Digitalisasi pada era revolusi industri 4.0 ini menimbulkan perkembangan yang sangat pesat dalam bidang teknologi di berbagai belahan dunia tak terkecuali Indonesia. Hal ini mendorong peningkatan pada bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial. Banyak sekali kemudahan yang didapatkan pada zaman modern seperti sekarang ini, bukan hanya informasi yang mudah diakses tetapi perkembangan internet juga semakin baik.
Belakangan tahun ini peningkatan di bidang teknologi berupa internet menyebabkan perubahan yang sangat pesat bagi kehidupan masyarakat. Semakin meningkatnya kualitas teknologi internet, banyak individu yang memanfaatkan kemudahan yang disajikan. Hal ini mendorong para pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya. Banyak pengusaha yang mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet yaitu dengan menciptakan E-commerce atau yang biasa kita kenal belanja daring di Indonesia (Nurrahmanto, Agus Prasetyo Rahardja, 2015).
Penggunaan E-commerce (Electonic commerce) ini didukung dengan adanya internet yang sudah bisa kita akses seperti sekarang. E-commerce dapat digunakan melalui media elektronik seperti laptop dan gawai yang sedang kita pakai. E-commerce juga bisa berbentuk sebuah web atau aplikasi. Banyak sekali perusahaan E-commerce yang merambah di Indonesia ini seperti yang cukup terkenal yaitu Shopee dan Tokopedia. Tentunya kita tidak asing bukan? Dengan kedua perusahaan E-commerce tersebut. Dua perusahaan itu merambah dunia perdagangan daring pada C2C dan B2C. Apa itu B2C dan C2C? B2C ialah proses jual beli yang memberikan interaksi antar toko/kios kepada konsumen contohnya yaitu Shopee dan Lazada, sedangkan B2C memberikan interaksi antara konsumen dan konsumen contohnya yaitu OLX dan Tokopedia (Irmawati, 2011).
Sehubungan dengan adanya wabah penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona pada masa pandemi seperti ini fitur-fitur yang disediakan oleh E-commerce sangat membantu kehidupan kita. Banyak dari kita, pelajar dan para pekerja yang diharuskan Work From Home (WFH) dan melakukan pembatasan sosial berskala besar guna memberantas virus yang ada di negara kita ini. Dengan adanya aplikasi belanja daring, kita tidak diharuskan untuk datang ke gerai secara langsung. Hanya dengan ‘klik-klik’ semuanya beres. Kegunaan E-commerce selain untuk transaksi jual beli juga menawarkan jasa untuk pembayaran tagihan, seperti tagihan listrik, PDAM, pembelian pulsa dan juga pembayaran UKT para mahasiswa.
Sebelum ditemukannya kemudahan E-commerce ini banyak transaksi seperti membeli barang dan pembayaran tagihan hanya dilakukan di gerai biasanya tidak buka dari 24 jam. Hal ini sudah jelas manfaat adanya teknologi E-commerce sangat membantu di setiap waktu tanpa kenal kata tutup. Seperti kemudahan yang didapatkan oleh wali mahasiswa dalam pembayaran UKT tanpa harus jauh jauh pergi ke bank.
Sebelumnya UKT itu apasih? UKT (Uang Kuliah Tunggal) adalah tagihan yang harus dibayarkan pada saat memasuki awal semester bagi mahasiswa perguruan tinggi. Sistem pembayaran UKT ini sudah ditetapkan sejak 2013 di berbagai Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. UKT ditetapkan guna untuk memeratakan biaya kuliah sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing orang tua atau wali mahasiswa.
Sebelum ditemukannya teknologi pembayaran UKT berbasis E-commerce, kita sebagai mahasiswa membayarkan UKT hanya bisa menggunakan bank-bank yang sudah bekerja sama dengan pihak universitas. Penemuan teknologi ini dimulai pada awal tahun 2018 dan disambut baik oleh pihak universitas. Sekarang ini banyak kampus yang sudah beralih dari pembayaran UKT melalui bank ke teknologi pembayaran melalui E-commerce yang ada seperti IPB, UNY dan beberapa kampus yang ada di Indonesia.
E-commerce yang menyediakan layanan pembayaran tagihan UKT ini contohnya adalah Shopee, Tokopedia, dan OVO. Tiga perusahaan ini mewadahi para pengguna bukan hanya dalam transaksi jual beli tetapi juga memberikan kemudahan akses dalam transaksi pembayaran tagihan. Tiap-tiap perusahan hanya bekerja sama dengan beberapa universitas yang sudah menerapkan sistem pembayaran daring seperti sekarang ini. Seperti UNY yang bekerja sama dengan pihak OVO, IPB yang bekerja sama dengan Shopee, dan masih banyak lagi univesitas-universitas yang sudah menerapkan sistem ini.
Dengan didukungnya sistem mobile banking pembayaran UKT berbasis E-commerce sangatlah mudah untuk di terapkan para wali mahasiswa dalam membayarkan tagihan. Cukup dengan menyambungkan fitur pembayaran yang ada di E-commerce dengan mobile banking yang kita punya transaksi menjadi lebih gampang.
Kita hanya cukup membuka aplikasi dan pergi menuju fitur pembayaran tagihan, memilih instansi yang kita tuju, dan memasukan nominal pembayaran. Setelah transaksi selesai akan mendapatkan bukti seperti saat kita membayarkannya lewat bank. Tetapi bedanya kita hanya dapat mencuplikan layar sehingga mendapatkan bukti transaksi tidak seperti saat kita membayarkan tagihan lewat bank.
Keunggulan teknologi pembayaran ini adalah memberikan kemudahan dalam membayarkan UKT, menghemat waktu, dan bisa lakukan dimana saja. Tetapi dengan transaksi menggunakan E-commerce ini juga dapat membahayakan bagi si pemilik akun, karena sudah banyak kasus pembobolan saldo yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dengan adanya fitur pembayaran UKT yang ada di E-commerce ini kita bisa tarik simpulan, bahwa tidak sepenuhnya membawa dampak yang positif tetapi juga bisa membahayakan dalam transaksi yang bisa menjadi dampak negatif yang masih belum ada solusinya. Dari sini bisa kita pilih mana yang lebih aman dalam menggunakan transaksi keuangan, apakah lebih aman menggunakan E-commerce atau menggunakan transaksi manual melalui bank-bank resmi. Saya berharap pembaca bisa lebih bijak dalam menggunakan fitur yang disediakan oleh beberapa E-commerce ini, yang sekiranya bisa membuat kemudahan bagi kita sendiri tetapi kita juga harus memperhatikan bahayanya dalam menggunakan fitur yang ada.
Daftar Pustaka
Irmawati, D. (2011). PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS. Orasi Bisnis.
Nurrahmanto, Agus Prasetyo Rahardja, P. (2015). Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kenikmatan berbelanja, pengalaman Berbelanja Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen Di Situs Jual Beli Online Bukalapak.com. Diponegoro Journal of Management.
compasiana.com. (2017, 27 Februari). Dinamika Penerapan Sistem Uang Kuliah Tunggal. Diakses pada 24 Desember 2020, dari
https://www.kompasiana.com/dadanrizwan/58b31b18b27e61bc0a4f7f35/dinamika-penerapan-sistem-uang-kuliah-tunggal-ukt-di-ptn?page=all
niagahoster.co.id. (2019,13 Oktober). Apa itu Ecommerce? Kenali Semua Jenis dan Manfaatnya. Diakses pada 24 Desember 2020, dari
https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ecommerce/#:~:text=Electronic%20commerce%20atau%20ecommerce%20adalah,kesalahpahaman%20tentang%20ecommerce%20dan%20marketplace.
ubaya.ac.id. (2020, 26 Februari). Bayar Uang Kuliah Di Sejumlah Universitas Kini Bisa Pakai Ovo. Diakses pada 24 Desember 2020, dari
https://www.ubaya.ac.id/2018/content/news_detail/2788/Bayar-Uang-Kuliah-di-Sejumlah-Universitas-Kini-Bisa-Pakai-OVO.html