Di tengah tantangan pengelolaan lahan di Indonesia, sebuah inisiatif kreatif muncul dari Desa Dinuk, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Proyek D’Ruter Green menunjukkan bagaimana manajemen sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dapat mengubah lahan sawah bengkok yang terisolasi dan tidak produktif menjadi ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi masyarakat.
Latar Belakang
Sawah bengkok, yang merupakan tanah garapan milik desa, seringkali menjadi aset berharga bagi pemerintahan desa. Namun, di Desa Dinuk, sebagian lahan sawah bengkok menghadapi masalah serius: terisolasi oleh perairan yang mengakibatkan penurunan produktivitas. Alih-alih membiarkan lahan tersebut terbengkalai, pemerintah desa mengambil langkah inovatif dengan mentransformasikannya menjadi ruang publik multifungsi.
Manajemen SDM dalam Pemanfaatan Lahan
Keberhasilan proyek D’Ruter Green tidak lepas dari peran manajemen SDM yang efektif. Beberapa aspek kunci meliputi:
- Perencanaan Partisipatif: Melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam perencanaan, termasuk perangkat desa, pendamping desa, pengurus BUMDesa, kelompok PKK, dan pelaku UMKM.
- Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan pelatihan dan kesempatan bagi warga untuk terlibat dalam pengelolaan dan pemeliharaan area.
- Kolaborasi Lintas Sektor: Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BUMDesa, dinas terkait dan sektor swasta, untuk mendukung pengembangan dan keberlanjutan proyek.
- Pengelolaan Berbasis Komunitas: Membentuk kelompok pengelola yang terdiri dari warga setempat untuk memastikan perawatan dan pengembangan berkelanjutan.
Manfaat D’Ruter Green
Transformasi lahan ini membawa berbagai manfaat bagi masyarakat Desa Dinuk:
- Taman Bermain Anak: Menyediakan ruang rekreasi yang aman dan edukatif bagi anak-anak desa.
- Lahan Usaha UMKM: Membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM lokal dengan menyediakan area berjualan yang strategis.
- Ruang Aktivitas Sosial: Menjadi tempat senam ibu-ibu PKK, memperkuat kohesi sosial masyarakat.
- Perbaikan Lingkungan: Meningkatkan kualitas lingkungan dengan penghijauan dan pengelolaan lahan yang lebih baik.
Pembelajaran dan Replikasi
Keberhasilan D’Ruter Green menawarkan beberapa pelajaran penting:
- Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Desa: Menunjukkan bahwa dengan kreativitas, aset yang kurang produktif dapat diubah menjadi sumber daya bernilai tinggi.
- Pentingnya Kolaborasi: Kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan proyek.
- Pemberdayaan Lokal: Melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat meningkatkan rasa kepemilikan dan keberlanjutan proyek.
- Manfaat Ganda: Proyek ini tidak hanya menyelesaikan masalah lahan tidak produktif, tetapi juga menciptakan nilai tambah sosial dan ekonomi.
Kesimpulan
D’Ruter Green di Desa Dinuk menjadi contoh inspiratif bagaimana manajemen SDM yang baik dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Inisiatif ini tidak hanya berhasil merevitalisasi lahan terlantar, tetapi juga menciptakan ruang publik yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat. Ke depannya, model ini berpotensi untuk direplikasi di daerah lain yang menghadapi tantangan serupa, membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan pengelolaan yang tepat, transformasi positif dapat terwujud di tingkat desa.