Peristiwa penyebaran video asusila di media sosial masih seringkali terjadi, pemeran dalam video tersebut tidak hanya orang dewasa saja bahkan dikalangan remaja juga banyak yang beredar. Salah satu kejadian yang sedang terjadi belakangan ini, maraknya penyebaran video yang diduga mirip banyak artis indonesia yang trending di berbagai aplikasi media sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Asusila dimaknai sebagai tak susila atau tidak baik tingkah lakunya. Asusila sendiri dapat dicontohkan seperti berbuat cabul, berbuat kasar terhadap orang tua dan sebagainya.
Di zaman sekarang yang semakin modern, tentunya banyak masyarakat baik itu orang dewasa, anak-anak , dan remaja sangat aktif dalam menggunakan media sosial. Sehingga dengan beredarnya video-video asusila sangat meresahkan untuk kalangan masyarakat.
Video asusila dapat mengakibatkan pengaruh buruk kepada semua kalangan umur, terlebih kepada anak-anak dan remaja yang masih belum bisa melawan rasa penasaran. Maka, tak jarang menimbulkan perilaku seks pranikah yang dapat mengakibatkan masa depan yang suram. Hal ini juga bisa berdampak terhadap prestasi akademik, jika remaja yang terpengaruhi maka akan melakukan penyimpangan dan kenakalan diantaranya seperti tidak kesanggupan mengikuti pembelajaran, hilangnya kemampuan konsentrasi dan malas belajar.
Berdasarkan riset yang dilakukan CyberPyschology and Behaviour di Skotlandia bahwa remaja pria dari berumur 12 sampai 17 tahun yang secara rutin membuka konten porno di media internet menjadikannya berkeinginan besar seks pada usia dini untuk meniru dari apa yang dilihatnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20-30% remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah. Menurut Boyke Dian Nugraha juga bahwa dari setiap tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks pranikah semakin meningkat. Perilaku ini salah satunya disebabkan oleh lingkungan dengan bermacam variasi seperti pengaruh media sosial dan televisi, teman sepermainan, dan bisa juga faktor dari orang tua. Lantas bagaimana tanggapan dari psikolog dan masyarakat terhadap video asusila bagi anak-anak dan remaja ?
Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang Psikolog anak dan remaja yang bernama Ratih Zulhaqqi, “ Saat memberikan akses media sosial kepada anak, orang tua harus mendampingi anaknya dikarenakan terjadinya di beberapa orang tua yang mudah percaya terhadap anaknya. Padahal, kalau anak tersebut mengakses konten yang pornografi terus menerus maka dapat merusak pikiran anak” ujar Ratih diwawancarai dan dilansir Republika.co.id pada Senin ( 9/11/2020 ).
Ratih Zulhaqqi menegaskan kepada orang tua supaya mendampingi anaknya saat mengakses media sosial agar dapat mencegah pengaruh konten-konten yang merusak pemikiran mereka seperti konten pornografi baik foto maupun video.
“Video asusila itu sangat berbahaya karena akan mengakibatkan si penonton tersebut merasa penasaran dan ingin mencobanya. Sekarang itu saya sering melihat remaja pada nonton hal-hal yang berhubungan dengan asusila/porno, dan seharusnya Kominfo memblokir apapun itu yang berhubungan dengan video ataupun foto-foto asusila.
Di jaman sekarang ini kita sebagai orang tua harus memantau terus menerus perilaku anak kita, apa yang dilihat dan dilakukan oleh anak dan memberikan perhatian khusus serta edukasi bagaimana menyikapi media sosial.” Kata seorang ibu rumah tangga bernama halimah yang diwawancarai pada hari Rabu ( 12/11/2020)
Halimah menegaskan bahwa hal-hal yang berhubungan dengan asusila memang banyak berdampak negatif untuk masyarakat. Sehingga pihak kominfo harus lebih bertindak tegas menyaring dan memblokir hal-hal yang tidak pantas di konsumsi oleh publik.
Untuk itu pentingnya ada pemberian edukasi dan sanksi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan asusila/porno baik yang melakukan maupun yang menyebarkan. Terjadinya perilaku menyimpang ini ketika sang anak menonton konten tersebut tanpa sepengatahuan orang tua dikarenakan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, maka para orang tua harus mengawasi apa yang dilihat di media sosial dan menyita alat elektronik yang digunakan apabila terdapat hal yang tidak pantas. Dan penyuluhan dengan memberikannya ilmu pengetahuan beragama yang melarang melakukan tindakan asusila ini harus senantiasa diberikan baik dirumah maupun disekolah.
Sumber
Almurhan,dan Yuliati Amperaningsih. 2012. Fenomena Perilaku Seks Remaja SMP di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/. Di akses pada tanggal 11 November 2020