Sabtu, April 27, 2024

151 Tahun Kiai Dahlan dan Ajaran Islam yang Logis

Muhammad Muflih Hidayat
Muhammad Muflih Hidayat
Editor Content on Android App named Tanya Jawab Agama by Ardizon Mobile

Tidak banyak organisasi yang bisa bertahan lebih dari 1 abad. Salah satu yang masih bertahan dan perannya sangat penting untuk bangsa ini adalah Muhammadiyah.

Hal itu tak lepas dari peran pendirinya, Kiai Haji Ahmad Dahlan, yang punya pandangan visioner dan berkemajuan. Tepat hari ini, 151 tahun lalu, Kiai Dahlan lahir, 1 Agustus 1868.

Muhammad Darwisy, atau yang lebih populer dikenal dengan nama Kiai Haji Ahmad Dahlan, adalah salah satu tokoh pembaharu Islam di Indonesia.

Pembaharuan Islam Kiai Dahlan tidak berhenti hanya dalam bentuk pemikiran, tetapi juga dalam bentuk praktik atau amal. Lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga sosial merupakan beberapa bentuk pembaharuan Kiai Dahlan yang sampai saat ini masih bisa kita lihat hasilnya.

Sebagai seorang alim, Kiai Dahlan berhasil menerjemahkan Islam kepada masyarakat secara sederhana dan mudah dimengerti. Kiai Dahlan mengajarkan ajaran-ajaran Islam secara logis.

“Adakah kamu tidak malu kalau auratmu sampai dilihat oleh orang laki-laki?” tanya Kiai Dahlan kepada murid-murid perempuannya. Mereka menjawab, “Wah, malu sekali Kiai.”

Beliau lalu melanjutkan, “Mengapa kebanyakan dari kamu kalau sakit pergi kepada dokter laki-laki, apalagi kalau melahirkan anak. Kalau benar-benar kamu malu, teruskanlah belajar, jadikanlah dirimu seorang dokter, sehingga kita sudah mempunyai dokter wanita untuk kaum wanita pula. Alangkah utamanya.”

Kiai Dahlan mengajarkan dua hal sekaligus. Pertama, aurat perempuan dalam ajaran Islam tidak boleh diperlihatkan kepada siapa saja. Kedua, beliau mendorong murid-murid perempuannya untuk terus mengenyam pendidikan hingga menjadi dokter.

Alur logika Kiai jelas sekali mudah diterima kalangan awam: aurat perempuan tidak boleh diperlihatkan kepada sembarang orang. Kalau begitu jika perempuan melahirkan, yang mengurus harus perempuan. Agar perempuan punya ilmu menangani orang yang melahirkan, maka harus belajar. Hari ini, kita melihat kebanyakan bidan yang mengurus proses persalinan adalah perempuan.

Kisah di atas memang menjelaskan perintah Kiai Dahlan kepada murid-murid perempuannya untuk belajar menjadi dokter. Namun kita dapat menafsirkannya secara lebih luas, bahwa Kiai Dahlan ingin murid-muridnya belajar segala macam ilmu pengetahuan agar umat Islam bisa maju. Rasulullah Saw pun telah menyatakan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim laki-laki dan perempuan.

Kiai Dahlan bersama istrinya, Nyai Walidah, membuat wadah untuk perempuan agar bisa berbuat sesuatu untuk ummat. Wadah itu diberi nama Aisyiyah. Menurut Kiai Dahlan, laki-laki atau perempuan punya tugas yang sama dalam menyebarkan agama Islam.

Lima dekade setelah berdirinya organisasi Aisyiyah, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengangkat seorang perempuan menjadi Guru Besar Fakultas Sastra. Dia adalah profesor perempuan pertama di Indonesia. Dialah Siti Baroroh Baried, seorang aktivis Aisyiyah, alumni Universitas Al-Azhar Kairo, yang juga seorang pakar bahasa. Ini adalah bukti shahih yang menunjukkan bahwa doktrin pendidikan Kiai Dahlan pada murid-murid perempuannya, yang kelak menggerakkan dakwah Aisyiyah, telah menancap dalam tubuh para aktivisnya.

Ketika masyarakat pada zaman itu percaya bahwa penyakit yang datang berasal dari makhluk halus (lelembut dalam bahasa Jawa), masyarakat lebih memilih pengobatan ala orang pintar untuk menyembuhkan penyakit mereka. Kiai Dahlan membuka rumah sakit dengan biaya gratis. Beliau bekerja sama dengan dokter belanda. Saat itu hal-hal yang berbau Belanda dicap kafir. Namun, Kiai Dahlan menjadikan siapapun sebagai mitranya untuk tujuan kemanusiaan. Boleh jadi, pada saat itu memang tidak ada dokter dari kalangan muslim.

Selain mengajarkan masyarakat untuk berdoa hanya kepada Allah Swt, layanan kesehatan berbentuk rumah sakit dibuat untuk mengalihkan cara pengobatan masyarakat yang sebelumnya bersifat mistis menjadi cara yang logis.

Lihatlah pada masa sekarang. Sebagian masyarakat pergi berobat ke dokter jika sakit. Hanya sebagian kecil saja yang masih percaya hal-hal mistis yang berhubungan dengan kesehatan. Problem saat ini lebih kepada soal teknis. Bagaimana orang miskin bisa berobat dengan biaya terjangkau atau bahkan gratis.

Tidak bisa dipungkiri, orang miskin hingga kini masih banyak yang sulit berobat. Mereka memang tidak percaya jika penyakitnya berasal dari makhluk halus, tapi mereka juga tidak pergi berobat karena tidak punya uang. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas aktivis Muhammadiyah masa kini untuk ikut memikirkan strategi pelayanan kesehatan yang terjangkau rakyat miskin.

Hidup di tengah tradisi kejawen yang masyarakatnya sering kali melakukan ritual bid’ah, Kiai Dahlan sadar betul bahwa beliau harus meluruskan tradisi tersebut. Beliau berusaha menjelaskan hal ini juga dengan logika yang mudah dipahami masyarakat. Misalnya dalam tradisi selametan, Kiai Dahlan menyarankan masyarkat melakukannya tanpa harus membebani secara finansial maupun tenaga. Beliau meminta selametan digelar hanya dengan berdoa bersama saja, tidak perlu sesajen atau sejenisnya.

Menurut M. Sanusi dalam buku Kebiasaan-kebiasaan Inspiratif KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari, Kiai Dahlan berusaha menyederhanakan praktik-praktik yang dianggap rumit dan menjadi beban agar tetap bisa dilakukan tanpa mengeluarkan biaya yang sebenarnya tidak perlu. Tujuan utamanya jelas, agar masyarakat tidak melakukan perbuatan syirik.

Ajaran Islam bukanlah ajaran yang bertentangan dengan logika manusia. Kiai Dahlan, seperti telah dijelaskan di awal, berhasil menjelaskan ajaran-ajaran Islam yang logis.

Dan yang paling penting, menurut sejarawan Kuntowijoyo, pendekatan logika yang diterapkan Kiai Dahlan cukup berhasil mengubah kultur masyarakat.

Muhammad Muflih Hidayat
Muhammad Muflih Hidayat
Editor Content on Android App named Tanya Jawab Agama by Ardizon Mobile
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.