Kecerdasan buatan (AI) merupakan teknologi yang berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia, mulai dari industri, bisnis, hingga kehidupan pribadi. Banyak sekali manfaat yang dirasakan dalam penggunaan AI ini, tetapi tidak luput dengan dampak negatif yang terjadi. Kali ini saya akan membahas tentang perkembangan AI yang berdampak negatif untuk manusia yang lebih dikhususkan perempuan, dalam hal seksualitas.
Saya akan memulai dengan memberikan sedikit informasi terhadap kemajuan teknologi AI yang bernama Generative Adversarial Networks (GANs). Secara singkat GANs adalah teknologi AI yang mampu menciptakan, merubah dan memodifikasi gambar dari deskripsi teks atau sketsa.
Teknologi GANS sendiri memiliki banyak manfaat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam pengolahan gambar dan video. Manfaat yang banyak ditemukan adalah pada bidang seni dan desain, karena teknologi GANs dapat digunakan untuk menciptakan gambar dan karya seni yang unik dan menarik. Bukan hanya itu, dalam bidang fotografi AI ini digunakan untuk menigkatkan kualitas gambar yang buram dan tidak jelas.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita gunakan dalam teknologi GANs ini, contoh lainnya adalah GANs dapat meningkatkan kemampuan pengenalan wajah dan identifikasi objek. Dalam bidang kemanan, Gans dapat digunakan untuk membantu sistem kemanan dalam mengenali wajah dan objek dengan lebih akurat.
Kembali kepada topiknya, dari manfaat-manfaat diatas, beberapa manusia memanfaatkan AI ini untuk melakukan aksi kriminal. Yang akan kita bahas adalah tindak kriminal yang dilakukan dalam hal merubah dan memodifikasi foto/gambar seseorang tanpa izin, yang dimaksud disini adalah membuat gambar tidak senonok atau berbau ketelanjangan yang bertujuan untuk memenuhi hasrat dan nafsunya sendiri. Adapun alasan melakukan ini adalah untuk kepuasan diri sendiri, menghasilkan uang atau hanya sekedar ingin menyebarkan kebencian terhadap subjek yang dituju.
Dari beberapa aksi kriminal tersebut, mengapa saya menekankan perempuan dalam opini saya ini? Karena kita semua tau bahwa perempuan-lah yang rentan terhadap kejahatan seksualitas di kehidupan sehari-hari. Kita mengetahui banyak sekali perempuan yang dengan mudahnya mengunggah foto/video mereka ke media sosial, hal inilah yang dimanfaatkan perilaku kriminal dalam melancarkan aksinya.
Tentu kita tidak bisa menyalahkan perempuan yang mengunggah fotonya ke media sosial dalam masalah ini, tetap oknum kriminal tersebut yang melanggar hukum. Karena sejatinya media sosial adalah wadah untuk berekspresi, membagikan apa yang kita inginkan kepada orang-orang diluar sana.
Tetapi, dengan mengikuti perkembangan jaman yang serba canggih sekarang, saya berharap untuk kita semua dan khususnya perempuan untuk lebih memilah hal apa yang dapat dibagikan dan kepada siapa konten tersebut dapat dilihat. Karena media sosial adalah dunia yang luas, hanya diri sendiri yang mampu memfilter apa yang seharusnya diunggah atau tidak.
Perkembangan AI ini dapat kita jadikan sebagai dampat positif untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Tetapi dibalik itu semua jangan lupa ada dampak negatif yang selalu mengintai, oleh karena itu penggunaan teknologi AI harus diimbangi dengan peningkatan pengawasan dan regulasi untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Di masa depan, kita dapat mengharapkan kemajuan yang lebih besar dalam pengembangan teknologi AI yang akan membawa banyak manfaat bagi manusia dan mendorong perkembangan teknologi lainnya dan juga semakin banyak manusia yang aware terhadap kejahatan di media sosial yang akan ikut berkembang sebagaimana teknologi AI berkembang.