Jumat, Maret 29, 2024

Corona, Jokowi, dan Prabowo

Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq
Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat politik hukum

Kabar berhembus kencang datang dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Kabar dirinya dinyatakan terjangkit virus corona berdasarkan informasi Sekretaris Negara Pratikno, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu 14 Maret 2020.

Dari Istana menyampaikan saat ini Menhub dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Kabar itu juga diperkuat dari pernyataan Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertus Budi Sulistya, bawah Menhub Budi Karya menjadi pasien dengan nomor 76.

Kabar buruk salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju itu memunculkan spekulasi. Siapa lagi menteri yang terjangkit virus corona atau Covid-19? Dengan terinfeksinya Menhub Budi Karya artinya akan dilakukan tracing siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan dirinya dalam 2 minggu masa inkubasi dari saat ditetapkan positif COVID 19 hari ini Sabtu 13 Maret 2029.

Selain itu siapa saja pernah bersama Menhub Budi Karya selama beberapa hari belakangan ini. Menhub Budi Karya sebelum diumumkan positif COVID-19, patut diduga ada kemungkinan telah menyebar. Selain itu, beberapa menteri lainnya beberapa hari terakhir kunjungan ke luar negeri.

Di tengah pandemik virus corona di Indonesia, ada dua nama tokoh politik yang jadi perhatian masyarakat, ialah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Keduanya sedang sibuk menyelesaikan tugas-tugas kenegarannya. Kalau Presiden Jokowi  berada di Indonesia sibuk memastikan virus corona tidak mewabah di Indonesia sebagaimana di China. Sedangkan Menhan Prabowo Subianto sibuk membangun jaringan pertahanan ke beberapa negara-negara.

Tidak menutup kemungkinan dua tokoh politik yang pernah bertarung pada dua Pilpres itu terancam virus corona. Mengingat virus corona tidak memilih korbannya. Entah itu tokoh nasional, pejabat atau masyarakat “paling miskin” sekalipun, bisa terpapar virus corona.

Melihat aktivitas keduanya, terakhir Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas percepatan penyelesaian permasalahan pertanahan Sumatera Utara di Kantor Kepresidenan pada 11 Maret 2020. Dalam rapat itu, Menhub Budi Karya ikut hadir.

Kehadiran Menhub Budi Karya dalam rapat tersebut dikait – kaitkan dengan statusnya positif virus corona. Betapa tidak, saat itu Menhub Budi Karya sudah mengalami kondisi tubuh yang tidak sehat. Gejala yang dialaminya mengarah pada ciri-ciri virus corona.

Kondisi itu sontak membuat menteri yang hadir pada rapat itu “keringat dingin”. Khawatir beberapa hari kemudian mereka menjadi menteri selanjutnya yang diumumkan mengalami gejala virus corona.

Spekulasi bermunculan saat Mendagri Tito Karnavian mendatangi salah satu rumah sakit. Sempat ada dugaan memeriksakan diri karena Corona, ternyata ingin melihat jenazah Kepala PPATK Kiagus yang wafat pada Sabtu 14 Maret 2020.

Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terakhir  melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) di Abu Dhabi pada  Senin 24 Februari 2020. Dalam kunjungan tersebut Prabowo Subianto menggelar bilateral meeting dengan Menhan UAE Mohammed Ahmed Al Bowardi di kantor Kemhan UAE.

Dua Menteri Pertahanan itu menandatangani perjanjian kerjasama di bidang pertahanan sebagai tindak lanjut dari Letter of Intent yang ditandatangani kedua negara di Bogor tanggal 24 Juli 2019.

Diketahui UAE telah terkonfirmasi sebagai negara yang terpapar virus corona. Jika pada akhir Januari 2020 disampaikan adanya temuan kasus virus corona di negara tersebut. Tidak menutup kemungkinan saat itu pihak UAE sedang sibuk melindungi warganya dari virus corona. Kekhawatiran Menhan Prabowo Subianto juga terpapar. Semoga saja tidak.

Belum lagi kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke negara-negara lainnya cukup menghawatirkan. Di tengah kesibukannya mengurusi pertahanan Indonesia, ancaman virus corona bagaikan angin kencang.

Dua “mata” politik nasional terancam virus corona. Di samping Presiden Joko Widodo pernah berada dalam satu pertemuan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya, sedangkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto gencar kunjungan ke luar negeri.

Agenda kunjungan kerja Prabowo Subianto sempat mendapat komentar dari sejumlah elit politik. Namun Presiden Joko Widodo menguatkan bahwa kunjungan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan sebagai agenda pertahanan negara.

Kerjasama keduanya juga tampak di momentum lainnya dan menampilkan kerjasama yang baik. Di satu sisi ada yang menyudutkan, sisi lain ada yang membela. Mirip kisah romansa remaja era 90-an.

Pemerintah sudah menetapkan wabah virus corona sebagai bencana nasional non alam. Penetapan status kebencanaan itu seiring bertambahnya jumlah pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 96 kasus per Sabtu 14 Maret 2020. Di mana 8 di antaranya dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.

Di hari yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya diumumkan terpapar COVID-19. Kondisi ini menandakan bahwa siapa saja bisa terjangkit virus corona. Bahkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sekalipun.

Saat ini kita perlu menjaga dua tokoh sentral politik. Presiden Joko Widodo merupakan kepala negara yang wajib dilindungi dari CIVID-19, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga perlu dilindungi. Apalagi saat ini nama Prabowo Subianto sedang unggul dalam berbagai survei calon kuat Capres 2024.

Mari kita mendoakan keduanya agar tetap sehat dan terhindari dari virus corona. Sehingga keduanya bisa menjalankan tugas-tugas kenegaraan. Khususnya visi pertahanan Indonesia harus benar-benar diwujudkan.

Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq
Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat politik hukum
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.