Minggu, November 24, 2024

Benarkah Terjadi Ghuluw Terhadap Rizieq Shihab?

Wawan Kuswandi
Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
- Advertisement -

Rencana kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, Rabu (21/02/1018) lalu, membuat sebagian publik Jakarta heboh. Pihak Polri juga sudah melakukan penjagaan ketat di seputar Bandara Soekarno-Hatta, untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja bisa terjadi, seperti terganggunya kenyamanan dan ketertiban arus transportasi udara.

Sebelumnya, Selasa (20/02/2018), massa pendukung Rizieq Shihab yang berasal dari Lampung, Madura, Banten, Surabaya dan Kalimantan, telah berkumpul di Masjid Baitul Amal, Cengkareng. Mereka berencana akan berjalan kaki ke Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta untuk menyambut dan menjemput pentolan FPI ini yang pesawatnya, diperkirakan sampai pukul 09.00 WIB. Namun, akhirnya Rizieq Shibab batal pulang ke Indonesia dengan berbagai alasan yang masih simpang siur.

Seperti pernah diberitakan hampir semua media massa nasional, sebelum berangkat ke Arab Saudi, Rizieq Shihab diduga kuat terlibat dalam sejumlah kasus, diantaranya ialah dugaan menghina agama Kristen dalam ceramah di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur yang dilaporkan Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Student Peace Institute (SPI) ke Polda Metro Jaya, 27 Desember 2016.

Kemudian, dugaan penodaan Pancasila yang dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri, 27 Oktober 2016. Rizieq Shihab juga dituding melakukan chat berbau pornografi dengan Firza Husein. Namun, semua kasus-kasus itu, masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan pihak Polri.

Terlepas dari sejumlah kasus yang diduga melibatkan Rizieq Shihab, ada satu hal yang perlu dikritisi terkait soal penyambutan kepulangan Rizieq Shihab oleh massa FPI. Tampak ada kesan massa FPI telah mengkultus-individukan Rizieq Shihab.

Benar atau tidaknya kesan ini, hanya massa FPI yang tahu. Pertanyaan pentingnya ialah bagaimana pandangan Islam terhadap sikap dan perilaku kaum muslim yang mengkultus-individukan seseorang?

Menurut Wikipedia, kultus individu merupakan bentuk pemujaan dan pemujian berlebihan terhadap seseorang dengan menggunakan media massa, alat propaganda, atau metode lain yang tujuannya untuk menciptakan figur ideal. Puja-puji berlebihan terhadap seseorang, dalam terminologi  Islam disebut ghuluw.

Dalam praktiknya, ghuluw merupakan sikap dan perilaku kaum muslim yang memuji dan memuja seseorang atau sesuatu secara berlebihan. Dalam hal ini, kaum muslim telah melampaui batas ketika mengagungkan seseorang atau sesuatu. Bahkan, orang yang dighuluw, dinilai kaum muslim sebagai ahli surga (ma’shum).

Kalau ghuluw terhadap Rizieq Shibab memang benar terjadi, maka patut  diduga, saat ini massa FPI dan sebagian umat  muslim Indonesia, sedang mengalami krisis keimanan yang sangat dahsyat.

Allah Ta’ala melarang keras umat muslim melakukan ghuluw terhadap seseorang atau sesuatu dengan cara mengangkat kedudukan manusia melampaui batas dari yang telah diberikan Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar” (An-Nisaa:171).

- Advertisement -

Menyangkut ghuluw ini,  Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah oleh kalian sikap melampaui batas dalam agama, karena sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena sikap melampaui batas dalam agama” (Silsilah Ash-Shahihah no. 1283). Sebenarnya, sah-sah saja setiap orang memberi pujian terhadap seseorang atau sesuatu, namun jangan sampai menjurus ke arah ghuluw.

Nabi Muhammad SAW bersabda,  “Hubbuka fissyai yu’ma wa yu’sham”. Artinya, kecintaanmu kepada sesuatu itu dapat membutakan dan menulikan kamu. Menyukai sesuatu atau seseorang tidaklah dilarang, sepanjang tidak melanggar ajaran Islam.

Wawan Kuswandi
Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.