Jumat, Oktober 11, 2024

Bahaya Mentalitas Barbar

Shopiah Syafaatunnisa
Shopiah Syafaatunnisa
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dunia sepak bola Indonesia tengah berduka. Entah apa pun yang menjadi pemicunya, 129 nyawa harus melayang tanpa mereka inginkan. Tak pernah terpikir dalam benak mereka bahwa menonton pertandingan bola yang digemarinya akan berurusan dengan nyawa.

Dunia sepak bola tanpa suporter itu hampa dan hambar. Keberadaan suporter sangat dipertaruhkan. Di sisi lain, mentalitas suporter turut mempengaruhi keberlangsungan dan kesuksesan suatu pertandingan.

Karakteristik Suporter

Ada dua karakteristik suporter selain fungsi utamanya sebagai penyemangat dan penghidup suasana. Pertama, karakter legowo. Menang kalah adalah sebuah niscaya. Inilah suporter yang bijak dan dewasa, tidak semata-mata menggilai, tapi juga menjunjung tinggi sportifitas.

Kedua, mentalitas barbar, mereka yang dengan karakter beringas dan bermudah-mudahan melakukan kekerasan.

Ada semacam mental tidak sehat di sini, mental-mental inilah yang perlu dibersihkan. Keberadaan mental ini sebagai ketidakmampuan menerima kekalahan. Mereka membabi buta dan tidak terima, sikap inilah yang disinyalir besar dapat memicu kekacauan dan konflik.

Apalagi bila didukung dengan segerombolan dan komunitas mental yang sama, seolah membangun kekuatan untuk merealisasikan egoisme dan cinta yang menggila dalam benak mereka.

Tidak ada yang salah sesungguhnya dalam mencintai bola. Tetapi cinta yang membabi buta adalah sebuah bencana. Perkara ini tidak hanya soal percintaan semata, tapi juga tentang cinta suporter pada tim kesayangannnya.

Benarlah apa yang dikatakan pepatah, sesuatu yang berlebihan memang tak pernah bijaksana. Tragedi memilukan ini adalah tragedi terbesar sepanjang sejarah sepak bola Indonesia.

Mentalitas barbar suporter yang didukung kesalahan teknis tata kelola keamanan menjadi pemicu lahirnya tragedi Kanjuruhan.

Cukup menjadi yang terakhir, jangan ada lagi tragedi. Semua pihak harus mengambil langkah agar kejadian serupa tak lagi terulang. Maka pastikanlah jiwa-jiwa suporter tanah air selalu mengedepankan sikap dewasa.

Shopiah Syafaatunnisa
Shopiah Syafaatunnisa
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.