Kamis, Oktober 3, 2024

Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Proses Pembelajaran

Qotru Sa'adah
Qotru Sa'adah
Mahasiswa

Pandemi covid-19 merupakan krisis yang dialami oleh seluruh negara di dunia. Covid-19 adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala ringan seperti flu sampai infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan kematian.

Pada awal Maret 2020 Indonesia dilanda virus covid-19. Perkembangan dan penyebarannya virus ini sangat cepat dan masif, membuat pemerintah melakukan pembatasan gerak masyarakat agar memperlambat penyebarannya. Untuk memperlambat penyebarannya pemerintah memberikan kebijakan lockdown di wilayah yang sudah terjangkit dan menerapkan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

Dari penerapan sistem lockdown dan WFH ini menimbulkan kebijakan baru bagi bidang pendidikan. Pada akhir Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Dalam surat edaran dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara online atau daring.

Kebijakan ini membuat semua instansi pendidikan baik SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA maupun perguruan tinggi harus meniadakan kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas dan menggantinya dengan pembelajaran online atau daring.

Dalam melakukan pembelajaran daring kita dapat menggunakan beberapa media pembelajaran diantaranya: Google Classroom, Google Meet, Zoom, E-learning dan masih banyak yang lainnya.

Pembelajaran daring ini merupakan hal baru bagi pendidikan di Indonesia. Karena selama ini belum semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas teknologi dan mampu menggunakannya.

Sehingga dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring, terdapat beberapa kendala diantaranya:

  1. Tidak semua guru mahir menggunakan teknologi

Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mastura dan Rustan Santaria yang ditulis dalam jurnal yang berjudul Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran Bagi Guru dan Siswa, menyatakan bahwa dampak yang paling menonjol adalah tidak semua guru mahir dalam menggunakan teknologi. Karena kompetensi guru dalam menggunakan teknologi sangat diperlukan untuk proses pembelajaran daring. Dalam pembelajaran daring guru dituntut untuk mahir menggunakan teknologi. Tetapi kenyataannya tidak semua guru dapat menggunakannya, terutama guru-guru yang mendekati masa pensiun atau usia lanjut mereka akan sangat kesulitan dalam menggunakannya.

2. Kurangnya fasilitas dan jaringan internet  yang buruk

Fasilitas IT seperti laptop, komputer dan perangkat lainnya merupakan faktor yang pendukung dalam proses pembelajaran daring. Namun masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas-fasilitas tersebut sehingga membuat proses pembelajaran daring terkendala. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada wilayah di Indonesia, terutama di daerah pegunungan dan daerah terpencil yang jauh dari ibukota kabupaten/kota memiliki jaringan internet lemah, bahkan tidak ada sama sekali. sehingga guru sulit melakukan pembelajaran melalui daring.

3. Tingkat perekonomiannya orang tua siswa yang rendah

Tidak dapat dipungkiri bahwa masa pandemi ini menyebabkan kerugian di bidang perekonomian dan banyak masyarakat yang harus kehilangan mata pencahariannya sehingga tingkat perekonomiannya turun. Hal ini sangat berpengaruh bagi orang tua siswa yang tingkat perekonomiannya masih rendah. Bagi mereka yang tingkat perekonomiannya rendah proses pembelajaran daring  merupakan hal yang berat karena mereka harus tetap memfasilitasi hp/laptop dan kuota internet untuk anak mereka belajar sehingga pengeluaran orang tua pun meningkat, terutama orang tua yang memiliki anak usia sekolah lebih dari satu. Dan juga masih ada siswa yang tidak  memiliki HP/laptop terutama di daerah pedesaan dan terpencil.

4. Kedua orang tua bekerja

Banyak siswa yang memiliki kedua orang tua bekerja sehingga tidak bisa mendampingi siswa dalam proses pembelajaran daring, terutama anak usia SD dan SMP  yang masih membutuhkan bimbingan dalam belajar.

Dari kendala-kendala tersebut dapat menimbulkan beberapa dampak terhadap proses pembelajaran daring, diantaranya:

  1. Guru yang tidak mampu menggunakan teknologi atau media pembelajaran daring seperti Google Classroom, zoom, Google Meet, maupun E-learning otomatis mengalami kendala dalam menyampaikan materi pembelajaran serta memberi beban psikologis bagi guru.
  2. Keterbatasan fasilitas dan jaringan internet membuat guru dan siswa sulit mempergunakan media pembelajaran daring sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.
  3. Terganggunya proses pembelajaran dapat menyebabkan tidak tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan pembelajaran itu tidak hanya tercapainya aspek kognitif (pengetahuan) yaitu tersampaikannya materi pembelajaran. Tetapi, terdapat aspek afektif  yang merupakan aspek perkembangan belajar berupa sikap dan nilai. Aspek afektif ini tidak bisa dinilai dalam kegiatan pembelajaran daring karena karakter dan tingkah laku memerlukan interaksi langsung antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.
  4. Timbulnya beban mental bagi siswa. Dalam pembelajaran daring banyak siswa yang merasa terbebani, terutama bagi mereka yang mendapatkan tugas banyak dari guru. Hal itu menyebabkan siswa merasa stres dan jenuh sehingga banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan secara maksimal. Dan juga kurangnya bimbingan dari orang tua dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa.

Pemerintah telah memberikan beberapa kebijakan yang dapat mendukung proses pelaksanaan pembelajaran daring, yaitu: memberikan kuota belajar gratis untuk guru dan siswa, memfasilitasi pelatihan pemanfaatan media pembelajaran online bagi guru secara virtual melalui beberapa lembaga dan juga memberikan bantuan alat IT kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Dilihat dari dampak yang ditimbulkan, dapat disimpulkan bahwa untuk membuat proses pembelajaran daring berjalan dengan baik kita membutuhkan solusi ataupun kebijakan-kebijakan baru yang dapat menangani kendala-kendala dalam proses pembelajaran daring. Sehingga dapat menjadikan proses pembelajaran daring menjadi lebih efektif guna tercapainya tujuan pembelajaran.

Sumber:

Mustara. Rustan Sataria. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Proses Pembelajaran bagi Guru dan Siswa. IAIN Palopo: Jurnal Studis Guru dan Pembelajaran. Volume 3  No 2.

https://e-journal.my.id/jsgp/article/view/293/293

Qotru Sa'adah
Qotru Sa'adah
Mahasiswa
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.