Dalam konteks ini, seseorang mungkin mengatakan bahwa penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam seni telah membawa perubahan. AI adalah cabang ilmu komputer yang terlibat dalam membangun mesin pintar yang melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Sekarang digunakan di banyak bidang seperti seni dan musik. Algoritme komputer mengambil peran yang sebelumnya disediakan untuk pikiran manusia.
AI bekerja dalam seni dengan menggunakan algoritma yang dilatih pada data seni yang ada. Algoritma ini kemudian dapat menghasilkan karya seni baru berdasarkan pola dan gaya yang telah dipelajarinya dari data tersebut.
Misalnya, dalam bidang seni visual, AI dapat dilatih pada gambar-gambar lukisan dari seorang seniman tertentu. Setelah dilatih, AI kemudian dapat menghasilkan lukisan baru yang menyerupai gaya seniman tersebut. Dalam bidang musik, AI dapat dilatih pada komposisi musik yang ada dan kemudian menghasilkan komposisi musik baru berdasarkan pola dan gaya yang telah dipelajarinya.
Namun meningkatnya penggunaan AI justru membuat banyak artis khawatir sejauh mana AI akan menggantikan mereka. Ada juga seniman yang menggunakan AI untuk menciptakan karya seni yang menakjubkan. Misalnya, Bas Uterwijk, seorang fotografer sekaligus seniman digital asal Belanda, menciptakan potret yang menakjubkan dari tokoh-tokoh sejarah terkenal dengan menggunakan rekonstruksi jaringan saraf yang inovatif2.
AI dapat meniru gaya seniman tertentu dengan cukup baik. Dengan melatih algoritma AI pada karya-karya seniman tersebut, AI dapat mempelajari pola dan gaya yang khas dari seniman tersebut dan kemudian menghasilkan karya seni baru yang menyerupai gaya seniman tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun AI dapat meniru gaya seniman tertentu dengan cukup baik, tetap saja tidak dapat meniru emosi dan makna yang terkandung dalam karya seni yang dibuat oleh seniman tradisional. Karya seni yang dihasilkan oleh AI mungkin tampak mirip secara visual, tetapi tidak memiliki kedalaman emosi dan makna yang sama dengan karya seni yang dibuat oleh seniman tradisional.
Meskipun AI dapat membantu dalam proses penciptaan seni, sulit untuk mengatakan apakah AI benar-benar dapat menggantikan seniman tradisional sepenuhnya. Seni adalah bentuk ekspresi manusia yang unik dan sulit untuk digantikan oleh mesin.
Sebagai penutup, mungkin baik untuk mengakui bahwa AI memiliki potensi untuk membantu dalam proses penciptaan seni, tetapi tidak dapat menggantikan kreativitas dan emosi yang dimiliki oleh seniman tradisional. Kedua pendekatan tersebut dapat saling melengkapi dan memberikan kontribusi pada dunia seni.
Bagaimana menurut Anda?