Minggu, Maret 16, 2025

Berlatih Publikasi Academic Book Review di Jurnal Global

Rohmatulloh
Rohmatulloh
Dosen Universitas Islam An Nur Lampung, dan BPSDM ESDM
- Advertisement -

Tuntutan bagi dosen dan mahasiswa magister dan doktor agar mempublikasi hasil risetnya di media jurnal internasional bereputasi global menjadi salah satu capaian kinerja pengembangan karir akademik dan syarat kelulusan menyelesaikan pendidikan tingkat doktoral. Berdasarkan data Indikator IPTEK, Riset, dan Inovasi Indonesia 2024 yang diterbitkan tim penulis BRIN, jumlah SDM IPTEK sektor pendidikan tinggi (dosen dan mahasiswa S3 terdaftar) pada 2023 sebanyak 424.481 periset. Dengan pesertense periset yang besar ini (95,28%) dibandingkan periset sektor pemerintah (3,32%) dan badan usaha/industri (1,40%), diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan keilmuan yang dapat dibaca oleh audiens global.

Namun, masalahnya apakah semua periset sektor pendidikan tinggi memiliki kompetensi yang mumpuni dalam menulis dan mempublikasikannya di media global bereputasi. Upaya ini ini tentu saja memerlukan latihan menulis akademik yang tekun, sabar, dan serius. Karenanya, penting sebelum terjun langsung menulis dan memublikasikan hasil riset ke jurnal bereputasi global, yaitu dengan berlatih menulis artikel akademik yang ringan dahulu. Salah satunya, menulis review buku akademik (academic book review).

Menulis dan membaca book review memang tidak begitu populer di komunitas akademik Indonesia. Padahal, jika ini dilakukan sebagai latihan untuk membangun karir akademik tahap awal maka dapat mengasah kemampuan untuk menulis artikel lainnya yang lebih sulit. Misalnya, artikel systematic literature review, riset dan pengembangan teori, dan genre tulisan artikel ilmiah lainnya.

Book review merupakan diskusi yang bijaksana terhadap isi, kekuatan, dan kelemahan sebuah teks. Di sinilah keterampilan berpikir secara kreatif dan kritis seorang pengulas (reviewer) dalam membaca, menilai, dan mengevaluasi argumen serta bukti dari penulis buku dapat terlihat. Sehingga, hasil reviewnya bukan sekedar informatif, menyampaikan ringkasan buku tetapi juga bersifat evaluatif dan reflektif. Tujuannya agar dapat memberikan kontribusi pada bidang keilmuannya sesuai konteks isu yang sedang tren saat ini dengan cara mendiskusikannya menggunakan literatur ilmiah lainnya.

Book review di negara maju begitu populer, misalnya di Amerika Serikat. Sebagian besar akademisi di universitas besar di negara tersebut membaca antara satu dan lima book review setiap bulan, dan menulis antara satu dan dua dalam setahun (Hartley, 2006). Tidak heran jika melihat data statistik negara yang paling produktif menulis berdasarkan basis data ilmiah Web of Science (WoS), yaitu negara-negara yang memiliki tradisi pengembangan ilmu pengetahuannya yang sudah maju. Misalnya, Amerika Serikat, Inggris Raya (UK), Kanada, Australia, Jerman, Italia, Spanyol, Belanda, dan Francis. Sepuluh besar bidang ilmu yang banyak ditulis dalam book review, yaitu sejarah, humaniora, agama, ilmu informasi dan perpustakaan, ilmu politik, sastra, filsafat, bahasa, dan sosiologi (Liu et al., 2017).

Menulis book review banyak memberikan manfaat akademik dan nonakademik. Ketika penulis menyusun manuskripnya, ternyata memberikan banyak pengalaman ketika berinteraksi dengan reviewer ahli (international panel of experts) yang selalu memberikan umpan balik teknis penulisan dan substansinya agar lebih diperdalam lagi dengan perkembangan kontemporer keilmuan dan praktis bidang ilmunya di level global.

Pengalaman menulisnya dapat mengantarkan penulisnya dengan jejaring yang luas karena sering berkorespondensi dengan editor jurnal, literasi informasi jurnal internasional meningkat, pengakuan karir bagi pemula dan mendapatkan insentif menjadi mudah, dan sebagai media pengembangan kompetensi berkelanjutan nonklasikal yang efisien dan fleksibel dibandingkan dengan pengembangan kompetensi klasikal seperti diklat.

Pengalaman baik ini, seperti yang diungkapkan akademisi di Tiongkok dalam artikel “Writing book reviews: Perceptions and experiences of Chinese novice scholars”. Walaupun di sisi lain, muncul juga kekhawatiran sejauhmana lembaga menghargai publikasi dalam bentuk book review untuk kemajuan akademiknya secara individu (Jiang & Hyland, 2024).

Di Indonesia, peluang publikasi book review belum begitu bagus. Masih jarang jurnal terindeks global Indonesia yang menyediakan kolom khusus tersebut. Misalnya, untuk jurnal klaster studi agama-agama (religious studies), yang penulis ketahui hanya ada satu jurnal saja yang menyediakan kolom khusus book review pada setiap edisi penerbitannya.

Tetapi, jika kita studi banding (benchmarking) dengan jurnal internasional bereputasi global dari penerbit mayor dan penerbit perguruan tinggi—yang sebagian besar di bidang ilmu sosial, humaniora, dan seni, serta sebagian kecil bidang teknik dan rekayasa (engineering) maka terdapat kolom book review section yang setiap edisinya selalu ada artikel book review yang dipublikasikan.

- Advertisement -

Buku yang direview pun merupakan karya ilmiah yang bagus dan terbaru yang bisa dibeli langsung secara daring atau bisa juga mendapatkannya secara legal dan gratis dari penerbitnya dengan mengisi formulir yang disediakan secara daring. Cara lainnya, dapat diperoleh dari penulisnya langsung dengan cara berkorespondensi.

Ketika sudah mendapatkan judul buku yang sesuai dan target jurnal yang menjadi sasaran untuk publikasi maka dapat langsung berkorespondensi menyampaikan email proposal book review kepada editor jurnal yang menangani book review. Dalam beberapa kasus, ada juga jurnal yang mencari calon reviewer dan judul buku yang ditawarkannya di akun media sosial. Jurnal juga meminta calon reviewer untuk mengisi biodata agar dapat dihubungi jika ada penawaran buku yang sesuai dengan keahlian calon reviewer.

Semoga ini menjadi pendorong semangat bagi dosen dan mahasiswa pascasarjana yang baru memulai karir akademik tahap awalnya agar dapat berlatih mempublikasikan di jurnal internasional bereputasi global. Jika telah terbiasa maka dapat dilanjutkan dengan menulis dan memublikasikan genre tulisan akademik lainnya yang lebih sulit.

Mengasah kemampuan menulis akademik yang dipublikasikan di jurnal bereputasi global menjadi harapan sekaligus tuntutan institusi bagi akademisi agar dapat mengomunikasikan gagasan hasil risetnya kepada audiens yang lebih luas. Karenanya, harus dilatih dan diasah terus agar menjadi terbiasa.

Rohmatulloh
Rohmatulloh
Dosen Universitas Islam An Nur Lampung, dan BPSDM ESDM
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.