Facebook merupakan suatu situs jejaring sosial yang sangat terkenal pada saat sekarang ini. Dengan menggunakan Facebook kita dapat membagikan gambar, video, maupun teks pada publik.
Penggunanya pun tidak hanya orang-orang tertentu saja, hampir semua orang mempunyai situs jejaring sosial ini bahkan anak SD pun sudah ada yang mempunyai situs jejaring sosial yang satu ini.
Karena begitu banyaknya pengguna situs jejaring sosial yang bernama facebook ini, banyak oknum atau orang-orang yang menggunakan situs jejaring sosial ini sebagai tempat dimana mereka melakukan suatu tindak kejahatan. Misalnya menyebarkan berita hoax, penipuan, menyebarkan foto yang tidak benar dan masih banyak kejahatan lainnya. Apa sih yang harus di lakukan agar konten-konten yang melanggar kebijakan tersebut dapat hilangkan?
Apakah Facebook membutuhkan AI?
CTO Facebook, Mike Schroepfer dikutip wired.com menjelaskan, artificial intelligence menjadi cara terbaik untuk menjaga keamanan Facebook, yang memiliki lebih dari dua miliar pengguna setiap bulannya. Sebab, Facebook tidak bisa melakukan pemeriksaan setiap kiriman pengguna satu per satu.
Teknologi AI dapat membantu pihak Facebook dalam tiga bidang utama untuk memonitor konten-konten yang diunggah. Pertama adalah dapat mendeteksi secara proaktif seperti pengembangan yang dilakukan sehingga facebook dapat mendeteksi adanya pelanggaran tanpa melapor pada pengguna lainnya.
AI membantu Facebook dalam memonitor konten dengan skala yang lebih luas. Jika terdapat konten yang melanggar kebijakannya, maka Facebook akan mengambil keputusan sendiri seperti menghapus konten tersebut.
Berdasarkan pendeteksian konten secara proaktif, Artificial Intelligence juga dapat memprioritaskan konten yang paling penting untuk dilakukan pengecekan, namun AI tidak bisa memutuskan karena memerlukan wawasan yang lebih luas. Sebab, teknologi kecerdasan buatan Facebook belum cukup pintar untuk memahami konteks suatu konten. Kecerdasan buatan apa yang sangat penting untuk saat ini.!
Sumber :
wired.com
cloudcomputing.id