Jumat, April 19, 2024

Pengaruh Invasi Rusia ke Industri Maritim

Steven Irvando
Steven Irvando
Penulis seputar industri maritim Indonesia maupun Internasional.

Saya melihat perkembangan invasi Rusia semakin menjadi-jadi belakangan ini, sanksi ekonomi dan sosial seprtinya tidak membuat Putin gentar. Beliau yakin bahwa devisa negara mereka masih mampu untuk menghidupi warga mereka dari pengaruh sanksi ekonomi internasional mereka. Kita lihat saja seberapa kuat mampu bertahan, karena biasanya desakan dari orang dalam yang berkepentingan akan mempengaruhi keputusan.

Orang yang memiliki power untuk dapat menganulir keputusan Putin adalah orang-orang kaya, apalagi sekarang orang kaya Rusia yang aset mereka tidak hanya di Rusia mendapat sanksi ekonomi yang begitu hebat, aset mereka di take down untuk legalitasnya. Ya seperti aset kepada Chelsea ya masih belum jelas arahnya, olahraga memang salah satu alat kepentingan politik, entah setelah ini fans Chelsea akan menjadi fans siapa? Ke Liverpol atau ke MU? wkwkwkw

Secara dampak yang paling menderita nanti adalah warga Ukraina, seperti yang terajadi di Iraq, Libya dan Afghanistan sebelumnya. Negara yang di invasi oleh sebuah negara pasti punya “kue” yang enak untuk negara super power tak terkecuali Ukraina.

Ukraina adalah salah satu penyumbang ekspor baja terbesar didunia, Ukraina merupakan eksportir terbesar ke delapan dunia dengan total produksi 1906 ribu ton.

Ketika negara produksi ini terdisrupsi maka pasti supply akan terganggu sedangkan demand tetap atau bahkan lebih, apalagi di era seperti yang sekarang arahnya selalu pembangunan. Apaka kabar proyek IKN? masih baik-baik saja, apakah butuh baja dari Ukraina?

Baja merupakan komponen utama dalam industri maritim, terkhusus kapal baja. Dalam industri maritim badan klasifikasi yang memberikan assement untuk kelayakan kapal beroperasi di Indonesia itu dapat dari BUMN dalam negeri ataupun private company dari luar negeri.

Nah ketika mengunakan jasa klasifikasi dari luar negeri maka komponen yang harus digunakan adalah komponen yang telah mendapat endorse dari klasifikasi yang bersangkutan. Untuk perusahaan klasifikasi asing kebanyakan produksi baja berasal dari Ukraina, jadi pasti kestabilan harga baja untuk maritim/marine pasti terganggu, ini akan berimbas pada harga pengiriman.

Semua menyadari bahwa negara selalu memiliki potensi, apalagi negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah maka itu merupakan target yang empuk untuk bangsa yang besar. Diperparah dengan kondisi militer sebuah negara itu yang belum kokoh makin menggairahkan sekali negara tersebut.

Kita akan lihat nanti geliat baja akan seperti apa, saya rasa ini kesempatan untuk Krakatau Steel curi momentum, harus tikung pasar.

Steven Irvando
Steven Irvando
Penulis seputar industri maritim Indonesia maupun Internasional.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.