Jumat, April 26, 2024

Counter Attack dari Falling Star Challange

fauwazar
fauwazar
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya & Presidium Alumni ISPE INDEF

Hampir seluruh masyarakat saat ini telah terhubung dalam satu kesatuan kelembagaan yaitu media sosial atau yang bisa disebut medsos. Hype media sosial berawal pada penggunaan e-mail lalu yahoo messangers, Facebook dan beranak-pinak menjadi seperti Snapgram, Instagram, Line dan sebagainya.

Media sosial menjadi tempat aktualisasi diri masyarakat hari ini baik dari generasi X,Y maupun Z sehingga perilaku-perilaku mereka dalam media sosial sering kali membuat sebuah kegaduhan, keributan, ke-viralan, dan hal-hal konyol lainnya. Setidaknya untuk kondisi media sosial hari ini sering kali medsos dijadikan ajang untuk hatespeech, black campaign,  guyonan politik para pemain sirkus politikus, dan pamer-pamer yang bersifat unfaedah.

Kembali kepada persoalan penggunaan medsos, seringkali publik dikejutkan atas tingkah pola generasi Y yang menyebabkan ke-viralan. Contoh hal yang menyebabkan ke-viralan adalah sebuah Falling Star Challange yang akhir-akhir ini sedang menjadi tren di media sosial. Falling Star Challange atau bisa diartikan sebagai tantangan bintang yang terjatuh adalah sebuah challange yang mengharuskan netizen terjatuh dan terlentang  setelah keluar dari kendaraannya (kerap kali mobil), setelah itu aksesori yang digunakan netizen sang challangers dibuat seolah-olah berantakan ditengah jalan.

Pada awalnya tidak ada yang aneh dari tantangan tersebut akan tetapi setelah ditelaah lebih lanjut ada hal yang ‘tidak biasa’ dalam tantangan. Falling Star Challange akan meminta satu syarat yang harus dipenuhi oleh penantang tantangan tersebut yaitu kekayaan. Kekayaan tersebut merujuk pada attribut yang harus digunakan oleh penantang dalam tantangan tersebut yang direpresentasikan oleh mobil dan aksesoris seperti lipstik, dompet, tas, alat makeup dan sebagainya.

Dibandingkan dengan mobil, aksesoris menjadi syarat mutlak dalam memenuhi tantangan ini, masalahnya adalah aksesoris tersebut bukan aksesoris murahan yang sering kita jumpai di pinggiran jalan melainkan aksesoris Branded yang total harganya bisa membayar sewa kos mahasiswa selama 2 tahun.

Inti dari tantangan ini sebenarnya bukanlah arti sebuah tantangan melainkan hanya ajang pamer yang dilakukan oleh netizen kelas menengah keatas yang ingin dipandang tinggi oleh publik secara status media sosial. Sekali lagi inilah keunikan generasi Y yang lahir pada tahun 1982 hingga 2000 dimana mereka ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan sekitar.

Pertanyaannya mengapa tantangan ini tidak begitu masif dan viral jika dibandingkan dengan challange beberapa waktu yang lalu?. Sebab hanya kalangan elit yang bisa melakukannya dan kalangan mereka sebenarnya kurang memiliki power yang kuat untuk memviralkan tantangan tersebut. Berbeda dengan tantangan yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan kelas yang kerap kali sering viral dimedia sosial sebab sebagian besar netizen indonesia berada pada kelas menengah kebawah.

Ketenaran merupakan tujuan atau goals yang ingin dicapai hampir seluruh pengguna media sosial. Akan tetapi jalan pintas dalam mencapai ketenaran tersebut yakni menggunakan kekayaan tidak dimiliki oleh semua lapisan masyarakat  sehingga sering kali mereka melakukan ‘perlawanan tersembunyi’ terhadap kondisi realita mereka.

Meminjam istilah perlawanan tersembunyi oleh James C Scott dalam bukunya yakni Weapon of Weak (1985) salah satu jenis perlawanan tersembunyi adalah penghalusan ungkapan (euphemism). Perlawanan tersembunyi tersebut sejatinya saat ini telah dilakukan oleh kalangan menengan kebawah atas rasa ketidakterimaan atas kondisi realita mereka yang pada akhirnya mereka tuangkan pada tagar #CrazyRichSurabayan dengan harapan dapat menetralisir rasa sakit atas ketidakmampuan mereka.

Melihat kondisi saat ini secara tidak langsung para netizen yang bersenang-senang dibalik #CrazyRichSurabayan terkena uppercut oleh netizen Falling Star Challange dan langsung knock out. Kondisi ini membuat media sosial (yang dihegemoni oleh kelas menengan kebawah) untuk tidak memviralkan tantangan tersebut sebab mereka tidak memenuhi syarat untuk menjawab tantangan tersebut.

Akan tetapi selain faktor tersebut musibah gempa dan tsunami di kota palu dan donggala menjadi salah satu sebab mengapa tantangan tersebut tidak begitu viral, atau jika kita menerka-nerka netizen kelas menengah kebawah menggunakan musibah tersebut sebagai alasan agar tetap terlihat tegar didepan netizen kelas menengah keatas.

Kondisi atas konfrontasi tersebut sebenarnya baru terjadi akhir-akhir ini khususnya ketika ada kubu antara penggembira #CrazyRichSurabayan dan penggembira Falling Star Challange. Dalam jangka panjang konflik antara dua kubu tersebut yang bisa dikategorikan dalam dua kelas yakni kelas menengah kebawah dan menengah keatas bisa menjadi perpecahan netizen sehingga menimbulkan perpecahan strata sosial dalam kehidupan sehari-hari. Secara geopolitik tentu perpecahan ini akan menjadi bomb waktu jika pemerintah tidak bisa mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk meleburkan kedua kubu tersebut menjadi satu kembali.

Terakhir, penulis menyadari bahwa konflik-konflik tersebut adalah hal yang biasa dalam aktifitas media sosial, dimana setiap individu bebas menyuarakan pendapatnya. Tetapi penulis ingin menyoroti terhadap prematurnya kebijakan-kebijakan yang lahir dari rahim demokrasi sehingga konsekuensi atas menjamurnya media sosial tidak bisa dihindari. Kedepannya kebijakan publik harus menatap masa depan dan mengikuti arah globalisasi dunia sehingga bisa meminimalisir konflik-konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat khususnya lingkungan media sosial.

Daftar Pustaka

Nawawie, Murdianto An. 2018. Melawan Dengan Tagar #CrazyRichSurabayan. Opini. Geotimes. diakses pada Jumat, 5 Oktober 2018, 20:50.

fauwazar
fauwazar
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya & Presidium Alumni ISPE INDEF
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.