Senin, Januari 6, 2025

Buruknya Memanajemen Keuangan, karena Fenomena FOMO di Indonesia

Leilia Faysa
Leilia Faysa
Mahasiswa Aktif Prodi Manajemen di Universitas Pembangunan Jaya
- Advertisement -

Saat ini, istilah FOMO sudah akrab di telinga masyarakat. Apalagi orang yang aktif di sosial media sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Seringkali kita mungkin secara tidak sadar pernah melakukan atau sudah terjebak dengan fenomena FOMO.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang buruknya memanajemen keuangan, karena fenomena FOMO di Indonesia serta dampak dan cara mengatasinya. Tentunya, dengan memanajemen keuangan yang benar serta tidak terpaku dengan hal-hal yang sedang tren akan mencegah individu menjadi pribadi yang konsumtif serta mencegah individu akan merasa ketakutan karena ketinggalan tren.

Artikel ini juga akan mengidentifikasi dan memberikan opini terkait beberapa permasalahan karena FOMO yang menyebabkan buruknya memanajemen keuangan di kalangan masyarakat terutama pada generasi muda. Sebenarnya, apa sih pengertian FOMO secara ilmiah? Yuk, mari simak artikelnya sampai habis!

(FOMO) adalah ketakutan pada individu yang apabila individu lainnya mengikuti suatu kejadian yang dianggap menyenangkan, namun individu tersebut tidak bisa mengikuti suatu kejadian tersebut (JWT Intelligence, 2011).

Fear of Missing out ini merujuk pada perasaan takut ketinggalan momen atau aktivitas menarik yang sedang terjadi serta takut dianggap tidak eksis serta takut ketinggalan zaman. FOMO dalam konteks berbelanja, ternyata memberikan dampak buruk terhadap finansial lho. Jika seseorang tidak bisa mengatur atau memanajemen keuangannya karena digunakan untuk hal-hal gengsi semata, maka akan menimbulkan dampak seperti konsumtif berlebihan, kesulitan menabung dan utang yang menumpuk.

 

Seseorang yang sudah terjebak oleh FOMO, cenderung sulit untuk memanajemen keuangan karena beberapa hal, seperti:

1. Minimnya literasi keuangan: Banyaknya individu yang tidak memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan, sehingga kesulitan dalam membuat anggaran dan merencanakan keuangan yang benar

2. Tidak memiliki dana darurat: Tidak memiliki dana darurat membuat seseorang yang terjebak FOMO terpaksa berutang saat menghadapi pengeluaran mendesak.

3. Pengeluaran melebihi pendapatan: Ketidakmampuan untuk mengontrol atau mengelola pengeluaran dapat mengakibatkan utang yang menumpuk.

- Advertisement -

4. Gaya hidup tidak sesuai pendapatan: Perilaku konsumtif yang mengutamakan keinginan di atas kebutuhan sering kali menyebabkan defisit keuangan atau berkurangnya pendapatan.

5. Membeli barang yang sedang tren tetapi tidak memiliki daya guna jangka panjang dan hanya memuaskan semata

Penelitian oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan adanya peningkatan terhadap fenomena pinjaman online atau aplikasi pay later di generasi muda yang dipicu oleh Fear of Missing Out (FOMO). Banyak dari mereka merasa tertekan untuk mengikuti tren dan berbelanja secara impulsif, yang sering kali dilakukan dengan utang, bukan uang yang mereka miliki. Selain itu, perilaku Doom Spending, yaitu belanja seolah tidak ada hari esok sehingga semakin menambah masalah ini, menyebabkan utang yang mengkhawatirkan. Kemudahan akses pinjaman online juga memperburuk situasi dan membuat generasi muda lebih rentan terhadap utang.

FOMO dapat berdampak buruk terhadap psikologis apabila seseorang tidak dapat mengontrolnya. FOMO yang berlebihan juga dapat menimbulkan stres karena merasa tertekan untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru, adanya perasaan tidak puas karena sering membandingkan diri dengan orang lain serta timbulnya gangguan sosial yang cenderung untuk lebih fokus pada apa yang hilang sehingga mengurangi kualitas hubungan sosial di dunia nyata.

Karena pengaruh kemajuan teknologi informasi serta tak terbatasnya informasi dengan jangkauan luas, sehingga menimbulkan konten video-video yang sedang tren. Seperti yang akhir-akhir ini sedang terjadi di sekitar masyarakat Indonesia, yaitu tren membeli boneka Labubu, Cokelat Dubai bahkan jastip baju dari luar negeri. Dampak positifnya, jika FOMO terhadap produk dalam negeri akan menguntungkan pendapatan UMKM negara sendiri. Tetapi jika FOMO membeli produk luar negeri itu hanya merugikan karena tidak menambah keuntungan industri produk lokal dan mengancam pasar lokal.

FOMO dapat dicegah dan diatasi dengan beberapa cara, seperti:

1. Tidak terpaku dengan tren: Dengan tidak terpaku pada tren, membuat hidup terasa lebih damai karena lebih terfokus pada tujuan hidup.

2. Kurangi penggunaan sosial media: Dengan mengurangi penggunaan sosial media, dapat membuat algoritma sosial media lebih terkontrol.

3. Hindari berbelanja secara impulsif, konsumtif dan hedonisme: Belilah sesuatu berdasarkan kebutuhan, bukan untuk memenuhi ego dan gengsi semata.

4. Fokus pada tujuan hidup, menyalurkan hobi dan senantiasa bersyukur: Dengan hal ini, akan mencegah individu akan terjebak FOMO karena individu tersebut lebih memfokuskan diri yang lebih berguna, ketimbang mengikuti arus FOMO yang membuang waktu.

Untuk mengendalikan diri dari FOMO serta menghindari dari perilaku konsumtif, maka hiduplah sesuai kebutuhan dan jangan terpaku oleh tren-tren yang sedang terjadi. Meski hidup dan zaman terus berjalan, hindarilah perilaku FOMO karena jika tidak dapat mengontrolnya akan berdampak buruk bagi psikologis dan kesehatan finansial.

Dengan memahami definisi, faktor penyebab, cara mengatasi serta dampak buruk bagi keuangan dan psikologis terhadap fenomena FOMO adalah langkah penting untuk kesehatan mental dan finansial. Dengan tidak terpaku oleh tren, tidak mementingkan gengsi serta senantiasa hidup dalam bersyukur, akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih positif. Lakukanlah hal-hal yang lebih berguna, dibandingkan terjebak oleh FOMO.

Leilia Faysa
Leilia Faysa
Mahasiswa Aktif Prodi Manajemen di Universitas Pembangunan Jaya
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.