Pengguna pasar modal menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Agustus 2022 menembus angka 9,54 juta investor. Jumlah ini melesat 27,38% dibandingkan dengan bulan Desember 2021 yaitu sebanyak 7,48 juta investor.
Kenaikan jumlah investor pasar modal mulai terjadi pada awal era covid-19 yang dimana kenaikan jumlah investor dari tahun 2020 ke 2021 mencapai 92%, angka tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dan membuktikan bahwa pasar modal Indonesia mulai banyak dilirik oleh investor baru dan pastinya akan ada dampak baik.
Namun ada yang unik pada pertumbuhan jumlah investor kali ini yang dimana banyak dari anak muda yang biasa di sebut Gen Z cukup mendominasi pasar modal Indonesia. Banyak dari anak sekolahan yang sudah berkecimpung di dunia pasar modal ini, hal ini bisa dilihat dari dua sisi yang dimana akan ada dampak baik dan buruknya.
Seperti yang kita ketahui bahwa pasar modal bukanlah taman bermain ataupun tempat untuk menjadi kaya, banyak yang harus dipelajari sebelum masuk ke dunia ini. Anak sekolah pada umumnya tertarik dengan pasar modal hanya karena banyak influencer pada era covid yang mempromosi sekuritas sekuritas yang ada.
Memang, antara tahun 2020 hingga 2021 kenaikan harga saham sangat melesat karena ekonomi sudah mulai kembali ke jalurnya. Hal inilah yang menjadi faktor utama orang orang khususnya anak sekolah yang berfikir bahwa pasar modal ini adalah tempat untuk menghasilkan uang secara instan dan ini pastinya pemikiran yang salah. Dan sekarang pasar modal sudah seperti biasanya, yang dimana tidak ada lagi peningkatan yang signifikan justru banyak perusahaan yang harga sahamnya turun karena kondisi ekonomi juga sedang tidak baik.
Anak sekolahan banyak menggunakan uang jajan hingga tabungannya untuk menaruh uangnya di pasar saham yang dimana ini merupakan hal yang sangat keliru dan bisa saja semua uang itu hilang karena kurangnya ilmu dan kesiapan mental.
Namun bisa juga dilihat dari sisi positifnya bahwa anak muda jaman sekarang sudah mengenal instrumen instrumen investasi dan mulai berinvestasi untuk tabungan jangka panjangnya, namun ada baiknya investasi pada usia remaja diawasi oleh orang tua.
Diharapkan ada tindakan khusus dari Bursa Efek Indonesia untuk terus memberikan edukasi seputar pasar modal agar orang orang tidak mudah terpancing dengan profit yang ditunjukkan di media sosial.