Kamis, Maret 28, 2024

Blok Politik Demokratik: Apakah Solusi yang Efektif?

Kita tahu bahwa Indonesia menerapkan sebuah sistem demokrasi yang meletakkan rakyat sebagai subjek yang otonom dan partisipatif. Dalam praktiknya, menerapkan sistem perwakilan dengan cara memberikan mandat kepentingan rakyat kepada wakilnya dalam partai politik.

Namun realitas konkritnya, demokrasi yang berjalan di Indonesia dinilai belum efektif, di mana seorang wakil rakyat belum benar-benar mengabdi untuk menjadi pihak yang mewakilkan aspirasi dan pembela kepentingan rakyat. Dalam beberapa studi yang dilakukan oleh Demos sebelumnya, keterlibatan rakyat yang berasal dari berbagai kepentingan dalam pengambilan keputusan publik adalah jalan utama untuk menuju demokrasi yang bermakna.

Selain itu, Demos (2007) melakukan survey ulang yang menyatakan bahwa keadaan demokrasi di Indonesia masih labil. Sejumlah instrument demokrasi mengalami defisit yang ditandai dengan kemerosotan berbagai instrument dasar (hak sipil politik), sementara kondisi hak sosial ekonomi masih jauh dari kata memadai. Meskipun sudah banyak pemilu yang dilalui, tetapi persoalan representasi belum membaik. Representasi dinilai buruk karena tidak menghadirkan kepentingan yang diwakilinya dan justru hanya dikendalikan oleh elit dan kelompoknya.

Berdasarkan itu, dapat dilihat permasalahan utamanya adalah mengenai penguatan dari sisi kapasitas demokrasi yang terwujud dalam kelembagaan kekuatan politik, yaitu kelompok masyarakat sipil, negara, dan para stakeholders dalam bidang ekonomi. Sehingga, diperlukan alternatif penyelesaian untuk membentuk kontrol rakyat melalui fragmentasi sosial-politik.

Gagasan Blok Politik Demokratik (BPD) yang dicanangkan oleh Demos merupakan hal yang menarik karena gagasan ini memberi penekanan adanya lembaga perantara di antara dua kekuatan, yaitu partai politik dan civil society. BPD ialah bentuk koalisi permanen dari civil society untuk menjembatani agenda di tingkat negara dengan aspirasi di tingkat masyarakat. Singkatnya, BPD adalah suatu persekutuan sosial-politik.

BPD sebagai suatu solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki representasi. BPD juga sebagai koalisi non-partai/NGO yang mewadahi kekuatan sebagai social movement dan organisasi civil society untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan publik dan menekan lembaga-lembaga politik untuk membentuk representasi politik.

Menurut penulis, BPD sebagai solusi yang tepat digunakan untuk mencegah adanya monopolisasi dalam sistem representasi dan kepartaian yang semakin lama semakin tertutup.

Dengan adanya BPD ini, diharapkan dapat mengkonsolidasi dan koordinasi terhadap upaya memperbaiki representasi yang buruk dengan mengutamakan model representasi alternatif yang berorientasi “kerakyatan”. Sehingga masyarakat pun bisa melakukan kontrol dan berkontribusi langsung dalam pengambilan keputusan publik. Ini juga mencegah adanya tindakan mementingkan keuntungan atau kepentingan sepihak dari para wakil rakyat. Bukan hanya sekadar memberikan janji sewaktu kampanye, tetapi idealnya pun janji tersebut dilaksanakan memang berorientasikan kepada kepentingan dan aspirasi rakyat yang diwakilkannya.

Menurut penulis, BPD merupakan solusi yang tepat untuk memperbaiki representasi. Alasannya, aktivitas BPD dalam memperaktif para aktor yang pro demokrasi menjadi sangat utama dalam mendorong peningkatan kualitas representasi. Dan perbaikan representasi itu tidak akan tercapai jika masih terdapat pemisahan social movement dari kepentingan politik praktis.

Untuk itu, diharapkan kelak demokrasi yang dijalankan akan bersifat aspiratif, partisipatif, dan informatif yang berorientasi kepentingan rakyat dan para wakil rakyat serius menjalankan janji-janjinya. Semoga dan segera diwujudkan.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.