Minggu, November 24, 2024

FDS dan Keamanan NKRI

Ahmad Dwi Bayu Saputro
Ahmad Dwi Bayu Saputro
Seniman dan Budayawan
- Advertisement -

Full Day School (FDS) belakangan ini mencuat kembali. Setelah sekitar lima tahun yang lalu berita tersebut hilang, akhirnya muncul lagi.

FDS dulu menggema ketika menteri pendidikan kala itu, Prof Muhadjir, mewacanakan agar sekolah sampai sore. Kebijakan tersebut menuai pro dan kontra. Kebijakan tersebut sebenarnya bagus, hanya saja kurang tepat apabila diaplikasikan di negeri ini.

Sependek yang saya tahu, awal mula muncul wacana FDS adalah gara-gara anak SD di daerah Malang, Jawa Timur tertangkap memakai narkoba. Oleh karena Prof Muhadjir orang Malang, secara otomatis berpikiran maju. Beliau berencana membuat FDS.

Orang-orang Muhammadiyah banyak yang setuju dengan kebijakan tersebut. Sementara orang NU, dari pusat hingga daerah banyak yang menolaknya. Alasannya satu, kalau FDS dipraktikkan maka akan mematikan pondok pesantren, madin, TPQ dan sejenisnya.

Tidak dapat dipungkiri, di kampung-kampung peranan pondok pesantren sangatlah dibutuhkan. Peserta didik biasanya sekolah dari pagi sampai siang hari. Selepas pulang sekolah, mereka biasanya ngaji di TPQ atau madin.

Mempertahankan Warisan Budaya

Saya menduga, ada pihak-pihak tertentu yang ingin merongrong Pancasila. Dengan cara mematikan peran pondok pesantren dan sejenisnya, maka warga masyarakat akan semakin mudah diadu domba. Kalau sudah lengah, mereka akan sangat mudah “menguasai” negeri ini.

Dengan cara mempertahankan budaya lokal yang mana merupakan warisan lelulur itulah kita akan selamat dan tetap mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sementara apabila kita abai, maka mungkin saja bangsa ini juga akan mudah hancur.

Bila dilihat secara akademis, misalnya, FDS juga akan mengurangi durasi dalam setiap jam pelajaran. Pemadatan jam pelajaran karena pulang sampai sore, ternyata harus memangkas waktu jam pelajaran yang itu tentu kurang efisien.

Dilirik secara kesehatan juga akan berpengaruh. Pulang sekolah anak biasanya tidur siang walau hanya sebentar. Apabila sekolah sampai sore dan tidak tidur siang, jelas anak akan mengantuk tatkala belajar di sekolah.

Hanya dengan mempertahankan apa yang sudah ada seperti ini, maka bangsa ini akan tetap sentosa. Sementara apabila misalnya pemerintah tetap mewajibkan FDS, maka lihatlah saja nanti hasilnya. Semoga bermanfaat.

Ahmad Dwi Bayu Saputro
Ahmad Dwi Bayu Saputro
Seniman dan Budayawan
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.