Senin, Desember 9, 2024

Asa Garuda Muda di Piala Dunia

Nandito Putra
Nandito Putra
Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus, UIN Imam Bonjol Padang
- Advertisement -

Pada 2021 mendatang Indonesia resmi menjadi tuan rumah turnamen FIFA U-20 World Cup yang ditetapkan oleh FIFA pada November 2019 lalu.

Dengan ditunjuknya Indonesia sebagai penyelenggara, kita dapat berkaca dari gelaran Asian Games 2018 lalu dimana Indonesia juga bertindak sebagai tuan rumah dan berhasil menyelenggarakan event tersebut dengan sukses serta menuai banyak pujian, bahkan digadang-gadang sebagai penyelenggara terbaik sejak pesta olahraga se-Asia itu digelar.

Tentunya capaian itu memberikan optimisme tersendiri bagi Indonesia untuk menghelat event olahraga berskala internasional seperti FIFA U-20 World Cup. Ditunjuknya Indonesua sebagai tuan rumah sepak bola sejagat dapat dimanfaatkan sebagai moment yang sangat penting bagi perkembangan dunia sepak bola tanah air untuk ke depannya.

Piala Dunia U-20 pertama kali digelar pada 1977 di Tunisia. Indonesia sendiri sebelumnya pernah berlaga di Piala Dunia U-20 pada tahun 1979 yang diselenggarakan di Jepang. Saat itu, Tim Nasional kita tidak dapat berbicara banyak dan harus rela tersingkir lebih awal pada fase penyisihan grup.

Pada 2021 mendatang adalah kesempatan Indonesia untuk ke dua kalinya mengikuti Piala Dunia U-20 dan menjadi negara Asia ke tujuh yang menjadi tuan rumah FIFA U-20 World Cup setelah Jepang (1979), Arab Saudi (1989), Qatar (1995), Malaysia (1997), Unie Emirat Arab (2003), dan Korea Selatan (2019).

FIFA U-20 World Cup atau yang lebih familiar kita kenal dengan Piala Dunia U-20 adalah event sepak bola se-dunia yang diperuntukan bagi tim nasional junior di bawah usia 20 tahun. Sebelum tahun 2005 dinamakan Kejuaraan Dunia Remaja FIFA (FIFA World Youth Championship).

Piala Dunia U-20 ini digelar setiap dua tahun sekali, berbeda dengan piala dunia yang lebih prestisius yaitu FIFA World Cup senior yang digelar setiap empat tahun sekali. Meski bagaimanapun, yang namanya sepak bola tetaplah prestisius bagi seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali Indonesia.

Olahraga se-jagat ini sangat dielu-elukan oleh rakyat Indonesia. Sebab sepak bola merupakan salah satu olahraga yang memiliki penggemar terbanyak di negeri ini dimana hampir separuh penduduk Indonesia menyukai sepak bola.

Tidak dapat dipungkiri, saat menyaksikan Tim Nasional berlaga membuat rasa nasionalisme dan kecintaan kepada tanah air semakin meningkat, apalagi di saat atlet-atlet garuda berhasil mencetak gol serta diiringi oleh suara gemuruh penonton membuat kita merinding bercampur rasa bangga.

Pada perhelatan Piala Dunia U-20 nanti kita mengharapkan  sebuah kemajuan unutk Tim Nasional sepak bola kita. Selain itu, perlu kita ketahui turnamen Piala Dunia U-20 biasanya juga dimanfaatkan oleh klub-klub Eropa untuk melirik pemain muda berbakat yang nantinya akan berlaga di kompetisi benua biru.

- Advertisement -

Banyak pemain bola yang mencuat pada ajang ini, seperti mega bintang Barcelona Lionel Messi, Sergio Aguero, Paul Pogba bahkan legendaris sepak bola Diego Maradona pernah main di ajang Piala Dunia U-20 dan sukses mengantarkan mereka menjadi pemain bintang di Eropa.

Hal itu tidak menutup kemungkinan untuk pesepak bola muda kita menampilkan bakat terbaiknya pada gelaran Piala Dunia U-20 yang akan dilangsungkan pada Mei-Juni 2021 mendatang. Tentunya kita berharap kepada atlet sepak bola Indonesia bisa memanfaatkan momen tersebut sebagai langkah awal menuju kancah sepak bola dunia.

Pada Piala Dunia U-20 nanti akan diikuti oleh 24 negara yang nantinya akan menjejal euforia sepak bola tanah air. Sejauh ini Indonesia telah mempersiapkan sepuluh stadion yang tersebar di Jawa dan Bali yang nantinya akan menggelar pertandingan demi pertandingan Piala Dunia U-20.

Sepuluh stadion tersebut adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Manahan (Solo), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Si Jalak Harupat (Soreang), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). Dari sepuluh stadion tersebut, FIFA sudah memilih enam stadion yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-20.

Sejauh ini kiprah sepak bola Indonesia di tingkat Internasional memang masih jauh dari kata berprestasi. Hal itu terjadi bukan karena pemuda-pemuda kita tidak memiliki bakat, melainkan kebanyakan disebabkan oleh buruknya pengelolaan di bidang sepak bola tanah air.

Mulai dari kacaunya sistem kompetisi liga domestik, carut marutnya sistem penjaringan bakat-bakat muda di seluruh pelosok negeri, hingga kasus mafia sepak bola yang masih menghantui dunia sepak bola kita.

Hal demikian bisa jadi menyebabkan investor gamang untuk berkontribusi lebih maksimal dalam dunia sepak bola Indonesia. Hal itu berbeda jauh dengan negara Asia langganan FIFA World Cup seperti Jepang dan Korea Selatan. Bahkan unutk cakupan Asia Tenggara, sepak bola Indonesia tertinggal dari Malaysia dan Thailand. Yang mana di negara yang disebutkan di atas bisa dikatakan berhasil dalam mengelola sepak bola mereka, hal itu dapat dilihat dari perbandingan atlet sepak bola kita yang berkompetisi di Eropa.

Harapan kita kedepan dengan diselenggarakannya Piala Dunia U-20 di Indonesia dapat menjadi pemacu kemajuan sepak bola negeri ini.  selain itu, Indonesia harus memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan maksimal dalam upaya mengenalkan diri ke seluruh pecinta sepak bola di dunia.

Terpilihnya suatu negara sebagai tuan rumah Piala Dunia mendatangkan banyak dampak positif. Sebab perkembangan sepak bola tuan rumah akan disorot dan menjadi perbincangan dari seluruh penggemar sepak bola.

Suksesnya sebuah negara sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk  mendapatkan kesempatan  menyelenggarakan Piala Dunia senior, seperti yang telah dilakukan oleh Rusia (tuan rumah FIFA World Cup 2018) dan Qatar (tuan rumah FIFA World Cup 2022). Pasalnya, setelah berhasil terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021, Indonesia juga sedang menjajaki peluang sebagai tuan rumah Piala Dunia senior 2034.

Kini, menatap Piala Dunia U-20 tahun 2021, Indonesia harus optimis menantang kuatnya persaingan yang akan dihadapi nanti. Semoga saja Timnas Indonesia bisa berbicara banyak dan memberikan harapan baru untuk masa depan sepak bola negeri ini. Tidak dapat kita pungkiri perjuangan Indonesia nantinya tidaklah mudah, tetapi ajang tersebut juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur sejauh manakah sebenarnya level seepak bola kita dalam menjejal kekuatan dunia.

Nandito Putra
Nandito Putra
Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus, UIN Imam Bonjol Padang
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.