Poligami. Satu kata yang terkesan “angker” bagi para perempuan di seluruh dunia. Jika dibandingkan dengan penampakan genderuwo atau tuyul, misalnya, poligami tetap yang paling angker bagi perempuan. Wajar, karena perempuan selalu ingin jadi yang pertama dan yang paling utama. Tentang ini semuanya sudah paham.
Berkaitan dengan poligami, Islam memang membolehkan umatnya untuk melakukan poligami, tapi tentu harus dibarengi dengan sederet syarat berat. Bukan asal menikah lagi, lagi, dan lagi menuruti nafsu syahwat.
Beberapa waktu lalu, publik Indonesia dihebohkan oleh poligami yang dilakukan oleh penyanyi lagu religi terkenal, Ustadz Opick. Kasus poligami itu semakin heboh karena sang penyanyi yang bergaya ustadz tersebut sampai digugat cerai oleh istrinya gegara mendua. Kini, publik Indonesia kembali harus mlongo lantaran dipameri Ustadz Arifin Ilham yang sedang bermesraan bersama tiga istrinya sekaligus.
Ya, ustadz yang terkenal sebagai ahli dzikir ini sedang diperbincangkan banyak orang karena menikah lagi. Ustadz Arifin kini resmi memiliki tiga istri dari Aceh, Yaman, dan Sunda.
Sebelum Ustadz Arifin Ilham, ada beberapa ustadz di Indonesia zaman now yang menduakan istrinya dengan menikah lagi. Sebut saja nama ustadz ganteng berwajah Arab, Ahmad Al-Habsyi. Ustadz yang lahir di Palembang 1980 ini malah sampai digugat cerai sang istri di awal tahun 2017 lantaran menikah lagi tanpa minta izin. Parahnya, Ustadz Al-Habsyi sudah menjalani pernikahan keduanya selama tujuh tahun tanpa sepengetahuan istrinya. Apa sang istri nggak sakit jika seperti itu? Jangan ditanya lagi. Pasti sakit sekali.
Kemudian ada nama Ustadz Aswan Faisal yang juga didera kasus poligami. Ustadz yang merupakan kakak kandung almarhum Ustadz Jefri Al-Buchori ini dikabarkan menikahi seorang perempuan bernama Rima secara siri. Kasus ini mencuat gara-gara Rima pada tahun 2011 silam angkat bicara dan mengaku sebagai istri sang ustadz. Tak berapa lama setelah itu, Rima mengaku telah diceraikan oleh Ustadz Aswan melalui BBM pada tahun 2012.
Dan salah satu kasus poligami di kalangan ustadz yang paling menghebohkan adalah poligami yang dilakukan oleh Aa Gym. Apalagi, saat itu Aa Gym bisa dibilang sebagai ustadz yang sedang naik daun dan digandrungi umat. Setelah ketahuan poligami, Aa Gym kemudian bercerai dengan istri pertamanya, Ninih Muthmainnah alias Teteh Ninih. Sejak saat itu, popularitas Aa Gym terjun bebas di mata umat. Meski kemudian Aa Gym menikahi kembali istri pertamanya, hal itu tidak lantas membuat popularitasnya kembali seperti sedia kala.
Atas Nama Sunnah
Menjalankan sunnah rasul. Itulah alasan paling banyak yang digunakan oleh para ustadz zaman now untuk membenarkan tindakannya melakukan poligami. Padahal, banyak sekali sunnah rasul selain poligami yang bisa dijalankan dan “dipamerkan” ke publik. Misalnya, ikut membantu pemerintah dalam menghalau peredaran narkoba. Itu juga sunnah rasul yang tercermin dari perintah mengajak kebaikan dan larangan berbuat kejahatan. Atau dengan ikut mendukung pemerintah dalam memberantas korupsi. Itu juga sunnah. Banyak sekali sunnah rasul yang bisa dilakukan dan “dipamerkan” selain poligami.
Perilaku para ustadz seleb zaman now yang melakukan poligami dan memamerkannya lewat media sosial tentu merupakan perilaku yang tidak produktif sama sekali. Yang ada malah menimbulkan kegaduhan di kalangan umat. Memang ada yang pro, tapi banyak juga yang kontra.
Yang terakhir inilah yang malah paling banyak. Di saat-saat umat lain di negara-negara Eropa sedang berlomba-lomba menghasilkan karya di berbagai bidang, umat Islam di Indonesia malah dipameri poligami oleh para ustadz yang seharusnya bisa memamerkan sesuatu yang lebih bermutu dan berguna bagi sesama (migunani).
Sebagai figur publik, para ustadz memiliki peluang besar dalam membentuk karakter dan membimbing umat agar lebih produktif. Atau kalau belum bisa, minimal memberikan suri tauladan yang baiklah. Misalnya, memberikan motivasi kepada umat agar mengembangkan ilmu sains dan teknologi berbasis al-Qur’an. Mengapa al-Qur’an? Karena banyak sekali ayat al-Qur’an yang memotivasi umatnya untuk mengembangkan sains dan teknologi. Tentu para ustadz sudah mengetahui hal ini.
Salah satu ayat al-Qur’an yang berbicara tentang pengembang sains dan teknologi adalah surat ar-Rahman ayat 33 yang artinya “hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) langit dan bumi, lintasilah! Kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan ilmu pengetahuan”.
Dengan ilmu pengetahuan! itu isyarat yang diberikan oleh al-Qur’an jika ingin melintasi langit dan bumi. Artinya, manusia harus bisa menciptakan kendaraan yang bisa terbang melintasi langit dan menembus ke dalam bumi. Dan jelas, semua itu hanya bisa dicapai dengan ilmu pengetahuan sains dan teknologi yang tinggi.
Tentu akan sangat keren sekali jika para ustadz zaman now memotivasi umat untuk mengembangkan sains dan teknologi. Bukan malah, maaf, pamer poligami kepada umat. Apa untungnya? Umat tidak mendapatkan apa-apa. Malah, bagi para jomblo, hal itu menyakitkan sekali. Bagaimana tidak, para jomblo satu pun belum mendapatkan pasangan, sang ustadz bahkan ada yang sudah mendapatkan dua bahkan tiga sekaligus. Itu artinya tidak toleransi kepada para jomblo.
Semoga setelah ini, tak ada lagi para ustadz zaman now yang pamer istri-istrinya kepada publik. Khawatir para jomblo tidak kuat hati, apalagi sampai bunuh diri, gegera frustrasi melihat kemesraan para ustadz idolanya dengan istri-istrinya. Karena jomblo adalah salah satu aset dunia yang harus dilindungi.
Kolom terkait:
Kisruh Ustadz Opick dan Dian: Menziarahi Kembali Poligini Nabi