Rais sempat menjadi idola publik, ketika Presiden Soeharto tumbang (ada juga sebagian pihak yang meragukan perjuangan politik Amien Rais di era reformasi). Konon kabarnya, saat itu Amien Rais disebut-sebut sebagai salah satu tokoh reformasi yang mampu membawa perubahan politik nasional bersama mahasiswa tahun 1998 silam.

Sekarang, nama Amien Rais tinggal kenangan dan nyaris tamat dalam peta politik nasional. Ini terjadi karena ulahnya yang provokatif dalam setiap kampanye mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

Bukannya mendapat pujian dan dukungan dari elite politik PAN dan sejumlah parpol pengusung Prabowo-Sandi, Amien Rais justru dinilai menjadi biang keladi atas semakin keruhnya situasi politik nasional jelang pilpres 2019 mendatang.

Sebelumnya, lima orang pendiri PAN meminta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais untuk mundur dari kepengurusan partai dan politik praktis. Lima pendiri PAN itu ialah Goenawan Muhammad, Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Mereka menuding sejumlah pernyataan Amien tidak menumbuhkan kerukunan antar umat beragama dan berbangsa. Akhir-akhir ini, kiprah politik Amien Rais memang semakin kacau dan tidak memiliki etika politik santun. Amien Rais menjelma menjadi trouble maker bagi pasangan Prabowo-Sandi.

Elektabilitas PAN Anjlok

Keterlibatan Amien Rais dengan kelompok ‘mendadak’ ulama di forum Ijtima Ulama, PA 212 dan FPI juga menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan elektabilitas PAN anjlog. Sejumlah elite parpol pengusung Prabowo-Sandi (Gerindra, PKS dan Demokrat) juga gerah dengan manuver politik provokatif yang dilakukan Amien Rais.

Perlahan tetapi pasti, suara para caleg dari kubu parpol oposisi dan PAN, diduga kuat akan ikut tergerus oleh kelakuan Amien Rais. Bila saja Amien Rais tetap ngotot bertahan di posisinya, maka nasib caleg PAN, Gerindra, PKS dan Demokrat akan semakin ‘membusuk’ dalam kontestasi pileg 2019.

Tak ada yang istimewa dengan manuver politik Amien Rais dalam dua tahun terakhir ini. Kelakuan ‘minor’ Amien Rais malah membuat beberapa elite PAN mundur. Amien Rais dicap telah merusak citra PAN dan tidak bisa ditoleransi lagi. Hal lainnya lagi yang juga membuat elite PAN kecewa berat ialah empat orang anak Amien Rais mencalokan diri dalam kontestasi pileg 2019.

Mereka adalah Ahmad Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Ahmad Mumtaz Rais, dan Ahmad Baihaqy Rais. Keempatnya maju dalam ajang kontestasi anggota legislatif untuk DPR RI dan DPRD DIY dengan daerah pemilihan (dapil) yang berbeda-beda. Ada kesan Amien Rais dan keluarga sangat serakah dan rakus dengan jabatan politis.

Manuver politik buruk lainnya yang dilakukan Amien Rais ialah dia secara terang-terangan memaksa ormas PP Muhammadiyah untuk terjun ke politik praktis mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Namun, langkah Amien Rais ini langsung dijegal Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Awal perpecahan antarelite politik PAN, sebenarnya sudah terjadi ketika Amien Rais secara terbuka mendukung Prabowo. Sedangkan, saat itu Ketum PAN, Zulkifli Hasan belum menentukan sikap politik PAN dalam pilpres 2019. Perpecahan semakin memuncak, saat Amien Rais melontarkan pernyataan partai setan dan partai Allah. Elite politik PKS, Demokrat dan Gerindra kecewa berat dengan pernyataan Amien Rais itu.

Warganet Kecam Amien Rais 

Amien Rais tak layak lagi disebut sebagai politisi senior berkualitas. Amien Rais lebih cocok mendapat julukan sebagai propagandis perusak nalar politik publik. Rakyat semakin antipati terhadap Amien Rais.

Bahkan, sejumlah komentar warganet di sosial media sungguh mengerikan, mereka menyebut Amien Rais sebagai Sengkuni, salah satu tokoh pewayangan yang kontradiktif. Namun, di sisi lain masih ada elite politik PAN yang justru enjoy dengan gaya provokatif Amien Rais.

Cepat atau lembat, bila Amien Rais tidak mau mengubah kampanye politiknya dan menolak mundur dari kepengurusan PAN, maka elektabilitas caleg PAN dan parpol pengusung Prabowo-Sandi dipastikan tenggelam. Bukan itu saja, elektabilitas Prabowo-Sandi juga akan semakin terperosok karena ditinggalkan rakyat.

Kita tinggal menunggu saja, apakah Amien Rais mau mundur dengan cara terhormat atau dipaksa mundur dengan cara-cara tidak terhormat oleh PAN dan sekutunya. Salam seruput teh tubruknya kawan…

Wawan Kuswandi
Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.