Senin, Oktober 14, 2024

Ancaman Terorisme dan Asian Games

Habibi bahari fattah
Habibi bahari fattah
Suka nonton sepakbola dan badminton

Pesta olahraga terbesar se-Asia akan diselenggarakan kurang dari 100 hari lagi. Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah pada Asian Games 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang di Jakarta dan Palembang. Pada Minggu, 13 Mei 2018 kemarin diadakan parade memperingati 100 hari menjelang perhelatan Asian Games 2018.

Tetapi, di waktu yang bersamaan, terdapat berita duka yang berasal dari ujung timur pulau Jawa. Tiga gereja di Surabaya menjadi sasaran pemboman oleh aksi tak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh teroris. Tak hanya gereja yang menjadi sasaran teroris, malam hari, ledakan kembali terjadi di rusunawa Wonocolo, Siduarjo. Bahkan pagi esok harinya, Senin, 14 Mei, aksi teror kembali terjadi. Kali ini sasaran aksi adalah Poltabes Surabaya.

Sebuah ancaman yang tentunya sangat merugikan Indonesia, terlebih aksi ini dilakukan untuk memecahbelah keberagaman umat beragama di Indonesia. Namun, aksi ini tentunya mendapat kecaman dari berbagai pihak masyarakat serta semua golongan agama yang ada di Indonesia. Aksi teror ini menewaskan 28 orang serta 57 korban luka-luka yang sama sekali tak bersalah serta sedang beribadah, memanjatkan doa kepada Tuhannya.

Sungguh sangat biadab aksi terorisme seperti ini, apa yang ada dipikiran tersangka hingga sangat tega melakukan aksi yang sangat tidak berfaedah dan tak berprikemanusiaan ini. Sekarang, ancaman terorisme adalah ancaman terbesar bangsa Indonesia, terlebih lagi, bangsa Indonesia tengah mempersiapkan diri menghadapi Asian Games.

Bukan hanya citra Indonesia saja yang diperaruhkan, tetapi daya tarik Indonesia bagi bangsa luar juga sangat terpengaruh. Isu keamanan merupakan hal yang harus diprioritaskan menjelang berlangsungnya Asian Games 18 Agustus mendatang selain permasalahan terkait venue maupun ancaman lain seperti kabut asap. Tak hanya daya tarik bangsa luar saja, daya tarik sponsor juga bisa saja berkurang mengingat rentannya Indonesia terhadap aksi terorisme.

Takutnya, karena berita ancaman ini, banyak negara yang beranggapan bahwa datang ke Indonesia berarti datang untuk menyerahkan nyawa secara sia-sia. Bisa saja, banyak negara yang malah lebih memilih untuk tidak ikut serta pada event 4 tahunan ini. Mengingat keselamatan atlet atau warga negara merupakan prioritas utama mereka.

Strategi baru haruslah diterapkan pemerintah menanggapi isu terorisme. Menyiapkan intelijen-intilijen baik di Jakarta dan Palembang haruslah menjadi prioritas utama pemerintah. Kemudian, memetakan segala kemungkinan teror yang bisa saja terjadi agar pemerintah dapat mengendus gerak-gerik terorisme lebih awal.

Untuk menyukseskan Asian Games, pemerintah dapat meminta bantuan masyarakat untuk melapor jika melihat pergerakan warga yang mencurigakan serta memiliki paham yang menyimpang dari ajaran agama. Hal-hal kecil untuk penyelidikan dapat dilakukan dari skala RT hingga RW.

Demi citra dan keamanan bangsa Indonesia, marilah kita sama-sama berperang serta turut membasmi paham-paham terorisme yang ada di Indonesia. Turut berduka atas aksi teror yang terjadi di Surabaya dan daerah-daerah lainnya. Mari sukseskan Asian Games, lawan terorisme!

Habibi bahari fattah
Habibi bahari fattah
Suka nonton sepakbola dan badminton
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.